Tips Hemat Di Bulan Ramadhan

Wah, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Entah kenapa setiap bulan Ramadhan tiba, saya pasti meminta jatah bulanan dilebihkan ke suami. Karena setiap tahun di bulan Ramadhan, saya selalu tekor alias keuangan saya menjadi membengkak, yang pasti pengeluaran terbesar ada di pos makanan.

Maka dari itu saya mencoba merangkum pengalaman pribadi saya dalam mensiasati keuangan yang membengkak sebelum bulan Ramadhan tiba. Berikut strategi mengelola keuangan dengan uang yang ada tanpa ada dana tambahan dari suami :

1. Budgeting

Sumber : Pinterest

Buatlah budgeting seperti biasa, tapi pada pos makanan perlu sedikit dilebihkan. Hal ini karena tidak hanya pengeluaran makanan sehari-hari yang akan menyita lebih banyak keuangan, tapi juga pos untuk berbuka bersama di luar. Usahakan untuk tidak selalu menerima semua ajakan berbuka puasa di luar karena berbuka puasa di luar pasti akan membuat pengeluaran Anda jebol lebih cepat. Batasi berbuka puasa hanya satu kali dalam seminggu saja.

Perlu juga untuk meniadakan berbelanja pakaian maupun mainan yang tidak diperlukan, karena hal-hal ini bisa kita alihkan ke budgeting lebaran.

2. Memasak sendiri

Sumber : Liputan6.com

Di bulan Ramadhan, banyak sekali pedagang makanan dadakan yang berjualan dengan banyak sekali macam makanan yang ditawarkan. Dengan begitu, kita tinggal beli tanpa perlu capek-capek masak maupun beberes peralatan dapur setelahnya.

Tapi dengan membeli makanan siap makan, maka Anda akan mengeluarkan uang dua kali lipat lebih banyak dibanding Anda memasak sendiri dirumah. Apalagi jika ditambah godaan untuk membeli berbagai jenis makanan lainnya lebih banyak. Padahal berbelanja saat lapar itu sangat dilarang karena menyebabkan kita membeli lebih banyak dari yang kita butuhkan.

Keuntungan memasak sendiri dirumah adalah sebagai salah satu cara menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa, serta kita bisa melibatkan anak untuk membantu kita. Dan dengan memasak makanan sendiri di rumah, Anda mengetahui kebersihan dan gizi dari makanan yang Anda masak.

3. Membuat menu untuk satu bulan

Sumber : Hemat.id

Buatlah menu masakan apa saja yang ingin kita buat untuk satu bulan penuh, serta jangan terlalu memaksa dengan membuat dua jenis masakan untuk berbuka puasa dan sahur. Anda pun bisa menentukan camilan pembuka, makanan utama dan makanan penutup apa yang ingin disajikan selama bulan Ramadhan, tanpa perlu memikirkannya sesaat sebelum berbuka puasa.

Anda bisa membuat porsi lauk yang bisa dimakan untuk berbuka maupun untuk sahur, lalu Anda juga bisa mengganti menu sampingannya. Misalnya untuk berbuka, Anda menyajikan sayur sop, ayam goreng, sambal dan tempe tepung. Sedangkan untuk sahur, Anda menyajikan sayur sop, ayam goreng, sambal dan tahu goreng.

Variasikan masakan apa yang sesuai untuk dimakan saat sahur atau Anda bisa mengkomunikasikan menu makanan dengan anggota keluarga yang lain

4. Rajin mengikuti acara kultum

Sumber : Abiummi.com

Bulan Ramadhan pasti akan dipenuhi dengan acara kultum, baik yang diadakan di lingkungan sekitar rumah, masjid-masjid, maupun di perusahaan. Selain dapat memperoleh ilmu dari acara-acara seperti ini, Anda juga bisa mengenalkan acara-acara keagamaan kepada anak agar mereka terbiasa saat Anda mengajak mereka lagi untuk mengikuti acara keagamaan lainnya.

Di acara kultum, biasanya diadakan sholat magrib, sholat isya dan sholat tarawih berjamaah. Setelah itu, Anda pun diajak untuk berbuka bersama, tapi jangan sampai Anda hanya mengejar berbuka gratis nya saja ya…

5. Tempat belanja yang tepat

Sumber : Anggie Anggraini

Belanja di pasar tradisional adalah pilihan ibu-ibu untuk berhemat. Tapi jangan salah, sekarang supermarket-supermarket besar berlomba-lomba memberikan promo hemat termurah untuk berbagai macam bahan makanan, buah-buahan, sayur-sayuran dengan harga yang bisa lebih murah dari harga pasar lho!

Apalagi Anda juga bisa dengan mudah mengakses hemat.id untuk melihat promo hemat apa saja yang sedang diadakan di semua supermarket, minimarket dan hypermarket di kota Anda.

Lihat promo biskuit spesial bulan Ramadhan di berbagai supermarket

Saya dan suami adalah salah satu keluarga yang tidak menggunakan kartu kredit jika tidak benar-benar dibutuhkan. Kami memiliki kartu kredit tapi sangat jarang digunakan. Suami saya termasuk orang yang berprinsip. Jika ada uang ya beli, jika tidak ada ya tidak beli. Simple dan sangat bermanfaat untuk “kesehatan” keuangan di keluarga kami. Kami menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang dengan nominal harganya besar dan memang benar-benar kami butuhkan. Tapi jika saat itu ada uangnya untuk membeli barang tersebut, suami tetap memakai uang tunai.

Setiap keluarga pasti memiliki caranya masing-masing dalam bagaimana mereka ingin mengatur dan merencanakan keuangan mereka. Jadi, ambil kebaikannya yang sesuai dengan kondisi keluarga Anda, Anda pun bisa membagikan pengalaman Anda dalam mengatur keuangan menjelang bulan Ramadhan tahun ini.

Semoga bermanfaat dan terima kasih