Kaldu tulang biasanya diberikan sebagai campuran pada makanan pendamping ASI (MPASI). Karena selain nutrisinya bagus untuk bayi, kaldu ini dapat memberikan rasa gurih alami yang lezat pada hidangan.
Saat memberikan kaldu tulang pada MPASI si kecil, penting untuk orang tua tetap memperhatikan takaran yang tepat sesuai dengan usia mereka. Hal ini bertujuan agar nutrisi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian si kecil. Sebelum kita membahas takaran kaldu yang tepat, yuk simak manfaat dan jenis-jenis kaldu untuk MPASI.
Daftar Isi
Manfaat kaldu tulangÂ
Kaldu tulang, atau yang dikenal sebagai bone broth, mengandung nutrisi yang sangat baik untuk ditambahkan dalam makanan pendamping ASI (MPASI) demi perkembangan bayi. Namun, sebelum memberikan kaldu tulang, penting untuk memastikan bahwa bayi tidak memiliki alergi terhadap produk hewani, termasuk yang berasal dari mamalia dan unggas.
Berikut manfaat baik kaldu tulang untuk bayi :
- Mengandung nutrisi penting seperti kolagen, protein, kalsium, dan mineral yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
- Memiliki kandungan lemak sehat yang baik untuk perkembangan otak bayi.
- Membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi melalui kandungan anti-inflamasi dan antioksidan.
Bahan apa saja yang bagus untuk dijadikan kaldu tulang pada MPASI?
Kaldu tulang alias bone broth adalah cairan yang berasal dari rebusan tulang hewan dan jaringan ikat. Selain tersedia dalam kemasan, kaldu tulang juga dapat dibuat di rumah dengan mudah. Caranya adalah dengan menyiapkan jenis tulang yang diinginkan, seledri, cuka apel, wortel, bawang merah, bawang putih, air, serta bumbu dan rempah pilihan (jika diinginkan). Rebus campuran tersebut selama 6 hingga 12 jam, lalu saring dan dinginkan.
Jenis kaldu tulang yang biasa dibuat, yaitu :
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
- Kaldu Ayam
- Kaldu Sapi
- Kaldu Domba
- Kaldu Ikan, dan lain-lain.
Rekomendasi produk
Berapa takaran kaldu tulang yang tepat untuk MPASI?
Pemberian kaldu tulang sebagai campuran pada MPASI bayi, penting untuk memperhatikan takaran yang sesuai dengan usia mereka. Untuk tahap awal sebaiknya dimulai dengan memberikan kaldu tulang sebanyak 1-2 sendok makan pada bayi yang baru mulai makanan padat. Dan hanya diberikan maksimal dua kali sehari.
- Takaran kaldu untuk MPASI bayi usia 6 sampai 9 Bulan: 1-2 ons (28-56 ml) per hari
- Takaran kaldu untuk MPASI bayi usia 9 sampai 12 Bulan : 4 ons (118 ml) per hari
- Takaran kaldu untuk MPASI bayi usia 12 sampai 24 Bulan : 8 ons (236 ml) per hariÂ
Cara pemberian kaldu tulang untuk Bayi
Kaldu tulang dapat diberikan kepada bayi yang telah mencapai usia yang tepat untuk memulai pemberian makanan padat, yaitu pada usia 6 bulan. Anda bisa mencampurkan kaldu tulang ke dalam bubur bayi atau masakan lain yang disukai bayi. Dengan cara ini, bayi dapat mengonsumsi kaldu tulang secara perlahan melalui makanan yang mereka nikmati. Hal ini juga dapat membantu dalam memperkenalkan rasa dan tekstur baru kepada bayi, sehingga membentuk preferensi makanan yang sehat sejak dini.
FAQ
Apakah boleh memberikan kaldu tulang saat bayi sedang sakit?
Ya, pada dasarnya baik saat bayi sakit maupun dalam kondisi sehat ada batasan jumlah harian yang sama berlaku. Untuk bayi di bawah usia 12 bulan, berikan hingga 4 ons (118 ml). Kaldu tulang secara tradisional dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta sering dianggap dapat meningkatkan kolagen.
Tulang apa yang paling bagus untuk kaldu MPASI?
Tulang sapi adalah pilihan terbaik yang paling direkomendasikan untuk kaldu MPASI. Lemak dan karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi bagi bayi, sementara protein mendukung pembentukan tulang, otot, tulang rawan, kulit, dan darah. Tulang sapi mengandung nutrisi penting seperti kalsium, fosfor, magnesium, dan kolagen yang vital untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Selain itu, sumsum tulang yang terkandung dalam tulang sapi kaya akan nutrisi dan lemak sehat yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.Â
Apakah ada risiko memberikan kaldu tulang yang berlebihan pada bayi?
Iya. Meskipun kaldu tulang merupakan makanan yang sehat, memberikannya dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare.Â
Apakah ada cara khusus dalam membuat kaldu tulang untuk bayi?
Untuk membuat kaldu tulang yang cocok untuk bayi, pastikan untuk menggunakan tulang yang berkualitas tinggi, gunakan sesedikit mungkin tambahan garam atau rempah-rempah, penambahan garam dan rempah-rempah digunakan hanya untuk sebagai pemancing agar anak mau makan. Pastikan kaldu telah dimasak hingga benar-benar matang. Setelah itu, saring kaldu dengan baik untuk memastikan tidak ada potongan tulang atau bahan lain yang berbahaya bagi bayi.
Kesimpulan
Dengan munculnya tren makanan alami dan sehat, banyak orangtua tertarik untuk memberikan kaldu tulang kepada bayi mereka sebagai tambahan nutrisi. Memberikan kaldu tulang tidak bisa sembarangan, perlu takaran dan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mencampurkan kaldu tulang ke dalam makanan bayi atau memberikan langsung kepada bayi.
Seiring dengan pertumbuhan, kebutuhan nutrisi si kecil pun berubah, termasuk dalam hal konsumsi kaldu tulang. Pergunakan bahan-bahan yang berkualitas dan bersih dalam pembuatan kaldu tulang untuk bayi dan anak. Pastikan bahan-bahan yang digunakan bebas dari bahan pengawet dan tambahan kimia lainnya yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan si kecil.
Meskipun kaldu tulang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan bayi, tetaplah penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memperkenalkannya ke dalam pola makan bayi. Beberapa bayi mungkin memiliki alergi atau intoleransi tertentu yang perlu diperhatikan saat memberikan kaldu tulang. Selain itu, pastikan kaldu tulang yang diberikan kepada bayi telah dimasak dengan benar dan bersih untuk menghindari risiko infeksi.
Secara keseluruhan, kaldu tulang merupakan tambahan yang berharga dalam pola makan bayi yang sehat. Dengan memahami manfaatnya dan mengatur takarannya dengan bijak, para orangtua dapat memberikan fondasi yang kokoh untuk kesehatan dan perkembangan optimal bagi bayi mereka. Dalam hal ini, edukasi dan pemahaman yang baik akan memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa kaldu tulang memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan bayi.