Lari adalah olahraga paling murah namun memiliki banyak manfaat. Anda hanya butuh sepatu lari dan tekad yang kuat untuk olah raga. Lari juga bisa dilakukan dimana saja, di gym dengan bantuan alat treadmill, di komplek perumahan, di gelanggang olahraga, atau bahkan di alun – alun kota. Agar saat berlari kaki Anda merasa nyaman dan tidak mudah lelah, tentu saja Anda harus memakai sepatu lari yang sesuai dengan jenis olahraga dan ukuran kaki. Memakai sepatu yang nyaman dan sesuai dengan kaki Anda juga bisa menghindari cidera saat olahraga. Sekarang ini banyak model – model sepatu lari dengan keunggulannya masing – masing. Ada sepatu yang menawarkan sol yang tebal dan empuk, atau ada juga yang mengunggulkan produk sepatu larinya adalah yang teringan sehingga tidak membebani kaki. Anda pasti akan bingung saat memilih sepatu. Nah, berikut ini tips – tips yang bisa Anda terapkan saat membeli sepatu lari.
1. Lari atau Jogging?
Lari dengan jogging memiliki perbedaan di bagian gerakan, biasanya pelari, badannya akan lebih condong ke depan untuk menambah kecepatan pertahap, berbeda dengan jogging yang memiliki gerakan yaitu badan rileks dan santai. Perbedaan lainnya adalah jarak tempuh. Jarak tempuh lari biasanya lebih jauh ketimbang jogging. Jarak tempuh yang biasa diperlombakan adalah 100m hingga yang terjauh 42km. Berbeda dengan Jogging yang relatif beragam, sesuai dengan kemampuan tubuh.
Karena lari memiliki ritme yang lebih berat dibandingkan dengan jogging, maka sepatu untuk lari sebaiknya terbuat dari bahan yang ringan, fleksible, dan tidak kaku.
2. Bentuk Telapak Kaki
Salah satu cara mandiri untuk mengenali bentuk telapak kaki adalah melakukan “uji basah”. Caranya, basahi kaki Anda, lalu injaklah kertas berwarna cokelat sampai muncul pola telapak kaki Anda. Jika ada cekungan yang rendah, maka Anda memerlukan sepatu yang relatif datar. Jika telapak kaki Anda memiliki lekukan tinggi, carilah sepatu empuk dengan sol lembut di bagian tengah.
Dalam dunia orthopedic, dikenal 3 macam bentuk telapak kaki, yaitu :
a. Normal Arch ~ Pronasi
Sumber : Google Image
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Normal arch artinya kaki memiliki sudut kelengkungan yang normal pada sisi dalam telapak kaki. Bila bentuk kaki Anda normal arch, kemungkinan besar pronasi Anda juga normal. Pronasi adalah tipe gerakan kaki saat berlari yang dipengaruhi oleh kelengkungan kaki dan pendistribusian gaya dari hentakan kaki ke tanah yang dipijak saat lari. Anda disarankan menggunakan sepatu yang memiliki sedikit sudut kelengkungan yang dikenal sebagai stability shoes/ semi curved shoes. Sepatu tipe ini memiliki sedikit sudut kelengkungan di bagian tengah dan bantalan yang lebih tebal sehingga memberikan kestabilan saat Anda berlari.
b. Low Arch ~ Overpronation
Sumber : Google Image
Bentuk kaki ini punya sudut kelengkungan kecil (low arch). Karena itu, kerap disebut sebagai flat foot atau kaki bebek. Pelari dengan tipe kaki ini cenderung menggulirkan dan menekuk kakinya ke luar dibandingkan orang dengan kelengkungan kaki normal. Tipe gerakan kaki seperti ini disebut overpronation. Sepatu yang cocok adalah tipe motion-control –gunanya untuk mengontrol pronasi. Cirinya adalah punya bantalan ekstra tebal sehingga memperkecil kemungkinan gerakan pronasi. Sol bagian bawahnya dibuat dari bahan yang keras, biasanya karbon, untuk menambah kestabilan saat lari.
c. High Arch ~ Underpronation
Sumber : Google Image
Bentuk kaki seperti ini memiliki bagian tengah yang lebih tipis dibandingkan dengan tipe lain sehingga tekanan paling besar terdapat di bagian tumit dan depan kaki. Pelari dengan bentuk kaki high arch umumnya memiliki tipe gerakan kaki underpronation. Underpronation (disebut juga supination atau supinasi) adalah tipe gerakan kaki yang bergulir dan menekuk ke dalam saat berlari.
Anda memerlukan sepatu yang dinamakan neutral shoes. Karakteristik khas sepatu ini adalah adanya bantalan yang empuk di bagian depan kaki dan tumit untuk menyokong tekanan yang besar pada bagian tersebut. Material bantalan yang sering digunakan pada tipe sepatu ini adalah ethylene vinyl acetate (EVA).
3. Kapan Harus Membeli?
Para pakar mengatakan bahwa Anda sebaiknya membeli sepatu di akhir hari, karena kaki akan berubah ukuran menjadi lebih besar daripada disiang hari.
Selain itu, pakailah aturan praktis jarak sekitar 3/8-1/2 inci antara depan jempol kaki dan ujung sepatu serta area sekitar jempol. “Bagian atas sepatu juga harus terasa nyaman, tidak terlalu ketat,” katanya.
The American Academy of Orthopedic Surgeons menulis, sepatu atletik dikatakan pas dipakai apabila jari-jari kaki bebas saat Anda bergerak. “Beberapa sepatu lari terlihat cocok dipakai di dalam daripada di luar ruangan,” kata lembaga ini.
4. Paling Ringan atau Paling Nyaman?
Nah terakhir, jika Anda sudah menemukan model sepatu yang Anda hendak beli. Ingat lagi, apakah Anda membeli sepatu tersebut untuk lari atau untuk jogging? Pastikan sepatu yang Anda beli cukup ringan dan alas yang fleksibel jika Anda hendak berlari. Atau belilah sepatu yang cukup nyaman digunakan berlama – lama saat jogging. Tidak ada tolak ukur pasti bahwa sepatu yang lebih ringan itu lebih baik. Maka pilihlah sepatu lari yang paling nyaman dan sesuai dengan jenis olah raga yang Anda lakukan.
Demikian tadi tips – tips saat membeli sepatu lari. Semoga Anda bisa menemukan sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki anda. Selamat berolahraga dan jangan lupa terapkan juga pola hidup sehat agar kesehatan Anda tetap terjaga.