Memasuki lingkungan baru pastilah membuat semua orang menjadi kurang nyaman, apalagi untuk anak kecil. Jika tidak dipersiapkan dengan matang anak-anak bisa rewel dan mungkin menolak untuk masuk ke kelasnya karena mereka tiba-tiba merasa takut. Hal ini bisa terjadi karena mereka tidak mengenal siapa-siapa dan merasa asing di tempat baru.
Biasanya, hal ini dialami oleh anak yang jarang diberikan kesempatan oleh orang tuanya untuk berkegiatan secara mandiri, selalu dikritik atau dimarahi, dan anak yang selalu dibatasi ruang geraknya dengan alasan kotor, takut jatuh, dan alasan-alasan tipikal orang tua ke anak kecil.
Semua orang tua pasti melakukannya dengan tujuannya satu yaitu untuk melindungi anaknya, tapi jika orang tua tidak bisa memilah kegiatan apa yang memang anak harus dilarang dan kegiatan apa yang anak seharusnya dibiarkan maka akan membentuk anak yang tidak berani dan pemalu.
Berikut tips agar anak yang pemalu jadi semangat bersekolah :
1. Mendaftarkan anak ke tempat belajar non resmi
Kita bisa melakukan percobaan kecil untuk mengetahui bagaimana anak bereaksi saat di tempat baru, yaitu saat kita mengajak mereka ke tempat umum atau ke tempat bermain baru yang berisi banyak anak seumur anak kita. Lihat apakah anak kita langsung bisa membaur, langsung mau bermain, bisa menjaga diri mereka sendiri dan adiknya serta tidak perlu kita untuk mendampingi mereka.
Jika di tempat bermain anak sudah lulus, baru kita mendaftarkan anak ke tempat yang semi resmi seperti les atau tempat bimbingan belajar. Baik mengaji, les musik, les olahraga, les menari, les bela diri atau les yang anak minati. Lebih amannya cari les yang biayanya masih lumayan murah agar saat anak mulai kehilangan minat atau tidak mau lagi diajak untuk les kita tidak rugi banyak. Anak umur 3-4 tahunan memang cepat sekali kehilangan minatnya pada hal yang berbau belajar atau pendidikan. Pada dasarnya tujuan kita memasukkan anak ke tempat les hanya untuk melatih anak untuk beradaptasi sebelum memulai sekolah seperti TK.
2. Memberi kata-kata penyemangat dan apresiasi
Anak-anak memang perlu banyak sekali dukungan dari kedua orang tuanya. Anda bisa berikan kata-kata penyemangat seperti “Lihat kak, banyak sekali mainannya..!”, “Lihat kak banyak sekali teman kakak..!” dan kata-kata pujian saat mereka mau ditinggal atau mau masuk ke kelas sendiri tanpa ditemani. Jika perlu ajak juga guru untuk ikut memberi semangat kepada anak kita dan tunjukkan bahwa kita sebagai orang tuanya pun mau mengakrabkan diri ke guru dan orang tua murid lainnya, agar anak kita melihat dan meniru bagaimana cara kita bersosialisasi dengan orang baru.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Memberi apresiasi atau penghargaan ke anak tidak harus selalu berbentuk materi, anda bisa memberikan anak pelukan dan ciuman sebagai tanda anda bangga kepada mereka.
3. Membuat target waktu
Buatlah target waktu maksimal untuk anda menemani anak di sekolah, berikan maksimal waktu 2-3 minggu untuk menunggui anak dan jelaskan ke anak bahwa setelah 2 atau 3 minggu anda sudah tidak menunggui mereka di sekolah lagi.
4. Tidak memaksa apalagi memarahi
Setiap anak pasti akan tambah menolak atau semakin keras jika dimarahi bahkan dipaksa. Ubah strategi anda dengan memberi penjelasan ke mereka dengan lebih lembut dan tidak memaksa. Bersabarlah mengikuti kemauan anak dan terus berusaha sampai anak mau, nanti ada saatnya setelah anak merasa nyaman dan senang mereka sendiri yang akan meminta anda untuk pulang dan meninggalkan mereka di kelas.
5.Tidak membohongi anak
Jangan membohongi anak dengan berkata bahwa anda akan selalu berada di sekolah dan lalu diam-diam pergi, hal ini akan membuat anak tidak percaya dengan anda dan akan selalu mengecek keberadaan anda. Anak-anak pun bisa merasa kecewa pada saat tahu anda sudah membohongi mereka. Mereka akan mulai belajar untuk mulai berbohong pada kita karena tanpa kita sadari dengan membohongi anak kita sudah mengajari anak untuk berbohong.
Anak pasti akan memprotes anda saat anda menjemput mereka, kewajiban anda adalah meminta maaf pada mereka dan berkata bahwa anda tidak akan membohongi mereka lagi. Jika dilakukan dengan perlahan, anak akan mudah untuk dilepas dan pada akhirnya akan jadi anak yang mandiri
6. Tidak memberi label pada anak
Jangan selalu memberi label pada anak, seperti anak penakut atau anak pemalu, karena kata-kata seperti ini akan membuat anak makin tidak nyaman dan membuat rasa percaya dirinya yang sudah rendah akan makin rendah. Apalagi membahasnya di depan teman atau di depan guru saat mereka ada di sana. Hal ini akan membuat anak merasa anda sedang mempermalukan mereka di depan teman-teman dan guru mereka. Jika anda ingin meminta saran atau sedang memberitahu guru mereka bagaimana sifat anak anda yang pemalu lebih baik anda lakukan secara personal tanpa ada anak di sekitar anda, jadi anda bisa tetap menjaga wibawa mereka di depan guru atau teman mereka.
7. Perjanjian dengan anak
Kita bisa melakukan perjanjian dengan anak yang disepakati oleh orang tua dengan anaknya. Harus dipahami agar anda tidak memasang harapan yang terlalu tinggi dan waktu yang singkat. Pada saat memulai sebuah “Perjanjian”, orang tua harus mengkomunikasikannya secara jelas kepada anak segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian, sehingga anak merasa bahwa dalam perjanjian itu ia diperlakukan dengan adil. Walaupun anda merasa anak anda masih terlalu kecil tapi sebenarnya dengan perjanjian yang sederhana anak anda akan bisa mengikuti tujuan dari perjanjian itu.
Perjanjian yang bisa anda buat adalah jika hari ini anda mau menemani di kelas, anak anda harus mau berjanji bahwa besok anda tidak akan menemani ia lagi di dalam kelas, atau perjanjian lainnya sesuai dengan kebutuhan.
8.Membantu anak dalam mencarikan teman
Jika anak anda terlihat sulit sekali untuk mendapatkan teman, apa salahnya mencarikan teman untuk anak anda. Tapi atas seizin mereka, agar mereka merasa dihargai. Kuncinya adalah dengan mengambil langkah yang kecil dan sehalus mungkin untuk mendorong anak untuk memulai berteman dengan anak di kelasnya. Daripada memaksa apalagi merubah anak menjadi apa yang anda mau, lebih baik anda membantunya untuk menemukan cara yang menyenangkan dalam memulai pertemanan dengan anak sebayanya.
9. Sabar
Untuk membuat anak anda berani untuk bersekolah perlu waktu dan kesabaran, karena anak pemalu atau tidak berani tidak bisa langsung tiba-tiba berubah dalam sehari menjadi anak yang pemberani dan supel. Mereka butuh waktu untuk menyesuaikan diri dan menyadari bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan. Orang tua harus mendukung dan bersabar dalam menghadapi anak yang mungkin lama sekali baru bisa beradaptasi. Jangan karena anak belum bisa beradaptasi orang tua jadi kehilangan kesabarannya dan selalu membanding-bandingkan anak dengan temannya yang lain yang sudah bisa beradaptasi.
10.Mengikuti trial class atau masa orientasi
Terkadang ada beberapa orang tua yang merasa masa percobaan tidak terlalu penting, padahal dengan mengikuti trial class atau kelas uji coba berguna untuk mempersiapkan dan memperkenalkan anak masuk sekolah. Keuntungan lainnya adalah anak jadi punya kesempatan untuk mendapatkan teman dan lebih mengenal guru mereka.
Bagikan pengalaman saat anak anda pertama kali masuk ke sekolah, tulis komentar anda di kolom komentar di bawah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Sumber :
1. http://howdoesshe.com/7-parenting-tips-to-negotiating-with-your-kids/
2. https://www.babycenter.com/0_how-to-help-your-child-make-friends-ages-6-to-8_67771.bc
3. https://isnainiwulanfebriana.wordpress.com/2012/06/07/menjadi-orang-tua-yang-lembut-dan-sabar/