Mengetahui Jumlah kWh dari Pembelian Token Listrik

Apakah Anda penasaran kira-kira berapa jumlah kWh yang Anda dapatkan setiap mengisi token listrik? Saya pun sering memperhatikan berapa nilai kWh yang saya dapatkan saat mengisi token listrik. Ternyata ada lho rumus perhitungan nilai token yang Anda beli. Mengetahui jumlah kWh dari pembelian token listrik juga bermanfaat untuk efisiensi pemakaian listrik di rumah. Jika Anda penasaran, yuk simak artikel ini.

Baca juga : Cara Cek Kebocoran Listrik Token dan Bagaimana Mengatasinya

Cara menghitung kWh dari pembelian token listrik

Setelah Anda memasukkan 20 digit nomor token, angka yang akan muncul pada kWh meter besarannya bukan rupiah, melainkan kWh. Pada token listrik di rumah saya, angka yang muncul pertama adalah nilai kWh dari token yang baru saja saya input (harus cepat diperhatikan karena hanya muncul sebentar). Sedangkan angka berikutnya yang muncul adalah kWh total dari nilai kWh yang baru dimasukkan dan sisa kWh yang masih tersedia pada kWh meter.

Cara input token listrik by dokumentasi pribadi

Apa itu kWh? Definisi kWh atau Kilowatt/Hour adalah satuan yang menunjukkan besarnya penggunaan listrik (watt) per jam. Jadi setiap satu jam sekali akan ketahuan sudah berapa banyak listrik yang digunakan. Nah seperti penggunaan pulsa pada handphone, nilai kWh yang kita dapat setelah membeli dan input token akan berkurang setiap ada pemakaian listrik di rumah.

Jika Anda ingin menghitung apakah kWh yang Anda dapat dari pembelian token sesuai dengan nilainya dengan yang muncul di layar kWh meter, maka Anda perlu mengetahui dua hal yaitu:

  • patokan tarif dasar listrik per kWh
  • dan pajak penerangan jalan di daerah Anda tinggal.

a. Ketahui patokan tarif dasar listrik (TDL) per kWh

Tarif dasar listrik (TDL) per kWh dihitung dan ditetapkan per tiga bulan sekali dengan mengacu pada perubahan realisasi parameter ekonomi makro yaitu : kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, serta Harga Batu Bara Acuan (HBA). Penyesuaian tarif dasar listrik ini berlaku untuk pelanggan non subsidi. Aturan yang mengatur penggolongan tarif listrik per kWh ditetapkan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No.28 Tahun 2016. Peraturan Menteri ESDM Nomor 8 Tahun 2023, yang mana terdapat 13 jenis golongan yang berlaku.

Pada tabel di bawah ini Anda bisa melihat tarif dasar listrik rumah tangga yang berlaku Juli – September 2024 berdasarkan tarif adjustment PLN. Faktor yang memecah tarif listrik menjadi 13 golongan adalah kategori tarif (R-1, R-2, R-3, Etc.), jenis konsumen (rumah tangga kecil, pabrik, perkantoran) dan daya listrik yang digunakan (VA).

Tarif tenaga listrik nonsubsidi/reguler
Golongan Daya Tarif dasar listrik (Rp/kWh)
R1 900 VA-RTM 1.352,00
R1 1.300 VA 1.444,70
R1 2.200 VA 1.444,70
R2 3.500 VA – 5.500 VA 1.699,53
R3 6.600 VA ke atas 1.699,53
Tarif tenaga listrik subsidi
Golongan Daya Tarif dasar listrik (Rp/kWh)
Subsidi rumah tangga 450 VA 415
Subsidi rumah tangga 900 VA 605

Setiap kategori tarif listrik memiliki kode masing-masing dengan nomor 1 hingga 4 untuk mendeskripsikan ukuran pemakaian listrik (untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada lampiran gambar). Kode-kodenya adalah :

  • R untuk konsumen dari rumah tangga
  • B untuk konsumen untuk bisnis
  • P untuk konsumen untuk lembaga pemerintahan
  • I untuk kategori konsumen industri
Tarif tenaga listrik Juli – September by PLN

b. Cari tahu nilai pajak penerangan jalan (PPJ) di daerah Anda

Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dikategorikan sebagai Pajak Daerah, maka besaran tarif yang dikenakan akan disesuaikan dengan masing-masing peraturan daerah (Perda) di alamat Anda tinggal. Meskipun demikian, pengenaan tarif sudah diatur dengan nilai minimal 3% dan nilai maksimal sebesar 10%. Persen PPJ yang dikenakan juga tergantung golongan tarif yang digunakan. Sebagai contoh PPJ di wilayah Jakarta berikut ini :

  • PPJ rumah tangga atau individu dengan daya 3.500 VA hingga 5.500 VA adalah 3%.
  • PPJ rumah tangga atau individu dengan daya lebih dari 6.600 VA adalah 4%
  • PPJ untuk kegiatan bisnis atau badan usaha dengan daya 2.200 VA hingga 5.500 VA adalah 3%.
  • PPJ untuk kegiatan bisnis atau badan usaha dengan daya 6.600 VA hingga mencapai 200 kVA adalah 4%
  • PPJ bagi penggunaan di atas 200 kVA adalah 5%.

Agar lebih akurat, untuk mengetahui PPJ yang berlaku di daerah Anda dan sesuai dengan golongan pelanggan yang Anda gunakan, Anda bisa menghubungi langsung pihak PLN untuk menanyakannya. Seperti saya yang tinggal di kabupaten Bogor dengan golongan pelanggan 2.200 VA dikenakan pajak sebesar 5%.

Informasi PPJ yang saya dapat melalui Instagram resmi PLN by dokumentasi pribadi

c. Hitung nilai kWh dengan rumus

Setelah mengetahui informasi terkait tarif dasar listrik per kWh dan pajak penerangan jalan, Anda bisa langsung menghitung berapa nilai kWh yang Anda dapatkan dalam setiap pembelian token. Rumus yang bisa Anda gunakan adalah  :

kWh = (Besaran token listrik – PPJ harga token listrik)/ tarif dasar listrik

Sebagai contoh simulasi perhitungan saya akan menggunakan token meter saya. Penggunaan daya 2.200 VA dengan PPJ 5% dan pembelian token sebesar Rp200.000.

  • Harga token: Rp200.000,-
  • PPJ 5% : Rp10.000,-
  • Tarif dasar listrik: Rp1.444,70,-

Besaran token yang didapat:
(Rp200.000 – Rp10.000)/Rp1.444,70,- = 131,52 kWh

Jadi, dengan pembelian token Rp200.000,- untuk golongan pelanggan 2.200 VA nonsubsidi di kabupaten Bogor, daya yang saya dapat sebesar 131,52 kWh.

Untuk nominal lainnya, maka kWh yang didapat adalah :

  • Token Rp20.000, nilai kWh yang didapat 13,15 kWh
  • Token Rp50.000, nilai kWh yang didapat 32,88 kWh
  • Token Rp100.000, nilai kWh yang didapat 65,76 kWh

Membeli nominal token yang lebih besar tidak berarti lebih hemat karena persen PPJ dan tarif dasar listrik yang digunakan pada rumus sama saja. Tapi Anda bisa melakukan penghematan dari segi biaya admin per transaksi, yuk simak detailnya pada pembahasan selanjutnya.

Cara menghemat biaya admin token listrik

Di luar nominal rupiah pembelian listrik, terdapat juga biaya admin pada setiap transaksi pembelian pulsa token listrik. Sebagai contoh setiap pembelian token Rp200.000 di marketplace, saya dikenakan biaya admin sebesar Rp2.750 namun di aplikasi PLN mobile biaya admin yang dikenakan per transaksi adalah Rp1.750. Berapa pun nominal token yang Anda beli, biaya admin per transaksinya sama. Sehingga saran saya, untuk menghemat biaya admin, Anda bisa melakukan pembelian token dengan nilai yang besar sekaligus untuk pemakaian selama 2-3 bulan.

Info kWh/hari yang saya gunakan dari aplikasi PLN mobile by dokumentasi pribadi

Saya bisa menghemat biaya admin pembelian token dengan membeli token untuk empat bulan sekaligus. Misalnya, untuk pemakaian listrik selama empat bulan, saya perlu membeli token senilai Rp1.000.000 maka biaya admin yang perlu saya keluarkan hanya Rp1.750 saja untuk satu kali beli token. Namun, kalau saya beli token dengan nilai Rp200.000 maka saya perlu mengeluarkan biaya admin sebesar Rp8.750 dari lima kali pembelian token dengan jumlah total nilai token Rp1.000.000. Nah, jadi lebih hemat biaya admin jika beli tokennya dalam jumlah besar untuk beberapa bulan pemakaian ya Sahabat Hemat.

Perhatikan limit kWh listrik di rumah Anda

Perlu diingat setiap golongan pelanggan memiliki batas pembelian token listrik per bulan yang disebut dengan limit kWh. PLN membatasi limit kWh sebesar 720 jam sesuai daya listrik yang terpasang di rumah Anda. Salah satu tujuan menetapkan limit kWh adalah agar tidak terjadi penimbunan token listrik oleh pelanggan. Rumus perhitungannya adalah :

(Golongan Daya / 1.000 watt) x 720 jam

Contoh perhitungannya adalah rumah saya yang masuk dalam golongan daya 2.200 VA. Dengan harga per kWh Rp1.444,7.

  • (2.200 VA / 1000 watt) x 720 jam
  • 2,2 kWh x 720 jam = 1.584 kWh

Dengan maksimal kWh sebesar 1.584 kWh, maka batas token yang bisa saya beli dalam rupiah adalah:

Batas kWh x tarif dasar listrik (TDL)

  • 1.584 kWh x Rp1.444,7 = Rp2.288.404

Kesimpulannya, saya dengan rumah golongan daya 2.200 VA dapat melakukan pembelian token hingga Rp2.288.404 atau maksimal 1.584 kWh setiap bulan. Angka ini akan diperbarui per tanggal 1 tiap bulannya.

Cara menghemat jumlah pemakaian listrik harian

Data pembelian token listrik di rumah saya selama tahun 2024 by dokumentasi pribadi

Jumlah pemakaian listrik harian setiap rumah pasti berbeda-beda ya karena kebutuhan setiap keluarga berbeda. Melihat data diatas, token Rp200.000 hanya bisa digunakan kurang dari 30 hari. Pemakaian listrik saya perbulan kurang lebih sekitar Rp250.000 dengan pemakaian harian sekitar 6,6kWh/hari.

Anda dapat menghemat pemakaian listrik harian dengan menggunakan elektronik dengan daya listrik yang rendah. Biasanya dalam pemakaian listrik rumah tangga, kulkas termasuk memakan daya yang cukup besar. Namun, lemari es SAMSUNG KULKAS SIDE BY SIDE 676L RS64R5141B4/SE dengan teknologi Digital Inverter Compressor bisa menghemat konsumsi daya listrik hingga 50% dibanding kulkas sejenisnya. Sehingga akan membantu Anda menghemat biaya listrik harian.

Selain kulkas, AC juga termasuk elektronik yang membutuhkan daya listrik yang besar. Jika Anda ingin menghemat pemakaian listrik harian, tentunya Anda perlu memilih AC yang hemat listrik seperti AC Daikin DAIKIN Multi Split 2MKC20RVM 15+15 (1/2PK +1/2PK) yang memiliki keunggulan energy saving  dan New Low watt mode serta hemat tempat karena bisa menggunakan dua buah AC indoor dengan hanya satu outdoor (kompresor).

Baca juga : Mengatasi Penyebab Token Listrik Boros Padahal Pemakaian Sedikit

FAQ

Satu kWh berapa rupiah token?

Nilainya tergantung tarif dasar listrik yang Anda gunakan. Jika Anda menggunakan golongan pelanggan 2.200 VA, maka satu kWh listrik adalah Rp1.444,7.

Token listrik bunyi saat tinggal berapa?

Menurut standar PLN, alarm kWh meter prabayar berbunyi jika sudah mencapai 5 kWh. Alarm kwh meter prabayar akan bunyi saat saldo token sudah hampir habis.

Apakah listrik akan mati jika token habis?

Iya betul. Akan tetapi listrik akan langsung menyala begitu token diisi kembali. Anda juga akan mendengar token berbunyi saat saldo token sudah hampir habis.

Kesimpulan

Untuk Ibu rumah tangga seperti saya, lebih mudah rasanya mengukur pemakaian listrik dari nominal token yang saya beli setiap hari. Namun, dengan mengetahui jumlah kWh pemakaian listrik di rumah tentunya dapat membantu saya dalam menggunakan listrik lebih bijak dan efisien. Jumlah kWh token listrik yang dibeli dipengaruhi dua faktor yaitu tarif dasar listrik dari meteran yang Anda gunakan di rumah dan pajak penerangan di daerah tempat Anda tinggal. Untuk durasi penggunaan token yang Anda beli ditentukan oleh konsumsi listrik harian Anda. Semakin sedikit pemakaian listrik harian, semakin hemat pembelian token bulanan. Anda juga bisa menghemat biaya admin per transaksi dengan membeli token dengan nominal besar tanpa melebihi limit kWh Anda serta menggunakan barang elektronik low watt atau hemat listrik. Salam hemat, Sahabat Hemat!

Referensi:

  1. web.pln.co.id
  2. ottopay.id