Motor menjadi kendaraan yang umum dipakai bunda-bunda untuk mengantar anak-anaknya, baik mengantar sekolah, les, maupun pergi-pergi dengan alasan lebih cepat. Tapi saya sering sekali melihat bunda kurang memperhatikan keselamatan anak atau balita yang sedang dibawa berkendara. Bukannya saya menuduh bunda-bunda tersebut tidak sayang anaknya tapi ketidaktahuan bundalah yang membuat bunda melakukan kebiasaan yang berbahaya saat berkendara dengan anak atau balita.
Baiklah yuk, kita lihat kebiasaan berbahaya apa saja yang tanpa disadari dapat membahayakan anak atau balita yang sedang dibawa berkendara :
1. Membawa lebih dari dua anak
Membawa dua anak saja sudah beresiko apalagi membawa anak lebih dari dua. Jika kita membawa dua anak maka otomatis anak yang lebih kecil diletakkan di depan dan anak yang lebih besar akan dibonceng di belakang. Bayangkan jika anda menambahkan satu lagi anak, maka otomatis anda akan meletakkan anak tersebut di belakang anak yang bunda bonceng. Pada siapa anak tersebut akan berpegangan? ke anda atau ke anak yang berada tepat di belakang bunda?
saran saya : ambil jalan yang lebih sepi hindari melewati jalan raya, hindari ngerem mendadak atau melaju terlalu cepat, selalu pastikan mereka berpegangan.
2. Anak dibiarkan berdiri
Sering sekali saya melihat orang tua yang membiarkan anaknya berdiri di belakang pengemudi, memang sambil di pegangi oleh sang ibu tapi bayangkan jika terjadi sesuatu dan anak anda berada dalam posisi yang sangat tidak terlindungi.
Saran saya : jangan berikan jika anak meminta untuk berdiri di atas motor, kesenangan mereka tidak sepadan dengan bahayanya.
3. Membawa anak yang sedang mengantuk
Membawa anak dalam keadaan biasa saja bisa beresiko apalagi membawa anak yang sedang mengantuk, selalu lihat dan tanyakan bagaimana kondisi anak tersebut. Apakah sedang mengantuk atau tidak.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Saran saya : kalau anak sedang mengantuk dan anda tetap harus pergi pasti kan anda membawa orang dewasa lain untuk menjaga anak anda atau anda bisa memesan ojek online.
4. Mengendalikan motor sambil memegang anak
Setiap kali saya melihat ada bapak-bapak yang membawa motor dengan satu tangan dan satu tangan lainnya memegang bayi, saya selalu merasa mual. Mual membayangkan hal terburuk, misal bayi tersebut terjatuh atau bapak tersebut kehilangan kendali atas motornya.
Saran saya : Jika memang harus membawa balita dan anda tidak punya gendongan lebih baik anda jalan kaki atau naik becak dari pada melakukan aksi yang menurut saya sangat horror seperti itu.
5. Anak tidak diberikan kelengkapan yang sesuai
Membawa anak-anak di saat siang hari saat sedang panas-panasnya atau terlalu larut malam selalu menjadi waktu yang kita hindari untuk berpergian, tapi siang adalah waktu anak yang sudah bersekolah untuk pulang, mengantar anak ke tempat les atau mengantar anak ke rumah teman. Dan terkadang kita pulang kemalaman baik pulang dari rumah keluarga atau dari tempat rekreasi
Saran saya :Berikan pakaian yang nyaman tapi melindungi mereka dari panas matahari dan melindungi mereka dari angin, memakai sandal yang bertali agar tidak terlepas di jalan dan pakaikan celana panjang agar jika terjadi apa-apa minimal tidak akan langsung mengenai kulit mereka.
Berikan juga helm pada anak, bukan hanya untuk gaya-gayaan tapi helm penting untuk melindungi kepala anak jika terjadi kecelakaan. Berikan ukuran yang pas jangan kebesaran maupun kekecilan, agar mereka nyaman memakainya dan agar manfaatnya benar-benar berfungsi maksimal.
Jika perlu anda bisa membeli sabuk bonceng yang bisa untuk membonceng anak baik di depan maupun di belakang tanpa merasa khawatir.
7. Mengebut
Sebagai ibu rumah tangga tugas ibu-ibu di pagi hari bisa dibilang banyak, dari mengurus keperluan kakak, adik, suami, dan diri sendiri. Karena hampir semua harus bunda kerjakan terkadang bunda pun harus menghadapi terlambat mengantar anak, tidak mau anak terlambat jadi bunda mengebut dan terlalu “ngotot” saat di jalanan, tidak mau di potong dan tidak mau menunggu kendaraan lain lewat terlebih dahulu.
Saran saya : bunda-bunda yang memiliki jadwal yang padat di pagi hari, tentunya mempersiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan oleh kakak, adik, suami dan diri anda sendiri di malam hari. Dari pakaian yang akan di pakai esok hari, buku atau perlengkapan yang akan di bawa ke sekolah, dan makanan apa yang akan disajikan saat sarapan dan makanan untuk bekal.
Dan selalu pasang alarm paling tidak 2 jam sebelum anak-anak dan suami berangkat, 2 jam itu untuk mempersiapkan sarapan, mempersiapkan diri, mempersiapkan anak-anak, sarapan dan mengantar anak-anak ke sekolah. Biasakan untuk tepat waktu agar pagi anda lebih terorganisir dan tidak ada barang tertinggal di rumah karena pagi di rumah bunda terburu-buru.
8. Berkendara dengan ugal-ugalan
Jika sudah terlambat siapa pun pasti akan berkendara dengan terburu-buru dan pada akhirnya akan berkendara dengan ugal-ugalan atau tidak konsentrasi, karena yang terpikir adalah ingin cepat-cepat sampai tujuan.
Saran saya : Tentu saja jadwalkan kegiatan anda dan konsisten dalam menjalankannya, jika perlu tambahkan waktu extra agar anda bisa lebih santai dan mungkin sempat untuk membuat kopi untuk menyegarkan bunda. Jika memang di butuhkan mintalah bantuan dari suami atau anak yang lebih besar untuk turut membantu anak yang lebih kecil dalam bersiap.
9. Membawa anak yang dalam kondisi rewel atau mengamuk
Selain membuat anda menjadi pusat perhatian, berkendara dengan anak yang sedang rewel akan membuat bunda kehilangan konsentrasinya dalam berkendara. Bukannya memperhatikan jalan, bunda akan lebih banyak memberi perhatian ke anak yang sedang rewel dan bukan ke jalan.
Saran saya : lebih baik bunda hentikan dulu kendaraan bunda dan tenangkan dulu anak bunda baru bunda melanjutkan perjalanan.
10. Lampu sein terus menyala
Memberikan tanda saat kita mau berbelok baik ke kanan maupun ke kiri adalah penting adanya, agar kendaraan lain yang berada di belakang kita memperlambat lajunya atau memberikan ruang untuk kita untuk berbelok, tapi sering kali “kita” atau ibu-ibu yang katanya penguasa jalanan ?, sering kali lupa mematikan sein atau malah lupa memberi sein saat mau membelok atau yang lebih parah sein kanan menyala malah belok ke kiri…hadeeh.
Kenapa bisa terjadi? sebagai salah satu ibu-ibu pengguna motor alasan saya memasang sein kanan tapi belok kiri adalah karena tadinya sudah menyalahkan sein kanan dan sudah berbelok kanan tapi lupa mematikan sein selama perjalanan jadi pada saat berbelok kekiri sein saya masih menyala ke kanan, dan terkadang saat berbelok saya malah mematikan lampu sein karena lampu sein yang lupa dimatikan.
Saran saya : Jangan meletakkan apapun yang dapat menghalangi penglihatan anda di lampu tanda sein menyala, jadi saat anda menyalakan sein anda bisa melihat lampu sein anda masih menyala dan segera mematikannya. Walaupun terkesan sepele beberapa kali saya melihat ibu-ibu yang motornya bersenggolan bahkan menabrak ban belakang pengendara lain saat berbelok dan alasannya lupa menyalakan lampu sein atau lampu sein ke kanan tapi belok ke kiri.
Berkendara aman adalah hal mutlak yang harusnya mulai disadari oleh semua ibu-ibu yang menggunakan motor sebagai kendaraan utama, apalagi saat sedang membawa anak-anak maka keamanan harus ditingkatkan dua kali lipat.
Berhenti sembarangan hanya karena bertemu dengan orang yang mereka kenal dan terkadang cuek ngobrol saat di belakang mereka sudah mengantri banyak motor di tegur malah marah…? adalah salah satu contoh kecil dari kebiasaan ibu-ibu jika di jalan.
Bagikan pengalaman anda dalam menghadapi ibu-ibu “Raja Jalanan” saat di jalan di kolom komentar di bawah dan bagikan jika anda merasa artikel ini membantu, Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Sumber :
1. http://indonesianbabywearers.blogspot.co.id/2017/06/berkendara-dengan-anak-yang-aman-dan.html
2.http://motorcycle-central.com/5-motorcycle-riding-tips-for-you-and-your-child/
3. http://www.dahsyat.net/ibu-pengendara-motor/1242