6 Formula Berdamai dengan Kantong untuk Urusan Pakaian

Siapa yang tidak mengenal  pepatah, ‘Hemat pangkal kaya, Boros pangkal Miskin’? Pepatah tersebut selalu dikaitkan dengan urusan finansial. Standarnya dihitung dari jumlah uang yang dikeluarkan. Semakin sedikit uang yang dikeluarkan, semakin hemat seseorang. Jika dilakukan secara kontinu dan konsisten, menjadi kaya adalah sesuatu yang dapat diwujudkan dengan mudah. Pada kenyataannya, kontinuitas dan konsistensi berhemat menjadi hal sulit apabila dihadapkan dengan kebutuhan sandang alias pakaian. Selain syarat utama, yaitu nyaman dipakai menutupi tubuh, pemilihan pakaian juga menunjukkan karakter pemakainya. Pilihan yang semakin beragam antara model, penjual dan tipe jualan pakaian membuka peluang menjadi lebih boros. Tapi tenang, sudah ditemukan 6 formula berdamai dengan kantong untuk urusan penyediaan pakaian:

1. Membuat daftar aktivitas sosial yang sering diikuti

Bersosialisasi adalah sifat yang melekat erat dalam keseharian manusia. Banyaknya jadwal dan jenis kegiatan sosiali yang diikuti,  mengiringi tuntutan memiliki outfit yang beragam pula. Cobalah untuk memiliki daftar aktivitas dan analisa kesamaannya. Tetapkan konsep yang sesuai dengan tipe aktivitas sosial. Hang out dengan teman memerlukan outfit yang kasual, arisan keluarga memerlukan kesan rapi dan sopan. Selain tidak perlu berboros ria dengan membedakan setiap outfit selama konsep aktivitasnya sama (hang out atau nongkrong misalnya), konsistensi berpakaian akan menunjukkan kepribadian dengan ciri khas yang teguh.

2. Membeli lebih banyak pakaian motif polos dibanding yang bercorak.

Sumber : liveabout.com

Baju dengan motif polos memperlihatkan kepribadian yang apa adanya. Selain itu, pakaian dengan motif polos semakin menarik jika ditambah pemakaian aksesoris (seperti scarf, syal, pashmina, sweater, blazer, kalung, bros).

3. Membeli pakaian yang mengandung warna dasar

Warna dasar (Merah, Kuning, Biru, Putih dan Hitam) adalah jenis warna yang cenderung lebih mudah untuk dipadukan dengan warna lain. Apabila dibandingkan warna khusus (misalnya Biru elektrik, Tosca, Pink, Mocca, Merah Maroon) yang memang disajikan unik untuk digunakan tanpa perpaduan dengan warna lain.

4. Say No to pakaian KW alias palsu

Entah hanya merupakan sugesti semata, brand dipercaya menjadi salah satu faktor pendongkrak rasa percaya diri. Meskipun hanya memiliki satu, memakai pakaian dari brand terkenal saat mengikuti suatu acara akan membangun image mahal pemakainya. Hindari membeli pakaian KW (palsu) brand tertentu. Pilihlah brand menengah yang standar, harga murah namun berkualitas dan tetap nyaman dipakai.  Apalagi pada masa kini, cukup banyak brand menengah yang berlomba menyodorkan banyak pilihan dengan harga yang aman di kantong.

5. Berburu dan berbagi diskon dengan teman

Sumber : redit.co.uk

Untuk menarik perhatian calon pembeli, penjual pakaian memasang label diskon di etalase paling depan atau gambar utama (jika secara online). Cobalah untuk mengelilingi seluruh area belanja untuk membandingkan semua diskon. Setelah menemukan diskon yang menguntungkan, mengajak teman untuk berbagi diskon merupakan langkah tepat selanjutnya. Browsing diskon secara online sebelum belanja juga merupakan cara yang efektif untuk menemukan barang dengan harga terbaik tanpa menguras banyak isi kantong

6. Modifikasi old-fashion milik orangtua

Percaya atau tidak, fashion masa kini sering menghadirkan sisi masa lalu, namun dengan pembaharuan warna dan bahan. Kembali populernya celana jins tipe stone-washing dengan konsep usang, yang pernah populer di tahun 1980 menjadi salah satu bukti. Tidak ada salahnya mencoba salah satu trik modifikasi yang banyak dibagikan di kanal Youtube. Dengan kreativitas memanfaatkan old-fashion, siapa tahu justru menjadi salah satu trend-setter.

Pakaian tidak seharusnya menguras kantong terlalu dalam karena masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, perlu untuk segera memperbaharui konsep memenuhi kebutuhan akan pakaian. Selamat mendirikan lumbung materi yang lebih besar dengan merombak konsep membeli pakaian menggunakan 6 formula di atas.