Salah satu lomba yang sering diadakan dalam perayaan Hari Kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus adalah Lomba Makan Kerupuk. Dengan berbagai konsep perlombaan, lomba yang menggunakan jenis “kerupuk uyel” atau “kerupuk kampung” yang berwarna putih tetap menarik perhatian. Kerupuk uyel dipilih karena memiliki tekstur yang sedikit padat dan berongga untuk menyelipkan tali pengikat.
Tidak seperti kerupuk uyel yang menjadi primadona saat tujuh belasan, ada 8 kerupuk khas Nusantara lain yang tidak kalah nikmatnya dengan kerupuk uyel, sekalipun tidak ikut lomba. Berikut penjelasannya :
Kerupuk Rengginang
Kerupuk ini berasal dari kerak nasi yang dikeringkan. Kerak nasi itu sendiri berasal dari hasil memasak nasi dengan ditanak menggunakan periuk. Jika memasak menggunakan magic com atau rice cooker, kerak nasi tidak dapat dihasilkan. Rengginang sering dijadikan salah satu oleh-oleh dari Padang, Sumatera Barat. Sekalipun di daerah Pulau Jawa sendiri, jenis kerupuk ini banyak ditemukan.
Tekstur kerupuk yang memang berbahan dasar nasi, akan menyebabkan kerupuk remuk saat digigit. Bukan hanya beresiko mengenai mata peserta lomba, tapi tekstur yang sangat ringan akan membuat juri bingung untuk mengetahui mana juara lomba karena satu gigitan bisa membuat kerupuk hancur dan jatuh dari tali pengikatnya.
Kerupuk Rambas atau Kerupuk Kulit
Jenis kerupuk ini memang benar-benar berasal dari olahan kulit sapi atau lembu. Digadang-gadang memiliki manfaat yang baik untuk penderita lambung atau maag, kerupuk ini benar-benar tidak bisa diikutsertakan dalam lomba memeriahkan 17 Agustusan. Selain karena ukurannya yang kecil, sehingga menyulitkan panitia untuk mengikatkan kerupuk tersebut di tiang gantungan lomba.
Mungkin bisa, bila sistem lomba yang diubah menggunakan sumpit untuk mengambil kerupuk tapi dilakukan dengan tangan yang terikat ke belakang, lalu disuapkan kepada teman satu tim. Mungkin bisa dicoba lho. Dapat hadiahnya, dapat kerupuknya.
Kerupuk Udang
Hati-hati dengan penderita alergi terhadap seafood, karena kerupuk ini benar-benar terbuat dari olahan udang. Wanginya menggugah selera jika disajikan di atas piring dengan sepiring nasi panas. Teksturnya cukup lebar, sehingga apabila dijadikan “lomba makan kerupuk udang”, bisa dengan diikatkan pada ujungnya yang diberi lubang dengan menggunakan tusuk gigi atau garpu.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Tapi dengan menjadikan kerupuk ini bahan lomba, artinya membatasi peserta yang ikut, tidak boleh diikuti oleh orang yang alergi terhadap udang. Kan kasihan, selesai lomba malah mengalami gatal-gatal atau ruam kulit.
Kerupuk Bawang
Bisa dikatakan bahwa kerupuk jenis ini adalah kerupuk yang paling merakyat. Karena kerupuk ini bisa ditemukan dengan mudah di banyak tempat. Misalnya di tukang gado-gado, tukang bakso dan yang baru menjadi trend, yaitu seblak.
Teksturnya yang renyah dan bentuknya yang tidak teratur akan membuat peserta lomba makan kerupuk kesulitan dalam menghabiskan kerupuknya. Ukurannya juga tidak terlalu besar dan karena rasanya cenderung hambar, berbeda dengan kerupuk uyel yang memang memiliki kandungan rasa lebih asin.
Kerupuk Kemplang
Kerupuk ini adalah kerupuk khas dari Palembang di Sumatera Selatan. Kerupuk jenis ini biasanya terbuat dari olahan campuran tepung dengan ikan. Aromanya sedap, bagi pencinta ikan. Bagi yang tidak suka ikan, jangan mencobanya ya, bisa menyebabkan rasa selera makan anda auto-menghilang lho.
Bentuknya bulat pipih dan paling enak jika disajikan dengan saus sambal atau dicelupkan ke mie ayam yang sedang dinikmati. Kerupuk ini juga akan menyulitkan peserta jika dijadikan bahan untuk lomba makan kerupuk, meski berukuran kecil, rasanya yang enak dan aromanya memancing rasa lapar. Ini dapat membuat panitia khawatir jika peserta justru meminta tambahan nasi padang atau mie ayam untuk disandingkan saat makan kerupuk ini.
Kerupuk Mie
Apakah ini benar-benar mie yang dikeringkan, sama seperti kerupuk rengginang? Mungkin ada yang bertanya demikian. Sesungguhnya ini adalah kerupuk yang terbuat dari bahan tepung dan penyedap rasa serta bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih. Kerupuk ini dibentuk menyerupai mie yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kerupuk yang bulat.
Kerupuk ini memiliki tekstur yang renyah, cenderung rapuh dan jika digigit di pinggirnya menyebabkan keretakan untuk jalinan kerupuk lainnya. Kurang cocok untuk dijadikan pengganti kerupuk uyel untuk diperlombakan, meskipun kerupuk jenis ini memiliki rongga yang memudahkan untuk diikat.
Kerupuk Pangsit
Sebenarnya pangsit bukanlah salah satu jenis kerupuk, hanya merupakan inovasi dari para abang penjual bakso dan siomay yang memiliki sisa kulit pangsit berlebih. Setelah mengetahui kulit pangsit juga merupakan salah satu jenis makanan yang bisa dikomersilkan, maka kulit pangsit sering disebut sebagai kerupuk pangsit.
Jenis kerupuk ini benar-benar tidak direkomendasikan untuk ikut diperlombakan dalam 17 Agustus. Karena teksturnya yang sedikit keras dan berbentuk persegi, satu gigitan bisa menimbulkan bentuk yang tajam pada sisa kerupuk yang masih tergantung. Selain itu, kerupuk jenis ini juga memerlukan waktu lebih lama untuk dikunyah dibandingkan kerupuk uyel yang dengan mudah menjadi lembut di mulut saat terkena air liur.
Kerupuk Emping
Berasal dari olahan melinjo, emping dikategorikan sebagai salah satu kerupuk. Namun penggunaan emping dalam perlombaan 17 Agustusan akan memenuhi pasien yang datang ke puskemas karena keluhan asam urat dan kolesterol akibat menjadi peserta lomba makan kerupuk emping.
Selain karena rasanya yang sedikit pahit dan sulit untuk digantung pada tiang gantungan, kerupuk emping juga relatif sulit untuk diperoleh karena harganya yang sedikit mahal dan cara menggorengnya juga perlu teknik khusus. Emping mentah yang akan digoreng harus benar-benar kering dan minyak yang digunakan juga harus memiliki panas tertentu, agar tidak membuat emping menghitam dan menimbulkan rasa pahit atau justru masih keras pada sisi tertentu.
Demikianlah jenis kerupuk yang tidak ikut memeriahkan 17 Agustus, tapi tetap memiliki pesonanya tersendiri untuk pencintanya di meja makan. Jadi, Anda sudah coba kerupuk yang mana saja?
Sumber: