Cara Mengatur Keuangan Pribadi dalam 1 Bulan Agar Tidak Boros

Banyak hal yang tanpa disadari menjadi pemicu sebuah kegagalan dalam mengatur keuangan. Perilaku boros yang berkedok self reward, atau ingin meningkatkan personal branding dengan gaya hidup mewah. Bahkan hal kecil seperti tidak aware terhadap detail pengeluaran bisa mengakibatkan melonjaknya pengeluaran yang tidak sebanding dengan pemasukan.

Gaji bulanan yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari menjadi alasan untuk mencari solusi instan dari pinjaman online yang bunganya bisa berkali lipat. Jangan sampai hal tersebut terjadi ya Sahabat Hemat! Mau berapapun penghasilan yang didapat, kita bisa lho mengaturnya sedemikian rupa agar mencukupi bahkan bisa menyisakan tabungan untuk masa depan.

Apakah harus hidup hemat dengan trend frugal living yang sekarang lagi viral di media sosial? Langsung saja yuk kita bahas di artikel ini yang sudah berkolaborasi dengan pakar keuangan hemat.id, yaitu ibu Joyce Cahyani.

Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

With over 20 years experiences in banking, financial consulting and auditing, Joyce Cahyani provides valuable contribution in eDaun. In particular, she has an in-depth knowledge and experience of business intelligence in consumer banking industry (Citibank N.A, PT Bank Internasional Indonesia Tbk., and PT Bank Commonwealth during 2002 – 2011). She had also a substantial work as one of the team leaders in IBRA debt restructuring during Indonesian’s economic crisis (2000 – 2002). She started her career as a financial auditor in a big four public accountant firm worldwide, KPMG (1997 – 2000).

Disclaimer

Kami ingin memberitahukan bahwa kami bukan ahli asuransi maupun menjual asuransi, tidak menawarkan personal finance adviser, dan bukan ahli investasi. Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat keuangan pribadi. Sebelum mengambil keputusan keuangan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan terlebih dahulu.

Mengenal istilah dalam trend gaya hidup hemat

sumber gambar : freepik.com

Hidup hemat merupakan suatu sikap yang berhati-hati dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada beberapa istilah dalam gaya hidup hemat seperti hidup minimalis dan frugal living. Namun, ternyata masih banyak yang keliru dalam menafsirkan dua istilah tersebut. Bahkan ada yang beranggapan bahwa gaya hidup minimalis dan frugal living erat kaitannya dengan gaya hidup yang terlalu irit. Padahal kedua hal tersebut merupakan pola yang berbeda.

Gaya hidup minimalis adalah upaya untuk memaksimalkan fungsi suatu barang yang dimiliki, tanpa harus menambah atau membeli barang baru secara konsumtif dan berlebihan. Contoh sederhana adalah ketika seseorang lebih memilih untuk membeli pakaian dengan kualitas bagus namun bisa dipakai dalam jangka panjang serta model pakaian yang timeless, sehingga tidak perlu beli pakaian baru secara terus menerus apalagi mengikuti trend fast fashion.

Sedangkan frugal living adalah sebuah gaya hidup yang berfokus pada mengatur keuangan untuk meminimalisir pengeluaran, dengan menekan dan mengurangi hal-hal yang tidak penting diluar kewajiban dan kebutuhan pokok. Contohnya adalah menekan biaya makan sehari-hari dengan sering masak sendiri, berbelanja untuk stok satu minggu sehingga lebih hemat, dan mengurangi kebiasaan membeli makan di luar.

Cara Menyimpan Sayuran Tetap Segar untuk Meal Prep Belanja Bulanan

Mengatur keuangan dengan metode 50:30:20 apakah bagus?

Senator Elizabeth Warren dan putrinya, Amelia Warren Tyagi, dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan mempopulerkan prinsip mengatur keuangan dengan metode 50:30:20 yaitu mengalokasikan pendapatan (setelah pajak) 50% untuk kebutuhan (needs), 30% keinginan (wants) dan 20% tabungan (saving). Metode ini juga selalu direkomendasikan setiap saya research tentang cara mengatur keuangan. Apakah metode ini berhasil untuk mengatur keuangan dengan bijak?

Pada realitanya, untuk masyarakat di negara kita yang pendapatannya tergolong rendah (low income) pasti akan kesulitan menerapkan metode ini, karena hampir 100% penghasilannya masih untuk memenuhi kebutuhan pokok (needs). Sangat sulit untuk mengalokasikan 30% untuk keinginan & 20% untuk tabungan.

Sedangkan untuk masyarakat yang pendapatannya bahkan sudah melebihi semua kebutuhan pokok & keinginannya, atau tergolong high income, mengalokasikan 50% untuk kebutuhan saja mungkin sudah terlalu besar, jadi 50% bukan patokan yang bijak. Golongan ini mempunyai banyak pilihan untuk mengalokasikan kelebihan penghasilannya dalam bentuk investasi, bisnis atau menyetorkannya ke produk-produk DPLK untuk menjamin masa tua. Nah karena alasan-alasan ini, maka sepertinya rule 50:30:20 itu lebih cocok untuk golongan penghasilan menengah saja.

Di artikel kali ini, kita tidak akan memberikan aturan kaku tentang berapa % alokasi dari penghasilan harus kemana. Kita akan lebih flexible, mulai dari memberikan prioritas-prioritas pengeluaran sembari mempelajari tips-tips untuk mengatur keuangan dengan lebih bijak. Cara ini dalam jangka panjang akan membentuk karakter yg matang & bijak dalam mengatur keuangan dan fleksibel untuk disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tiap keluarga yang berbeda.

Tips mengatur keuangan

Setiap orang memiliki pemasukan keuangan yang berbeda. Kondisi keuangan yang dimiliki akan terasa cukup apabila kita bijak dalam mengelolanya. Berikut ini cara mengatur keuangan agar cukup atau bahkan lebih dan jauh dari sifat boros :

Hindari berhutang

Mengajukan paylater untuk liburan, makan di resto, atau supaya dapat promo saat belanja bulanan memang mudah. Kemudahan dalam mengajukan pinjaman online memberikan dampak besar terhadap tunggakan pinjaman. Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per bulan mei 2023 pinjaman online menembus angka Rp51,46 triliun, naik 28,11% dalam setahun.

Jauhkan kebiasan menggunakan paylater meskipun dalam jumlah sedikit. Secara tidak langsung kemudahan paylater atau pinjaman online bisa mengacaukan kondisi keuangan Anda. Bahkan dari hutang yang kecil ini bisa jadi berkali lipat karena bunga keterlambatan pembayaran. Contoh berhutang untuk belanja bulanan dengan menggunakan paylater karena ada tawaran cashback yang menguntungkan. Padahal dana untuk belanja bulanan sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Contoh sederhana lainnya adalah saat beli minyak goreng, daripada beli satuan per sachet 250ml untuk 1-2 hari, akan lebih hemat jika beli sekaligus untuk stok satu bulan dalam jumlah 1-2 liter. Perilaku hemat ini juga bisa membantu Anda mencegah dari rasa ingin berhutang karena sifat yang merasa cukup dan bijak mengatur pengeluaran.

Promo Minyak Goreng hari ini 21 Nov 2024

Harumas Minyak Goreng  2000 ml

Rp1.805 / 100 ml

Harumas Minyak Goreng 2000 ml

Rp36.100 Rp39.400 8%

Sumatera (Kec. Kotabumi, ...

Hemat ★

Sampai 21 Nov 2024

Alfamart
Camar Minyak Goreng  2000 ml

Rp1.795 / 100 ml

Camar Minyak Goreng 2000 ml

Rp35.900 Rp39.400 8%

Sumatera (Kec. Kotabumi,...

Hemat ★

Sampai 21 Nov 2024

Alfamart
Filma Minyak Goreng  2000 ml

Rp1.795 / 100 ml

Filma Minyak Goreng 2000 ml

Rp35.900 Rp38.100 5%

Sampai 24 Nov 2024

LotteMart
Barco Minyak Goreng Kelapa  1000 ml

Rp3.390 / 100 ml

Barco Minyak Goreng Kelapa 1000 ml

Rp33.900

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Barco Minyak Goreng Kelapa  2000 ml

Rp3.245 / 100 ml

Barco Minyak Goreng Kelapa 2000 ml

Rp64.900

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Bimoli Minyak Goreng  1000 ml

Rp2.050 / 100 ml

Bimoli Minyak Goreng 1000 ml

Rp20.500

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Bimoli Minyak Goreng  2000 ml

Rp2.005 / 100 ml

Bimoli Minyak Goreng 2000 ml

Rp40.100

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Filma Minyak Goreng  2000 ml

Rp1.835 / 100 ml

Filma Minyak Goreng 2000 ml

Rp36.700

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Fortune Minyak Goreng  2000 ml

Rp1.815 / 100 ml

Fortune Minyak Goreng 2000 ml

Rp36.300

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Sania Minyak Goreng  1000 ml

Rp1.870 / 100 ml

Sania Minyak Goreng 1000 ml

Rp18.700

Sampai 28 Nov 2024

Alfamart
Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

Hindari berhutang untuk kebutuhan sehari-hari. Hutang atau cicilan yang aman adalah untuk keperluan penting dan sudah disesuaikan dengan pendapatan. Seperti cicilan kendaraan, hutang usaha, atau cicilan rumah. Sehingga setiap kali ada pemasukan, prioritas utama adalah membayar hutang dan cicilan. Membayar hutang adalah prioritas utama sebelum menabung dan mengeluarkan uang untuk wants (keinginan).

Rajin mencatat pengeluaran

Penting untuk mencatat detail pengeluaran apa saja dalam sehari, dan hal ini bukan hanya dalam kurun waktu satu bulan ya Sahabat Hemat. Contoh, mencatat pengeluaran seperti uang makan, bensin, iuran dan lain-lain. Bisa dilakukan dalam satu waktu yang sama, di pagi atau di malam hari sambil mengingat pengeluaran apa saja yang sudah terpakai. Terus dilakukan setiap hari selama bertahun-tahun. Apabila hanya mencatat per bulan maka perhitungan tidak akan akurat. Kenapa? karena dari catatan ini kita bisa memperoleh data pengeluaran tidak terduga dan kewajiban-kewajiban pembayaran tahunan salah satunya adalah membayar pajak kendaraan, asuransi, dll.

Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

Disiplin dan konsisten mencatat pengeluaran setiap hari hingga bertahun-tahun sehingga histori pengeluaran kita lebih komplit & akurat.

Mencatat kebutuhan (needs) selama satu bulan

Free photo flat lay of office stationery with tulips and coffee
sumber gambar : freepik.com

Catatan kebutuhan ini berisi apa saja yang akan saya beli, atau saya bayar dalam satu bulan ke depan. Contoh catatan kebutuhan seperti :

  • Makan : mulai dari belanja sayuran dan lauk serta bahan untuk masak
  • Tagihan : mulai dari tagihan listrik, internet, iuran RT, jasa pengangkutan sampah, dll
  • Ongkos bensin : biasanya saya hitung per hari x 30
  • Belanja bulanan : kebutuhan laundry, sabun untuk bersih-bersih, susu anak, dll
  • Kegiatan sosial : undangan pernikahan, ulang tahun, sumbangan dll
  • Sedekah
  • Dana darurat
  • Tabungan : penting dilakukan setiap baru gajian
Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

Catatan dalam satu bulan ini dapat dirutinkan setiap bulan hingga minimal satu tahun. Perhitungan needs selama satu tahun perlu dibandingkan dengan gaji satu tahun. Sehingga akan muncul anggaran tahunan dan bulanan.

Membuat anggaran untuk pengeluaran dalam satu bulan

Setelah mencatat daftar kebutuhan sehari-hari, biasanya saya juga menentukan anggaran untuk masing-masing kebutuhan. Hal ini ternyata bisa lebih menghemat pegeluaran dan bisa menyisakan uang lebih banyak untuk ditabung lho. Berikut ini simulasi pengeluaran saya selama satu bulan yang hidup di daerah Jakarta Selatan dengan anggota keluara 2 orang dewasa dan 1 balita :

Jenis Kebutuhan Anggaran per Hari Anggaran per Bulan
Sayur dan lauk-pauk Rp30.000 Rp900.000
Tagihan listrik Rp300.000
Tagihan internet Rp300.000
Tagihan RT Rp15.000
Iuran sampah Rp40.000
Bensin Rp10.000 Rp300.000
Ongkos kerja Rp20.000 Rp600.000
Belanja bulanan Rp500.000
Kegiatan sosial Rp100.000
Dana darurat Rp100.000
Tabungan Rp500.000
Total Rp3.655.000

Tabel di atas merupakan simulasi yang bisa Anda sesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Dana untuk pengeluaran bisa saja berbeda, apalagi harga pangan di setiap daerah tidaklah sama. Namun yang bisa di highlight adalah cara mengelompokkan setiap detail pengeluaran dengan rinci, agar setiap dana tidak tercampur dengan dana kebutuhan yang lain.

Mengelompokkan anggaran dengan memisahkan uang untuk setiap kebutuhan

Closeup shot of an entrepreneur working from home on his personal finances and savings
sumber gambar : freepik.com

Anggaran di atas merupakan simulasi pengeluaran dalam satu bulan. Namun sebenarnya masih ada anggaran yang tidak saya cantumkan yaitu anggaran untuk sedekah, karena sedekah merupakan hal yang sangat pribadi. Jadi bagi Anda yang punya penghasilan UMR Jabodetabek bukankah dengan anggaran di atas sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari? Namun bagi yang pengasilannya di bawah UMR Jabodetabek, dana pengeluaran masih bisa ditekan atau dibuat lebih hemat lagi seperti dana untuk listrik dan internet, bensin, serta belanja bulanan.

Mengatasi Penyebab Token Listrik Boros Padahal Pemakaian Sedikit

Nah setiap tanggal gajian, biasanya saya akan tarik tunai cash sejumlah anggaran pengeluaran kemudian uang tersebut dikelompokkan dalam dompet sesuai jumlah masing-masing kebutuhan. Biasanya dompet yang saya gunakan adalah dompet bersekat, atau binder yang memiliki beberapa kantong untuk menyimpan uang. Lalu sisa gaji saya biarkan di rekening sebagai tabungan atau dana untuk rekreasi. Apakah berhasil? Tentu saja. Saya bisa menghemat Rp1-1,5 juta setiap bulan dengan cara ini. Sedangkan dulu saat belum menerapkan pencatatan ini, gaji saya dan suami hampir tidak ada sisa tiap bulannya.

Sesuaikan dana darurat (Emergency Funds) dengan situasi dan kondisi

Dana darurat adalah dana yang sengaja disimpan dan tidak digunakan sebelum terjadi sesuatu yang darurat dan tidak terencana seperti renovasi rumah, biaya pengobatan, perbaikan kendaraan, dan lain-lain. Kementerian keuangan menyarankan untuk menyiapkan dana darurat sesuai dengan kondisi masing-masing individu yaitu :

  • Belum menikah                                  : 6 kali lipat per bulan
  • Sudah menikah                                  : 9 kali lipat pengeluaran per bulan
  • Sudah menikah dan memiliki anak    : 12 kali lipat pengeluaran per bulan

Emergency funds juga harus menyesuaikan profil masing-masing individu. Contohnya adalah pada seorang sandwich generation yang pengeluarannya terbagi untuk keluarga (istri dan anak) serta masih harus menghidupi orangtua atau adik yang membutuhkan. Tentunya perlu menyiapkan dana darurat yang lebih besar. Maka dari itu dana darurat yang harus disiapkan haruslah sesuai.

Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

“no one fits all” satu aturan tidak selalu bisa diaplikasikan untuk semua orang. Besaran jumlah emergency funds perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi setiap individu. Orang yang punya riwayat penyakit dan tidak punya asuransi kesehatan, dan tinggal di daerah yang kurang strategis, perlu emergency funds yang besar. Sehingga perlu financial planner agar lebih akurat.

Menyiapkan tabungan (saving) setelah dana darurat terpenuhi

Menyiapkan tabungan dilakukan setelah dana darurat sudah tersimpan. Apakah mengalokasikan tabungan ke asuransi atau ke investasi adalah yang terbaik? Mana yang lebih diuatamakan, asuransi atau investasi? Kedua pilihan tersebut perlu dipertimbangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

Apabila tabungan sudah melebihi dana darurat, maka bisa dialihkan ke asuransi atau investasi. Jika Anda memiliki riwayat penyakit yang perlu pengobatan dalam jangka panjang, maka bisa membuat asuransi. Namun, jika tabungan sudah melebihi dana darurat dan sudah memiliki asuransi dari kantor, maka sisa uang bisa diinvestasikan.

Apa itu Investasi?

Investasi adalah sebuah kegiatan menanam modal dalam sebuah perekonomian dengan harapan bisa memperoleh keuntungan di masa-masa yang akan datang. Sebelum melakukan investasi perlu memperhitungkan beberapa hal agar penempatan uang lebih tepat dan sesuai sasaran, sehingga bisa menjadi sebuah kesuksesan dalam mengatur keuangan. Investasi jangkauannya sangat luas, sehingga saya akan membahas secara singkat investasi yang cocok untuk pemula.

Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

Sebuah investasi perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut :

  • Tujuan : investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Contoh:  apabila Anda adalah pasangan yang baru menikah , maka investasi jangka pendeknya adalah dana untuk persiapan kehamilan dan untuk persalinan. Sedangkan untuk investasi jangka panjangnya bisa meliputi tabungan sekolah untuk anak.
  • Profil  : Ada tiga tipe investor (orang yang melakukan investasi) dan perlu dipahami Anda termasuk tipe investor seperti apa. Risk averse, moderate, atau risk taker.
  • How financial literate are you? : seberapa paham Anda tentang investasi. Untuk pemula dan minim resiko bisa mengambil reksadana. Sedangkan untuk high income bisa mendalami jenis investasi lebih jauh lagi.

Sikap toleransi terhadap sebuah investasi dibagi menjadi tiga profil investor yaitu risk averse artinya tidak berani mengambil resiko, moderate kurang berani atau ragu-ragu, dan risk taker atau risk lover yaitu berani mengambil resiko.

Perlukah membuat Asuransi?

Salah satu asuransi yang sudah saya rasakan langsung sebagai seorang pemula adalah asuransi kesehatan. Baik asuransi kesehatan milik pemerintah maupun milik swasta keduanya sama baiknya tergantung kebutuhan Anda. Sebagai seorang pemula saya juga memiliki kedua jenis asuransi tersebut, agar ketika membutuhkan fasilitas kesehatan pilihan jangkauannya lebih luas.

Joyce Cahyani
Pakar

Praktisi KeuanganJoyce Cahyani

Asuransi juga penting untuk dimiliki agar saat diperlukan tidak perlu mengganggu tabungan dana darurat alias emergency funds. Contohnya adalah Asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi pendidikan.

Kesimpulan

Selesai sudah artikel cara mengatur keuangan dengan 5 tips yaitu menghindari hutang, mencatat pengeluaran, mencatat kebutuhan, menyiapkan dana darurat dan mempersiapkan tabungan. Bagaimana Sahabat Hemat? Apakah sudah menemukan titik terang untuk memperbaiki manajemen keuangan? Semoga artikel ini bisa membantu agar Sahabat Hemat bisa mengatur keuangan lebih baik lagi ya. Mau menjalani hidup hemat dengan frugal living ataupun minimalis semua tergantung kenyamanan saja. Di artikel ini penulis hanya ingin berbagi pengalaman, bukan bertujuan untuk mempromosikan asuransi ataupun menjadi ahli keuangan. Salam hemat!

sumber :

  1. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/110
  2. https://books.google.co.id/books?id=rbe1EAAAQBAJ&pg=PA102&dq=gaya+hidup+frugal+living&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&sa=X&ved=2ahUKEwjlvI_1h7iAAxVsZmwGHePvBoYQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q=gaya%20hidup%20frugal%20living&f=false
  3. https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/45363/t/Kemudahan+Pembiayaan+Penyebab+Tingginya+Tunggakan+Pinjol+Hingga+Rp51+Triliun
  4. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-jabar/baca-artikel/14040/Menyikapi-Pinjaman-Online-Anugerah-atau-Musibah.html