Beberapa tahun lalu, mengajukan pinjaman adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Prosesnya panjang, sehingga menyita banyak waktu. Padahal, kita tidak punya banyak waktu luang karena harus bekerja dan lain sebagainya. Belum lagi, biasanya, mengajukan pinjaman membutuhkan banyak sekali dokumen yang cukup merepotkan. Apabila dokumen tidak lengkap, kita harus bolak-balik ke tempat pengajuan pinjaman untuk melengkapi syarat administrasi.
Namun, kini hal itu tidak lagi terjadi. Di era digital seperti sekarang, mengajukan pinjaman sangat mudah dilakukan karena seluruh bidang sudah terkoneksi internet. Banyak sekali platform digital yang mengfasilitasi pinjaman online. Alhasil, kita bisa mendapatkan pinjaman dana tanpa harus bertatap muka dengan banyak orang ataupun bolak-balik membawa dokumen dengan resiko dokumen tertinggal dan lain sebagainya. Prosesnya pun menjadi lebih cepat daripada proses pengajuan pinjaman beberapa tahun lalu.
Pertimbangan Sebelum Mengajukan Pinjaman Online
Kemudahan yang ditawarkan penyedia jasa pinjaman online tersebut seringkali membuat kita gegabah dalam mengajukan pinjaman. Nah, sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman online, ada baiknya jika Anda mempertimbangkan beberapa faktor berikut.
- Tujuan berhutang
Setelah dana pinjaman ada di tangan, apa yang akan Anda lakukan dengan dana tersebut? Apakah Anda meminjam dana untuk hal-hal yang produktif atau sekedar hutang konsumtif? Pinjaman yang bersifat produktif artinya dana yang kita pinjam tersebut digunakan untuk mengembangkan aset yang kita miliki. Misal, untuk pengembangan bisnis. Seorang desainer yang membutuhkan laptop dengan performa terbaik untuk bekerja, sah-sah saja jika mengambil pinjaman untuk membeli laptop tersebut. Sebab, laptop itu nantinya akan digunakan untuk menghasilkan desain-desain yang menghasilkan pendapatan untuknya.
Namun, jika pinjaman yang kita ajukan hanya untuk tujuan konsumtif belaka, sebaiknya pikirkanlah kembali. Apalagi jika kita sampai meminjam dana hanya untuk memenuhi kebutuhan life-style. Akan lebih baik apabila kita menabung terlebih dahulu sampai dana terkumpul untuk membeli kebutuhan konsumtif tersebut, daripada mengajukan pinjaman yang memberatkan tanggung jawab kita ke depannya.
- Perhatikan sumber penghasilan dan jumlah cicilan
Selain tujuan berhutang, kita juga perlu memerhatikan sumber dana yang akan kita gunakan untuk membayar cicilannya setiap bulan. Apakah uang yang akan digunakan untuk membayar berasal dari gaji atau dari pemasukan yang lain? Setelah mempertimbangkan sumber penghasilan, perhatikan juga jumlah cicilan yang perlu kita bayar.
Usahakan jumlah seluruh cicilan yang kita miliki tidak lebih dari 30% dari total penghasilan yang kita punya setiap bulannya. Niscaya, cicilan tersebut tidak akan mengganggu kebutuhan hidup kita sehari-hari. Dengan itu, kita juga dapat mengukur sejauh apa kemampuan kita membayar cicilan dan terhindar dari pinjaman-pinjaman berlebihan yang membuat kita kesulitan dalam menunaikan kewajiban membayarnya.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
- Konsekuensi setelah berhutang
Di antara orang-orang yang mengajukan pinjaman, banyak di antaranya yang tidak betul-betul menyadari konsekuensi apa yang harus ia terima setelah berutang. Sesederhana membayar cicilan, berarti ada dana dari penghasilan kita yang perlu kita sisihkan untuk menunaikan kewajiban tersebut. Itu artinya, ada beberapa hal yang, mungkin, sebelumnya bisa kita lakukan, tapi karena kita perlu membayar cicilan, maka tidak bisa kita lakukan dulu untuk sementara. Jadi, jangan lupa untuk memerhatikan konsekuensi apa yang akan kita terima sesaat setelah berutang.
Tips Aman Memilih Platform Pinjaman Online
Setelah menimbang-nimbang dengan tiga poin di atas atau lebih, dan Anda sudah mantap betul untuk tetap mengambil pinjaman online, maka ini saatnya Anda mulai menimbang-nimbang platform mana yang akan Anda gunakan.
Saat ini, ada banyak sekali jasa penyedia pinjaman online yang bisa mengakomodir keperluan Anda. Oleh karena itu, Anda perlu cermat dalam memilih platform yang terpercaya dan tidak merugikan Anda.
- Platform telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Menurut data dari OJK, sampai tanggal 20 Desember 2019, baru ada sekitar 164 perusahaan fintech yang terdaftar di OJK. Oleh sebab itu, kita perlu cermat sekali dalam memilih apakah platform yang kita pilih sudah terdaftar di OJK. Untuk mengetahui daftarnya, Anda bisa klik di sini.
Dengan memilih perusahaan yang terdaftar di OJK, kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan semakin kecil karena transaksi kita diawasi oleh mereka dan platform tersebut akan mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh OJK, mulai dari tata cara penagihan sampai ke jumlah bunga yang ditetapkan.
- Pilih aplikasi pinjaman yang sudah dikenal luas
Jumlah unduhan dan review pengguna lain perlu Anda perhatikan dalam memilih pinjaman online. Apabila rata-rata pengguna memberikan review yang baik, maka aplikasi tersebut layak dicoba. Begitu pula jika penggunanya sudah banyak, maka kemungkinan besar platform tersebut memberikan pelayanan yang baik.
- Cari perusahaan yang memberikan bunga rendah
Tentu saja kita perlu mencari penawaran dengan bunga serendah mungkin agar pinjaman juga lebih menguntungkan. Bunga rendah juga meringankan kita membayar cicilan setiap bulannya.
- Jangan melewati tanggal jatuh tempo
Usahakan agar pembayaran tidak sampai melewati tanggal jatuh tempo. Tujuannya supaya kita tidak terkena denda. Sebab, denda akan membuat jumlah pembayaran kita terus membengkak. Pada akhirnya, itu akan memberatkan kita dalam membayar cicilan setiap bulannya.
- Catat jumlah awal pinjaman Anda
Ini adalah salah satu hal yang paling sering diabaikan, padahal tidak kalah penting dari pertimbangan yang lain. Dengan mencatat jumlah pinjaman awal Anda, ini akan membantu Anda mengingat jumlah tagihan Anda setiap bulan. Apabila terjadi ketidaksesuaian, Anda bisa segera menyadari dan mengonfirmasi ke pihak yang bersangkutan.
Jadi meskipun mudah, kita juga perlu cermat dan waspada dalam mengajukan pinjaman online. Jangan sampai kemudahan tersebut kita gunakan tanpa tanggung jawab. Karena nantinya, yang menanggung seluruh konsekuensi atas pinjaman tersebut adalah diri kita sendiri.