Bagi pemeluk agama Kristiani, Natal dilambangkan sebagai Hari Kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Layaknya pesta ulang tahun, Natal dirayakan dengan semarak. Ditambah lagi jadwalnya yang berdekatan dengan pergantian tahun, hanya berselang kurang dari satu minggu. Perayaan dan ucapan Selamat Natal sering disandingkan dengan Tahun Baru. Namun, apakah Natal hanya milik umat Kristiani? Faktanya, Natal turut serta dirayakan dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Hal ini karena libur pada saat perayaan Natal, bahkan di luar negeri, cukup panjang bersamaan dengan turunnya musim salju. Lalu bagaimanakah dengan perayaan Natal di negara kita tercinta, Indonesia? Simak beberapa penjelasan berikut ini.
Natal adalah Warna Indonesia
Pernahkah Anda memperhatikan warna-warni pada dekorasi saat perayaan Natal? Mungkin kita sepakat bahwa ornamen Natal itu sendiri adalah perayaan berwarna Indonesia. Dengan salju artifisial alias yang terbuat dari kapas yang berwarna putih, Santa Claus dengan baju merahnya, lonceng dan kado yang menghiasi bagian bawah pohon Natal dengan dominasi warna merah – putih, meski sering pula hijau, kuning dan biru turut menyemarakkan. Tidak jarang pula ornamen Natal berupa topi Santa berwarna merah yang digunakan oleh para pramuniaga di mall atau pusat perbelanjaan. Semarak perayaan Natal lebih sering didominasi warna merah dan putih alias warna khas Indonesia.
Ramainya Dunia Media Sosial Merayakan Natal
Dekorasi yang meriah beraneka jenis sering ditemui saat Natal hingga pohon-pohon Natal. Ornamen kado-kado berpita besar yang diletakkan dibawahnya, salju buatan, lampu kecil aneka warna yang berkelap-kelip, selalu berhasil mencuri perhatian yang melihatnya. Bahkan, aktivitas mengunjungi pusat perbelanjaan alat rumah tangga tiba-tiba menjadi kegiatan yang menghibur karena biasanya pihak toko akan memajang ornamen Natal yang memikat pandangan.
Tidak sedikit yang memanfaatkan dekorasi natal yang momennya hanya sekali dalam setahun diabadikan dalam sebuah foto, sekadar untuk mengisi beranda di media sosial. Foto-foto tersebut sering menjadi iklan lokal gratisan yang membuat teman di dunia maya menjadi latah untuk ikut serta mengambil foto pada spot tersebut.Â
Promo dan Diskon Natal
Karena berdekatan dengan momen pergantian tahun, Natal juga sering dijadikan sebagai ajang untuk berburu diskon. Diskon yang diberikan pada saat perayaan Natal biasanya tidak tanggung-tanggung. Selain bertujuan untuk menghabiskan produk yang mungkin old stock gudang, Natal juga menjadi momen untuk launching produk dengan model dan warna terbaru yang kadang digadang-gadang menjadi trend di tahun baru. Oleh sebab itu, pusat perbelanjaan memadukan konsep penghabisan stok lama dengan nilai diskon sebesar-besarnya dan mematok harga cukup fantastis untuk produk baru. Untuk produk supermarket dengan harga-harga terbaik spesial Natal dan Tahun Baru bisa Anda lihat di hemat.id ya!Â
Jumlah pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan cenderung meningkat karena iming-iming diskon yang tinggi. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk meraup untung sebanyak-banyaknya. Menjadi pemilik pertama atas produk yang baru di launching akan menjadi kebanggaan tersendiri tentunya. Namun demikian, sebagai pembaca Hemat yang bijak, tentu Anda akan mempertimbangkan dengan matang untuk membeli sesuai kebutuhan saja, bukan gengsi. Karena pada akhirnya gengsi hanya akan membawa materi menuju titik nol bukan?
Makanan Khas Natal
Sebenarnya untuk membuat makanan khas Natal seperti kue kering yang manis dan renyah, bisa dilakukan kapan saja. Bahkan bisa langsung memesannya kepada penyedia jasa pembuatan kue atau toko kue yang bersedia menerima pesanan. Tapi menikmati kue tersebut seolah memiliki syarat, yaitu pada momen yang pas. Apalagi kalau bukan pada saat perayaan Natal. Keunikan seperti ini juga sebenarnya ditemukan pada perayaan hari besar lain seperti halnya Lebaran.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Ide Kado Natal Untuk Si Kesayangan
Waktunya Perantau Pulang Kampung
Menarik koper dengan setelan t-shirt, celana panjang atau sekadar mengalungkan scarf di lengan rasanya menjadi outfit yang biasa ditemukan pada saat seseorang dalam sebuah perjalanan. Ini juga banyak ditemukan di penghujung tahun, dimana para perantau pulang kampung untuk merayakan momen Natal dan pergantian tahun bersama keluarga. Menikmati tradisi perayaan Natal dan Tahun Baru di kampung, berbeda dari aktivitas dan rutinitas kerja, akan menjadi kenangan manis penutup tahun.
Poin mana yang paling Anda rindukan dari Natal, sebuah perayaan berwarna Indonesia? Atau justru Anda sendiri memiliki tradisi lain di keluarga dalam merayakan Natal? Mari berbagi di kolom komentar di bawah ini untuk membuat kebersamaan kita semakin erat.