Penyebab Anak Susah Naik Berat Badan dan Cara Mengatasinya

Ketika berat badan anak selalu stuck bahkan tidak naik hingga berbulan bulan, pastinya menjadi sebuah kecemasan bagi orang tua. Sedangkan pada masa pertumbuhan anak, kita sebagai orang tua selalu berharap ada progress kenaikan terutama pada berat badannya. Di sisi lain, ada orang tua yang merasa si kecil sehat-sehat saja karena selalu aktif meskipun berat badannya ada di bawah standar normal. Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak? Bagaimana cara mengatasi dan apa penyebabnya berat badan anak susah naik? Mari kita bahas satu per satu pada artikel ini.

Standar normal berat badan anak

Saat dibawa ke posyandu ataupun cek tumbuh kembang, ternyata berat badan anak tidak naik dari bulan sebelumnya, hal ini pasti menjadi tanda tanya besar bagi para orang tua. Bagaimana bisa berat badan tidak naik sedangkan anak selalu makan teratur. Nah, sebelum kita mengklaim bahwa anak berat badannya susah naik, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu standar berat badan yang ideal pada anak.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Tabel di atas merupakan standar berat badan yang direkomendasikan dari WHO. Jika berat badan si kecil kurang dari atau bahkan lebih dari angka di atas, Anda tidak perlu khawatir. Ada standar deviasi antara 1-3 kilogram. Maksudnya adalah apabila berat badan si kecil kurang dari atau lebih dari 1-3 kilogram dari standar usianya, maka masih dapat dikatakan normal. Namun apabila berat badannya kurang dari standar deviasi maka Anda perlu melakukan konsultasi dengan ahli gizi atau dokter spesialis anak.

Penyebab anak susah naik berat badan

Sumber gambar: Freepik

Sudah sewajarnya jika orang tua merasa cemas saat melihat grafik kenaikan berat badan si kecil tidak naik. Kita juga harus waspada terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan si kecil susah naik berat badannya. Penyebab anak susah naik berat badan antara lain:

Kurangnya asupan kalori dan nutrisi yang tidak tepat

Jika si kecil makan dengan teratur atau tiga kali sehari, namun tetap bermasalah pada kenaikan berat badan maka Anda perlu mengevaluasi pada menu makanannya. Mengolah menu makan si kecil perlu memperhatikan kandungan gizi agar asupan kalorinya tercukupi. Makanan yang terbuat dari daging olahan pabrik, makanan kemasan atau siap saji biasanya hanya mengenyangkan namun kandungan gizinya sedikit. Itulah yang menyebabkan si kecil kekurangan kalori karena makan makanan yang tidak mengandung gizi yang lengkap.

Porsi makan yang sedikit

Pada masa pertumbuhan seharusnya porsi makannya juga bertambah sedikit demi sedikit. Terkadang si kecil sulit untuk menyesuaikan untuk makan dengan porsi yang sesuai kebutuhannya. Ada beberapa hal yang menyebabkan si kecil hanya mau makan dengan porsi yang sedikit seperti:

  • tidak nafsu makan karena sedang kurang sehat
  • bosan dengan menu makanan yang itu-itu saja
  • jarak makan yang terlalu dekat dengan waktu minum susu atau makan cemilan

Gangguan pada sistem pencernaan

Adanya masalah pada sistem pencernaan dapat menghambat penyerapan nutrisi sehingga mengganggu pertumbuhan dan kenaikan berat badannya. Gangguan pencernaan yang biasa terjadi pada anak seperti GERD, radang lambung, diare, sembelit, dan lain-lain.

Intoleransi makanan

Alergi pada makanan tertentu, tubuh tidak dapat menyerap nutrisinya sehingga menjadi sensitif terhadap makanan tersebut. Misalnya intoleransi terhadap protein susu sapi sehingga si kecil alergi terhadap makanan yang berbahan dasar dari daging atau susu sapi. Hal ini juga dapat menyebabkan berat badan anak susah naik karena kurangnya asupan nutrisi penting dari makanan.

Gangguan metabolisme

Meskipun si kecil bisa makan dengan lahap, namun jika metabolismenya sedang terganggu maka tubuh akan sulit untuk memproses dan menyerap nutrisi pada makanan. Sehingga makanan yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dengan baik.

Faktor genetik

Faktor yang diwariskan dari garis keturunan atau faktor genetik juga dapat mempengaruhi proses kenaikan berat badan si kecil. Jika gen orang tua memiliki postur tubuh yang tidak terlalu besar, kemungkinan anak juga akan mengalami hal yang sama. Faktor inilah yang bisa menyebabkan berat badan susah naik karena adanya sifat gen yang diturunkan dari orang tuanya.

Adanya masalah kesehatan

Kondisi tubuh yang tidak sehat dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan. Banyak jenis masalah kesehatan yang bisa mengganggu sistem metabolisme sehingga penyerapan nutrisi tidak optimal dan menghambat kenaikan berat badan. Perlu dilakukan pemeriksaan secara langsung oleh tenaga medis untuk mendeteksi kondisi kesehatan si kecil.

Cara mengatasi berat badan anak yang susah naik

Sumber gambar: Freepik

Anak yang sehat dengan tubuh ideal pastinya menjadi dambaan para orang tua. Berbagai cara pasti akan dilakukan demi memberikan yang terbaik agar tumbuh kembang anak lebih optimal. Nah inilah beberapa tips untuk menaikkan berat badan si kecil:

Menu makan sehat gizi seimbang

Bisa dimulai dari membuat menu makanan rumahan yang bergizi. Gizi seimbang yang dimaksud adalah porsi makan dengan protein, lemak, karbohidrat dan vitamin yang sesuai. Hindari makanan olahan pabrik, makanan siap saji, dan makanan yang dikemas atau berbahan pengawet dan pewarna buatan. Contoh menu makanan sehat gizi seimbang bisa Anda kreasikan seperti asupan protein dan lemak dari daging, ikan, telur, karbohidrat dari nasi, pasta, mie homemade, dan lain-lain. Bahan makanan tersebut dapat Anda cek di situs hemat.id karena banyak promo menarik dan diskon harga terbaik.

Mengatur jadwal makan

Jika si kecil sudah waktunya makan namun masih menolak, bisa jadi karena jam waktu makan yang kurang tepat. Anda dapat mengatur jadwal makan si kecil dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • berikan makan saat si kecil merasa lapar,
  • jangan beri cemilan saat sudah dekat dengan jam makannya,
  • waktu makan untuk si kecil pada jam tertentu. Jam 7 pagi sarapan untuk makan utama, jam 9 pagi cemilan, jam 12 siang makan utama, jam 4 sore cemilan dan jam 7 malam untuk makan malam utama.

Porsi makan yang tepat

Si kecil sudah waktunya menambah porsi makan sesuai kebutuhan, maka dapat diberikan dengan porsi kecil tapi sering jika memang belum terbiasa. Pemberian makan dengan porsi dan waktu yang tepat dapat membantu mendisiplinkan anak akan pentingnya makan. Hal ini sangat membantu untuk membiasakan tubuhnya mencerna makanan di waktu yang sama, sehingga penyerapan nutrisi lebih optimal dan berat badan meningkat dengan ideal.

Tambahkan susu

Susu adalah sumber protein dan lemak yang kaya akan nutrisi seperti kalsium, zat besi dan vitamin D. Anda bisa kenalkan dengan susu UHT ataupun susu pertumbuhan sesuai dengan anjuran dokter. Selain diminum, susu juga bisa Anda tambahkan pada menu makan si kecil seperti saat membuat mac and cheese, telur dadar, kue, puding, dan lain-lain. Makanan yang ditambahkan susu dapat meningkatkan jumlah kalori dan membantu proses kenaikan berat badan.

Baca juga Susu Penambah Berat Badan Anak Perbandingan dan Harganya

Mengatur pola tidur

Saat tidur akan terjadi proses metabolisme untuk menyerap nutrisi. Jika pola tidur anak tidak tepat, bisa berpengaruh dengan kenaikan berat badan si kecil, karena proses metabolisme yang terganggu. Perlunya mengatur jadwal tidur Anak, agar daya tahan tubuh lebih kuat dan penyerapan nutrisi lebih baik. Anak usia 6-12 tahun idealnya tidur 9-12 jam per hari.

Konsultasikan dengan tenaga kesehatan

Banyak faktor yang mengganggu proses kenaikan berat badan Anak yang tidak terdeteksi. Adanya kelainan metabolisme, gangguan kesehatan dan lain sebagainya sehingga perlu pendampingan dari tenaga kesehatan. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika memang ada keluhan terkait kesehatan si kecil. Memeriksa dan cek tumbuh kembang anak juga harus rutin meskipun tidak ada keluhan karena ini penting untuk memantau pertumbuhannya.

 

sumber :
kemkes.go.id
kidshealth.org