Perbandingan Beras Shirataki dan Beras Merah

Bingung memilih antara nasi shirataki yang rendah kalori atau nasi merah yang kaya nutrisi? Keduanya sering menjadi pilihan populer bagi mereka yang ingin mencapai berat badan ideal dan menjaga kesehatan. Namun, manakah yang lebih baik untuk Anda? Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan antara beras shirataki dan beras merah, mulai dari kandungan nutrisi, manfaat kesehatan, hingga tips memilih yang paling sesuai dengan tujuan diet Anda. Dengan informasi ini, Anda dapat membuat keputusan yang tepat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Mengenal beras shirataki dan beras merah

Beras shirataki dikenal di kalangan orang yang sedang menjalankan diet karena kandungan kalorinya yang rendah. Berasal dari akar tanaman konjac, beras shirataki kaya akan serat glukomanan yang memberikan rasa kenyang lebih lama.

Di sisi lain, beras merah adalah jenis beras utuh yang masih mempertahankan lapisan aleuron, sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Beras merah juga merupakan salah satu jenis beras rendah kalori yang baik untuk diet.

Perbedaan asal usul beras shirataki dan beras merah

Kedua jenis beras ini berasal dari tumbuhan yang berbeda, yaitu :

Perbedaan tekstur dan rasa

Beras shirataki punya tekstur yang berbeda dari nasi biasa. Ketika dimasak, dia jadi kenyal seperti mochi Jepang, tapi lebih lembut dan sedikit transparan. Rasanya agak hambar, tapi itulah yang membuatnya serbaguna untuk berbagai macam masakan.

Beras merah memiliki tekstur padat dan kenyal, berbeda dengan beras shirataki yang menawarkan tekstur lembut dan sedikit transparan serta rasa yang lebih netral, membuatnya serbaguna untuk berbagai hidangan. Meskipun beras merah memiliki rasa yang lebih kenyal, beras shirataki, menurut pengalaman dari salah satu teman penulis, rasanya lebih enak.

Perbandingan harga

Jenis berasKisaran harga
Beras ShiratakiRp190.000 – Rp201.950
Beras MerahRp22.999 – Rp40.450
Sumber : untuk per kg beras | beras shirataki merk Ambico dan Konyaku | beras merah Lumbung Tampomas dan Dailymeal 

Dari tabel perbandingan harga di atas dapat dilihat bahwa, beras merah memiliki harga yang lebih terjangkau dari beras shirataki. Selisih harga kedua beras ini lebih dari Rp100ribuan. Lantas, bagaimana dengan perbandingan nutrisinya? Simak pada pembahasan selanjutnya!

Perbandingan kandungan nutrisi beras shirataki dan beras merah

NutrisiBeras ShiratakiBeras Merah
Energi70 kkal110 kkal
Kolestrol00
Karbohidrat18,00 g22,78 g
Serat pangan2,0 g1,8 g
Protein1 g2,56 g
Lemak total00,89 g
gula00,35g
Sumber : untuk per sajian 100 gram | Beras shirataki | Beras Merah

Dari tabel di atas, kita dapat melihat perbedaan yang signifikan antara kandungan nutrisi beras shirataki dan beras merah. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat disimpulkan:

  • Energi : Energi dalam beras shirataki lebih rendah jika dibandingkan dengan beras merah. Ini membuat beras shirataki menjadi pilihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan atau mengontrol asupan kalori.
  • Karbohidrat: Keduanya memiliki kandungan karbohidrat yang tidak jauh berbeda
  • Serat: Beras shirataki memang memiliki kandungan serat yang sedikit lebih tinggi, namun perbedaannya tidak terlalu signifikan. Serat utama pada beras shirataki adalah glukomanan, jenis serat ini membuat rasa kenyang yang lebih lama. Sedangkan beras merah mengandung lebih banyak serat tidak larut, di mana serat jenis ini membantu menjaga kesehatan pencernaan dengan menambahkan volume pada tinja dan merangsang gerakan usus.
  • Protein: Proses penggilingan yang minimal pada beras merah membuat kandungan proteinnya lebih tinggi
  • Lemak: Keduanya memiliki kandungan lemak yang sangat rendah, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada.
  • Gula: Beras shirataki memang hampir tidak mengandung gula sama sekali. Karena kandungan karbohidratnya yang sangat rendah, indeks glikemik beras shirataki pun mendekati nol.

Sedangkan beras merah memiliki kandungan gula yang sangat sedikit. Serat dalam beras merah, terutama serat tidak larut, memperlambat proses pencernaan karbohidrat sehingga glukosa (gula darah) dilepaskan secara bertahap.

Manfaat Kesehatan dan diet

Beras shirataki menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Kalori yang sangat rendah membuatnya ideal untuk menurunkan berat badan. Kandungan serat glukomanan yang tinggi memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu menjaga gula darah tetap stabil, dan baik untuk kesehatan pencernaan. Selain itu, beras shirataki juga berkontribusi dalam menurunkan kadar kolesterol jahat. Fleksibilitasnya dalam pengolahan membuat beras shirataki bisa menjadi alternatif nasi yang sehat dan lezat dalam berbagai hidangan.

Beras merah menawarkan segudang manfaat kesehatan yang lebih unggul dibandingkan beras shirataki. Hal ini dikarenakan beras merah masih mempertahankan lapisan aleuron yang kaya akan nutrisi penting. Lapisan ini mengandung :

  • Vitamin B kompleks yang esensial untuk metabolisme tubuh
  • Mineral seperti mangan, magnesium, dan fosfor yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh
  • Antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Efek Terhadap Kesehatan

Beras merah dan shirataki sering kali menjadi sorotan dalam dunia kesehatan karena kandungan nutrisinya yang unik, kedua jenis beras ini menawarkan manfaat kesehatan yang berbeda. Mari kita bahas lebih dalam mengenai manfaat kesehatan dari kedua jenis beras ini.

  • Kadar Gula Darah : Beras shirataki tidak memengaruhi kadar gula darah secara signifikan karena kandungan karbohidratnya yang sangat rendah. Beras merah membantu menjaga stabilitas gula darah karena kaya serat.
  • Penurunan Berat Badan : Beras shirataki sangat efektif untuk menurunkan berat badan karena rendah kalori. Beras merah juga membantu dalam penurunan berat badan dengan membuat kenyang lebih lama.
  • Pencernaan : Baik beras shirataki dan beras merah kaya akan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

Efek samping

Konsumsi beras shirataki memang dapat menimbulkan ke-tidaknyamanan pada sebagian orang, seperti diare atau sembelit. Hal ini umumnya disebabkan oleh kandungan serat yang tinggi pada shirataki yang mungkin belum sepenuhnya terbiasa oleh sistem pencernaan.

Sementara itu, beras merah meskipun kaya nutrisi, juga mengandung antinutrisi yang dapat menghambat penyerapan mineral tertentu oleh tubuh. Selain itu, terdapat potensi kontaminasi arsenik pada beras merah, terutama jika ditanam di daerah dengan kadar arsenik tanah yang tinggi.

Untuk meminimalisir efek samping tersebut, disarankan untuk mengonsumsi kedua jenis beras ini secara moderat, misalnya beberapa porsi dalam seminggu, dan mengombinasikannya dengan makanan lain yang kaya nutrisi.

Mana yang Lebih Sehat?

Jawabannya tergantung pada kebutuhan individu :

  • Jika Anda ingin menurunkan berat badan : Beras shirataki adalah pilihan yang baik, karena beras shirataki terbuat dari ekstrak akar konjac yang memiliki kalori rendah. Kandungan glukomanan di dalamnya juga memberikan efek kenyang lebih lama.
  • Jika Anda ingin menjaga kesehatan secara keseluruhan dan memiliki diabetes : Beras merah adalah pilihan yang lebih baik, karena mengandung indeks Glikemik (IG) yang lebih rendah, kandungan serat yang lebih tinggi, dan nutrisi yang lebih lengkap.
  • Jika Anda ingin variasi dalam diet : Anda bisa menggabungkan beras merah dan beras shirataki dalam menu makan Anda adalah cara yang baik untuk mendapatkan variasi rasa, tekstur, dan nutrisi. Anda bisa membuat nasi campur dengan cara mencampur kedua jenis beras dalam satu porsi nasi, nasi goreng, atau dijadikan bento.

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan beras shirataki :

beras shirataki dan beras merah
beras shirataki, sumber : shutterstock
  • Kandungan serat glukomanan beras shirataki lebih tinggi, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama dan cocok sekali untuk menurunkan berat badan secara cepat
  • Beras shirataki merupakan pilihan yang sangat baik bagi penderita celiac atau mereka yang memiliki intoleransi gluten. Karena terbuat dari umbi akar konjac yang bebas gluten, beras shirataki dapat dikonsumsi tanpa khawatir akan reaksi alergi.
  • Karena beras shirataki yang terbuat dari umbi akar konjac memiliki waktu memasak yang jauh lebih singkat, sekitar 5-7 menit

Kekurangan beras shirataki :

  • Beras shirataki hampir tidak memiliki rasa
  • Umumnya lebih mahal dibandingkan beras merah, terutama dalam bentuk kemasan kecil.
  • Ketersediaan beras shirataki masih terbatas. Produk ini umumnya ditemukan di toko-toko online atau supermarket khusus yang menyediakan produk makanan sehat.

Kelebihan beras merah :

beras merah, sumber : freepik
  • Mengandung nutrisi yang lebih lengkap dan seimbang di bandingkan beras shirataki
  • Indeks glikemik yang rendah pada beras merah menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kesehatan gula darahnya. Dengan mengonsumsi beras merah, Anda dapat membantu mencegah lonjakan gula darah, mengurangi risiko komplikasi diabetes, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
  • Lebih terjangkau dan mudah ditemukan dalam berbagai ukuran kemasan.
  • Sangat mudah ditemukan di hampir semua supermarket.

Kekurangan beras merah :

  • Beras merah membutuhkan waktu yang lebih lama di bandingkan beras shirataki untuk dimasak karena kandungan serat dan pati yang lebih tinggi, lama masaknya sekitar 20-30 menit.
  • Teksturnya yang sedikit lebih kasar, sehingga membuat beberapa orang mungkin tidak suka.
  • Meskipun indeks glikemiknya rendah, beras merah tetap mengandung gula, oleh karena itu, penderita diabetes tetap perlu memperhatikan porsi makannya.

Kesimpulan

Dalam memilih jenis beras untuk mendukung gaya hidup sehat, kita seringkali dihadapkan pada pilihan antara beras shirataki dan beras merah. Beras shirataki dengan kandungan kalori dan karbohidrat yang sangat rendah menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara cepat.

Namun, karena minimnya rasa, beras shirataki mungkin kurang disukai oleh mereka yang menginginkan variasi rasa dalam makanan. Sementara itu, beras merah menawarkan manfaat kesehatan yang lebih komprehensif. Kaya akan serat, vitamin, dan mineral, beras merah sangat baik untuk menjaga stabilitas gula darah, kesehatan pencernaan, dan secara keseluruhan meningkatkan kesehatan tubuh.

Baik beras shirataki maupun beras merah memiliki kelebihan masing-masing. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak ada salahnya mencoba kedua jenis beras ini dan menggabungkannya dalam menu makanan sehari-hari. Namun, sebelum membuat perubahan besar pada pola makan, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan tubuh Anda. Dengan demikian, Anda dapat memilih jenis beras yang paling tepat dan menyusun menu diet yang seimbang dan bergizi.