Imlek 2019 : Tradisi & Promo-promonya

Di bulan Februari mendatang, masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek. Sejak kemarin pun di jalan-jalan saya melihat sudah ada lampion lampion serta pernak-pernik imlek lainnya yang mulai dipasang. Dibalik kemeriahan dan hiruk pikuk imlek, sebenarnya ada 3 pelajaran berharga yang kita bisa pelajari lho dari tradisi imlek ini. Berikut adalah beberapa hal positif yang bisa kita petik dari budaya Imlek:

1. Menghormati orang tua

rsz-angpow.836996790.jpg
sumber gambar: ringgitplus.com

Dalam budaya imlek, anak-anak di keluarga Tionghoa akan memberi salam tahun baru dengan melakukan soja atau pai pai kepada orang tuanya. Tindakan ini melambangkan sikap hormat kepada orang tua, bukan hanya itu saja bagi yang sudah berkeluarga biasanya juga mereka memberikan angpao sebagai tanda terima kasih kepada orangtua yang sudah membesarkan mereka sejak kecil.

Menghormati orang tua merupakan suatu sikap yang penting dalam hidup. Menurut psikolog Jim Taylor Ph.D., ketika seseorang menghormati orang tuanya, mereka pun belajar menghormati dirinya sendiri. Sikap ini sangat penting karena tanpanya kita akan sulit menghargai diri sendiri dan orang lain.

Di samping itu, orang tua kita pun tentunya akan merasa bahagia bukan apabila dihormati oleh anak-anaknya?Dengan bersikap hormat kepada orang tua maka kita sudah menabur hal yang baik di ladang kehidupan, tentu saja dengan konsisten menabur hal-hal yang baik suatu saat kita pun akan menuai yang baik pula.

2. Belajar berbagi

rsz_chinese-new-year-red-pockets-lucky-money_1.jpg
sumber gambar: chinesenewyear.net

Bagi orang Tionghoa yang sudah berkeluarga, imlek merupakan saat untuk berbagi kepada saudara-saudara yang lebih muda, yaitu dilakukan dengan membagikan angpao. Dalam suasana saling berbagi ini, keceriaan akan terlihat bukan hanya bagi yang menerima, namun bagi yang memberi.

Dalam memberi kita menerima, seringkali bagi seorang yang suka memberi kita melihat ada pancaran wajah yang lebih bersinar di wajah orang tersebut karena ia bisa merasakan kebahagiaan dari orang-orang yang dikasihi saat berbagi. Saya melihat orang-orang yang suka memberi hidupnya tidak berkekurangan. Memberi pun menjagai kita dari sifat tamak yang membuat hidup kita tidak bahagia lho.

Masih seputar berbagi, beberapa penelitian menemukan adanya beberapa keuntungan dari sifat murah hati (generosity) yaitu:

  1. Murah hati membuat kita lebih sehat. Dalam suatu studi ditemukan bahwa sifat murah hati ternyata dapat menurunkan tekanan darah pada tubuh seseorang dalam level yang sama baiknya dari obat-obatan atau olahraga. Dan bukan hanya itu, memberi juga mengurangi risiko dari terkena penyakit demensia, mengurangi kegelisahan dan depresi, serta meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengelola rasa sakit.
  2. Murah hati membuat kita bahagia. Memberi ternyata memicu hormon-hormon baik di tubuh kita seperti endorfin, dopamin, dan oksitosin. Bahkan jika mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business School hal ini juga berlaku untuk di lintas kalangan budaya dan level ekonomi yang berbeda-beda.
  3. Murah hati menurunkan tingkat stress.
  4. Murah hati meningkatkan kualitas hubungan kita. Dalam sebuah studi mengenai sifat murah hati dan dampaknya terhadap pernikahan, peneliti menemukan bahwa penerima yang banyak menerima kemurahan hati dari pasangannya menunjukkan level kepuasan yang tinggi atas pernikahannya. Menariknya, bukan hanya sang penerima, ternyata level kepuasan yang tinggi tersebut juga terlihat di sisi pasangan yang melakukan pemberian.
  5. Murah hati memperpanjang umur kita. Dalam sebuah studi yang melibatkan 2.000 orang di California, ditemukan bahwa orang-orang yang memberi dirinya menjadi sukarelawan dalam 2 kondisi atau lebih memiliki 63% tingkat kematian yang lebih rendah dibanding dengan orang-orang yang tidak memberi diri selama periode masa studi.    .

3. Silaturahmi dengan sanak saudara

rsz_feedmeid-keluarga-imlek.jpg
sumber gambar: feedme.id

Kesibukan dalam pekerjaan seringkali membuat kita tidak sempat untuk bersilahturahmi dengan sesama saudara. Seperti halnya saudara-saudari dari kaum Muslim bersilaturahmi pada saat momen Lebaran, maka biasanya orang-orang Tionghoa akan berkumpul bersama dengan keluarga di satu tempat pada momen Imlek.

Silaturahmi antar saudara memang merupakan sesuatu hal yang perlu kita jaga. Coba bayangkan bagaimana rasanya hidup kita jika tidak ada sanak saudara yang mendukung dan menghibur, tentu akan menyedihkan bukan? Dalam berkumpul dan silaturahmi dengan keluarga, kita dapat berbagi kasih satu sama lain dan mendapatkan semangat baru. Selain itu, tali persaudaraan kita dengan keluarga pun akan menjadi lebih erat.

Demikian hal positif dari Imlek yang bisa kita ambil dan terapkan bukan hanya dalam hari-hari menjelang Imlek saja, tapi alangkah baiknya jika dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Menurut anda pelajaran berharga apalagi yang bisa kita pelajari dari tradisi imlek? Tuliskan pada kolom komentar di bawah.

Kami dari keluarga eDaun mengucapkan selamat hari raya Imlek bagi yang merayakan. Untuk persiapan Imlek, jangan lupa untuk membuka website hemat.id untuk mendapatkan promo menarik dan mendapatkan bermacam-macam produk yang Anda butuhkan untuk perayaan imlek di semua supermarket, hypermart dan minimarket di sekitar daerah Anda.

Lihat juga promo produk apple imac iboxing di atrium Lippo Mall Puri !
iboxing_week_2019_-_lippo_mall_puri_-_landing_page-min (1) (1).jpg

Promo-promo Imlek lainnya:
Referensi:
michaelhyatt.com/habit-of-generosity/
psychologytoday.com/us/blog/the-power-prime/201001/parenting-respect-starts-home