Review Chef Cuisine, Makanan Siap Saji dari Indofood

Ada produk baru dan menarik dari Indofood lho! Yang rindu makanan spesial rumahan harus mencoba produk Indofood yang satu ini, Chef Cuisine.

Sekilas tentang Chef Cuisine

Produk terbaru dari Indofood yang baru-baru ini hanya bisa ditemukan di Indomaret dan sedang mencoba menarik perhatian penikmat makanan. Siapa sangka makanan seperti rendang bisa disajikan ke dalam satu kantong berukuran 120 gr dan dijual dengan harga Rp. 9.900 saja dari tanggal 1 Januari hingga 28 Februari 2017. Tentunya itu bukan harga normal, Chef Cuisine rasa rendang sudah diberi potongan harga 57% dari Rp. 22.900. Promo ini tidak tanggung-tanggung membuat saya buru-buru membelinya. Promonya cukup worth-it jika dibandingkan dengan produk lain yang juga menjual rendang siap saji dengan harga 35 ribuan. Langsung saja ikut saya ulas tuntas semua varian makanan siap saji Chef Cuisine dari Indofood.

Metode Memanaskan Chef Cuisine

Chef Cuisine dibagi menjadi 4 varian menu, ada makanan siap saji rendang daging sapi, kari ayam, opor ayam, dan yang terakhir adalah semur daging sapi. Semua varian Chef Cuisine dapat Anda nikmati langsung dan juga dappat Anda panaskan sebelum dimakan. Ada 3 pilihan cara memanaskan yang berlaku untuk semua varian Chef Cuisine :

1. Dipanaskan dalam air mendidih

Cukup masukan pouch Chef Cuisine ke dalam air mendidih dan tunggu 3 – 5 menit. Metode ini memakan waktu terlalu lama, karena Anda harus merebus air terlebih dahulu, menunggu sampai mendidih, masukan pouch Chef Cuisine, lalu harus menunggu lagi 3 – 5 menit. Tapi jika Anda tidak begitu lapar dan dapat menunggu, sah-sah saja untuk menggunakan metode ini.

2. Dipanaskan dengan wajan

Cara yang ini Anda perlu mengeluarkan semua isi pouch Chef Cuisine ke dalam wajan dan panaskan selama 2 – 3 menit. Menurut saya metode ini membuat kuahnya jadi berkurang. Tidak berkurang banyak memang. Tapi karena saya ingin kuahnya bisa menyelimuti satu porsi nasi yang hangat, saya tambahkan air secukupnya saat dipanaskan. Rasanya tidak terlalu berbeda setelah ditambah air, hanya saja kuahnya tidak sekental sebelum ditambahkan air.

3. Dipanaskan dengan microwave

Metode pemanasan ini lebih cepat dari yang lain, cukup tuang isi Chef Cuisine ke dalam wadah dan masukan ke dalam microwave selama 1 – 2 menit. Rasa dan tekstur setelah dipanaskan dengan microwave tidak berubah dari sebelum dipanaskan, dan kuahnya pun tidak berkurang. Memuaskan memang, tapi rasanya tentu berbeda dari pemanasan dengan wajan. Bagi yang lebih menyukai rasa dari pemanasan secara konvensional, mungkin tidak terlalu suka hasil dari metode ini.

Detail Review Varian Chef Cuisine

Baik dimakan langsung atau dipanaskan terlebih dahulu, rasanya akan lebih nikmat saat dimakan dengan nasi hangat. Saat memakannya begitu saja tanpa nasi, terasa kurang pas karena Chef Cuisine merupakan makanan berat bukan sebuah cemilan. Lalu bagaimana sih detail kualitas dan kuantitas dari 4 varian Chef Cuisine?

1. Chef Cuisine Rendang Daging Sapi

Rendang.jpg Varian Chef Cuisine yang satu ini benar-benar sulit ditemukan. Entah karena stoknya yang sedikit atau banyak orang yang berburu membeli karena penasaran akan rasanya. Tapi jika dipaksakan untuk berkeliling mencari indomaret store yang ada di daerah Anda, pasti ketemu Chef Cuisine varian rendang. Harga normal varian ini paling mahal jika dilihat dari berat bersihnya yang paling ringan. Dengan Rp. 22.900 baru dapat Chef Cuisine Rendang 120 gr.

Komposisi

Namanya juga rendang, bahan-bahan yang dibutuhkan pasti lebih bervariatif jadi wajar saja harganya juga lebih mahal. Selain itu, yang paling saya suka adalah tidak ada MSG di bagian komposisi produk. Untuk bumbunya produk ini hanya menggunakan air, santan, cabai, garam, gula, bumbu rendang, dan minyak nabati. Isinya juga tidak hanya daging, ada tambahan kentang. Dan karena ini adalah produk rendang siap saji dengan harga yang lebih murah dari merk lain, wajar saja kandungan daging sapinya hanya 30% dan kentangnya lebih banyak.

Kualitas

RendangO.jpg Saat liat isinya, warna bumbunya persis seperti rendang rumahan, ada daging dan juga kentang. Ukuran dagingnya memang kecil, tidak seperti rendang yang kita kenal di rumah makan padang. Isi satu produk ini hanya cukup untuk satu porsi makan orang normal, jika hanya ingin mencicipi (tidak untuk makan berat) mungkin cukup untuk 2 orang. Varian rendang ini adalah rendang kering, tidak berkuah tapi bumbu-bumbunya masih ada, rasanya juga persis seperti rendang rumahan tapi tidak terlalu pedas. Bentuk kentangnya bulat, sepertinya ini bukan kebetulan karena saya sudah mencoba melihat isi 2 bungkus varian ini. Sayangnya dagingnya tidak empuk membuat saya sedikit kecewa saat memakannya. Tapi untuk rasa cukup oke apalagi jika Anda panaskan rendangnya sebelum dimakan, rasanya jauh lebih nikmat.

Rating

Untuk komposisi dan juga rasanya, saya bisa beri nilai 9 dari skala 1 sampai 10. Untuk kuantitas serta teksturnya, saya beri nilai 7 dari skala 1 sampai 10

2. Chef Cuisine Semur Daging Sapi

SemurD.jpg Tidak selangka varian rendang, varian ini lebih mudah ditemukan. Anda bisa menemukan 3 – 4 varian ini di Indomaret. Sebenarnya harga normalnya sama seperti varian rendang. Tapi jika dilihat dari berat bersihnya yang lebih berat, saya berasumsi varian ini lebih murah. Tapi jika dilihat dari apa saja yang ada di dalamnya, saya berasumsi harganya sudah sesuai dengan variannya. Dengan Rp. 22.900 sudah bisa dapat varian semur daging sapi isi 200 gr.

Komposisi

Setelah membeli varian semur, saya semakin mengerti kenapa varian rasa rendang lebih terlihat high class. Komposisi daging sapi yang ada di varian semur hanya 18%, ditambah kentang sebagai pelengkap. Sayangnya varian ini menggunakan penguat rasa (mononatrium glutamat) tidak seperti varian rendang. Untuk komposisi lainnya ada air, bumbu semur, kecap manis, tomat, minyak nabati, gula, dan garam. Saya mulai berasumsi yang membuat varian ini lebih berat dibanding varian rendang adalah karena adanya kuah di varian semur. Varian rendang Chef Cuisine tidak memiliki kuah, mungkin itulah yang membuat varian rendang lebih ringan.

Kualitas

SemurO.jpg Saya menggunting pouch-nya tidak perlu berhati-hati sekali, karena kuah yang ada didalam tidak terlalu memenuhi ruang dalam pouch. Setelah saya tuang isinya ke dalam wadah, well kentang selalu jauh lebih banyak dibanding dagingnya. Potongannya kecil-kecil, jika direalisasikan maka sebesar ruas pertama dari ujung jempol orang dewasa. Dagingnya tidak terlalu empuk tapi masih lebih empuk varian ini dibanding varian rendang. Mungkin karena air dari kuahnya yang membuatnya jadi lebih empuk atau karena hanya kebetulan, saya pun tidak yakin kenapa. Saat mencicipi kuahnya, yap rasanya sudah seperti semur sungguhan. Aroma kecapnya benar-benar tercium, rasa bumbunya juga kuat mungkin karena ditambah dengan penguat rasa. Lebih nikmat lagi jika dimakan setelah dipanaskan dengan nasi hangat, seketika Anda akan bersyukur Indofood mengeluarkan produk ini.

Rating

Untuk komposisinya, saya beri nilai 6,5 dari skala 1 sampai 10. Untuk kualitas rasa dan kuantitas, saya beri nilai 9 dari skala 1 sampai 10. Dan untuk teksturnya saya beri nilai 8.

3. Chef Cuisine Opor Ayam

Opor.jpg Seberapa sering Anda bisa menemukan varian opor ayam setara dengan seberapa sering Anda menemukan varian semur daging sapi. Memang lebih mudah ditemukan dibanding varian rendang. Dan bagi pecinta masakan olahan ayam, varian ini sangat recommended. Harga normal dari varian ini lebih murah tiga ribu rupiah dari kedua varian diatas. Berat bersihnya sama dengan berat bersih varian semur daging sapi. Dengan Rp. 19.900 sudah dapat Chef Cuisine varian Opor Ayam 200 gr.

Komposisi

Anda pasti sudah mengerti bahwa daging ayam lebih murah dibanding daging sapi. Wajar jika harga varian ini juga lebih murah dibanding varian daging sapi. Persentase daging ayam dalam varian ini setidaknya lebih besar dibanding persentase daging sapi pada varian semur. Tidak terlalu besar, tapi 22% cukup untuk merasakan kehadiran daging ayam pada varian ini yang dilengkapi dengan kentang. Dan sama dengan varian semur, varian ini juga menggunakan penguat rasa (mononatrium glutamat). Selain itu, komposisi dalam bumbunya ada air, santan, bumbu opor, minyak nabati, garam, serta gula.

Kualitas

OporO.jpg Saat saya membuka pouch varian opor ini, saya langsung tergoda dengan aroma opor ayam yang akrab sekali di hidung saya. Membuat saya buru-buru ingin mencicipinya, dan yes kuahnya sudah mewakili rasa opor ayam. Bumbunya cukup kuat sampai mungkin bisa membuat Anda yakin sedang memakan opor ayam buatan sendiri. Kehadiran daging ayamnya pun juga lebih terlihat walaupun potongan kentangnya lebih banyak. Besar potongannya sama dengan varian lainnya, seperti ruas pertama dari ujung jempol orang dewasa pada umumnya. Kali ini saya puas dengan tekstur dagingnya yang empuk. Sangat disarankan untuk Anda memanaskannya terlebih dahulu serta menyiapkan nasi yang hangat dan Anda juga bisa menambahkan kerupuk. Rasanya akan lebih nikmat apalagi jika Anda tambahkan bawang goreng diatasnya.

Rating

Untuk kualitas rasa dan teksturnya, saya beri nilai 9,5 dari skala 1 sampai 10. Untuk kuantitasmya, saya beri nilai 8 dari skala 1 sampai 10. Dan untuk komposisinya, saya beri nilai 7.

4. Chef Cuisine Kari Ayam

Kari.jpg Ini adalah varian yang mungkin paling sering ditemukan. Saya tidak yakin kenapa. Tapi setiap saya ke Indomaret di daerah Yogyakarta, saya lebih sering menemukan varian ini dibanding varian yang lain. Selera masyarakat daerah bisa menjadi salah satu faktor pemicu ketersediaan produk ini. Bisa karena stoknya memang banyak atau karena jarang yang membelinya. Padahal harga varian kari ayam sama murahnya dengan harga varian opor ayam. Berat bersihnya juga sama dengan varian opor. Dengan Rp. 19.900 sudah bisa dapat Chef Cuisine Kari Ayam 200 gr.

Komposisi

Dengan berat bersih dan harga yang tidak berbeda dari varian opor ayam, presentase daging ayam di dalam varian kari ayam tidak berbeda. Komposisi 22% daging ayamnya cukup membuat kehadiran daging ayam lebih terlihat walaupun dilengkapi dengan kentang. Dan sama seperti 2 varian yang lain, varian kari ayam juga menggunakan penguat rasa (mononatrium glutamat). Selebihnya, komposisi dari bumbunya ada air, santan, bumbu kari, minyak nabati, cabai, garam, serta gula.

Kualitas

KariO.jpg Yang saya bayangkan saat melihat gambarnya adalah olahan ayam yang dilengkapi kentang dan berlumuran dengan kuah kari bak masakan daerah Sumatera. Begitu saya membuka pouch-nya, saya mencari-cari bau kari ayam yang ada di bayangan saya. Karena sulit mengenali aroma dari varian ini, saya langsung menuangkannya demi melihat bagaimana tampilan kuahnya. Dan yes seperti bayangan saya, warna kuahnya persis seperti kari. Tapi rasa kuahnya sebelum dipanaskan terasa asing di lidah saya. Daging ayamnya sama empuknya dengan varian opor. Setelah dipanaskan, rasanya sedikit lebih baik tapi tetap terasa tidak seperti kari yang pernah saya makan. Asumsi saya, varian dari Chef Cuisine ini memiliki sentuhan rasa kari tertentu. Jika Anda sudah mencoba beberapa varian kari, Anda bisa mencoba produk ini dan memberikan pendapat pada kolom komentar di bawah artikel ini.

Rating

Untuk komposisi dan rasanya, saya beri nilai 7 dari skala 1 sampai 10. Untuk tekstur dan kuantitasnya, saya beri nilai 8 dari skala 1 sampai 10.   Buruan beli Chef Cuisine selagi sedang diskon dan cobain sendiri bagaimana kenikmatannya. Jika Anda memiliki pendapat yang berbeda, beritahu kami di kolom komentar di bawah ini yaaa. Terima kasih sudah membaca! Mari ber-hemat.id 🙂