10 Cara Perawatan Batik Agar Batik Awet dan Tidak Mudah Pudar

Siapa sih yang nggak punya batik di rumahnya? Sebagai orang Indonesia sepertinya pasti akan terselip minimal satu batik di lemari pakaian kita ya. Entah dalam bentuk seragam sekolah, kantor ataupun untuk acara penting seperti undangan pernikahan. Tapi Sahabat Hemat tahu nggak sih batik itu apa? Simak yuk penjelasan singkatnya. 

Kenapa disebut batik?

Batik awalnya merupakan bentuk kesenian menggambar pada daun lontar yang kemudian berpindah ke media kain. Batik dahulunya digunakan hanya untuk anggota kerajaan. Semua batik yang ada di awal kemunculannya berupa batik tulis hingga tahun 1920 batik cap mulai dikenal. Pada tanggal 2 Oktober 2009, Batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO yang kemudian kita kenal sebagai Hari Batik Nasional. Sudah pasti Batik Tulis memiliki harga yang lebih tinggi karena merupakan bentuk kesenian ini dikerjakan langsung oleh manusia alias handmade.

Dahulunya batik digambar pada kain putih hasil tenunan sendiri. Berasal dari kata “ambatik”  yang merupakan gabungan dua bahasa jawa amba (menulis) dan titik (titik) sehingga memiliki arti kain dengan banyak titik. Corak batik lahir dengan filosofi dan budaya dimana tempat batik tersebut dibuat sehingga setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Desain batik juga dipengaruhi oleh agama dan kepercayaan yang dianut pada masing-masing tempat. Beberapa batik yang populer adalah Batik Keraton, Batik Belanda, Batik China, Batik Hokokai, Batik Indonesia, Batik Sudagaran, Batik Pesisir Utara Jawa, dan sebagainya. Tapi motif yang umum dipakai ada dua jenis yaitu batik klasik (berupa simbol-simbol) dan batik pesisiran (konsepnya natural seperti bunga, daun, kupu-kupu).

jenis batik indonesia
Sumber gambar: Saturadar

Pada kerajinan batik tradisional, bahan pewarna yang digunakan adalah bahan-bahan dari alam sekitar di mana batik tersebut dibuat sehingga memberi warna khas pada setiap batik. Misal di Kebumen yang menggunakan pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah dengan semburat kuning. 

Kenapa batik bisa luntur?

Poin yang ini pasti banyak dicaritahu oleh Bunda-bunda di rumah demi batik kesayangan tetap prima tampilannya, betul apa benar? Terutama untuk batik yang masih menggunakan bahan pewarna alami, resiko luntur pasti ada. Batik mudah luntur apabila diberikan perawatan batik yang kurang tepat seperti:

  1. Mencuci dengan mesin cuci. Proses ini akan membuat kain tertarik dan berkerut sehingga mempengaruhi tampilannya.
  2. Menggunakan sikat. Proses pencucian batik sebaiknya tidak menggunakan sikat karena beresiko merusak serat kain.
  3. Menggunakan detergen yang mengandung zat kimia yang bisa merusak bahan pewarna alami batik.
  4. Menggunakan pengharum atau softener yang bisa merusak bahan pewarna alami batik dan serat batik. Menggunakan parfum juga sebaiknya tidak disemprotkan langsung pada baju batik anda.

Bagaimana cara perawatan batik agar batik awet dan tidak mudah pudar?

Berikut beberapa tips yang bisa Sahabat Hemat lakukan di rumah untuk menjaga batik kesayangan agar awet dan tidak mudah pudar:

  1. Pisahkan batik saat mencuci. Jangan mencampur batik dengan baju lainnya saat mencuci. Jika batik memiliki warna yang berbeda juga sebaiknya dipisahkan saat mencucinya agar tidak terjadi kontaminasi warna satu sama lain.
  2. Gunakan tangan. Cara terbaik mencuci batik adalah cara manual alias menggunakan tangan lalu diperas lembut saja tidak dipelintir karena bisa merusak serat kain.
  3. Gunakan sampo. Sampo memiliki kandungan bahan kimia yang lebih lembut dibanding detergen sehingga lebih aman untuk mencuci batik. Larutkan sampo terlebih dulu ke dalam air lalu cuci batik dengan air larutan sampo dengan lembut. Cek Harga Shampoo dan Promo Terbaik Hari ini.
  4. Gunakan sabun lerak. Ini adalah metode kearifan lokal sejak jaman dulu dalam menjaga kualitas batik. Lerak mengandung zat pembersih yang aman untuk batik. Cara membuat sabun lerak dirumah adalah dengan merebus 10 butir lerak dengan satu liter air dengan penambahan garam 1 sdm (berfungsi sebagai pengawet). Setelah mendidih, matikan api, tunggu dingin, lalu remas-remas lerak hingga hancur. Saring lalu larutan sabun siap digunakan. Sabun lerak yang dijual siap pakai juga sudah banyak dijual saat ini. Poin plus lainnya adalah aroma buah lerak bisa melindungi batik dari ngengat dan jamur.
  5. Gunakan sabun cuci khusus batik. Sekarang Anda bisa dengan mudah menemukan sabun khusus batik di toko-toko terdekat.
  6. Rendam sebentar saja. Cukup rendam batik 5-10 menit jika terasa kotor lalu segera cuci bersih batik Anda. Merendam terlalu lama dikhawatirkan bisa merusak serat kain dan warna asli batik.
  7. Jemur ditempat teduh. Menjemur batik dibawah sinar matahari langsung sangat tidak disarankan. Yang terbaik adalah menjemur batik di tempat teduh atau diangin-anginkan saja hingga kering
  8. Jangan disetrika langsung. Sebaiknya batik disemprotkan sedikit air lalu dilapisi dengan kain atau kertas koran sebelum disetrika agar panasnya setrika tidak merusak kain batik. Jika dirapikan saat akan dijemur, batik tidak akan terlalu kusut sehingga sebenarnya tidak perlu disetrika. Cukup dilipat sambil dirapikan saja.
  9. Simpan tanpa kapur barus. Kandungan zat kimia kapur barus bisa merusak batik. Cukup simpan batik di tempat bersih dan kering. Jika ingin aman dari serangga, batik bisa disimpan di dalam plastik.
  10. Simpan dengan cara digantung. Menyimpan dengan cara digantung pastinya akan mencegah lipatan yang tidak diinginkan sehingga saat dipakai batik terlihat rapi. 

Baca juga Cara Menghilangkan Jamur Di Lemari Kayu dengan bahan alami

Itulah beberapa tips yang bisa Sahabat Hemat lakukan dalam rangka menjaga kualitas batik kesayangan di rumah. Jika Sabahat Hemat berencana menambah koleksi batik, bisa melipir ke hemat.id lho. Banyak info promo menarik baju batik yang bisa dilirik. Temukan juga info promo menarik lainnya dengan lebih mudah melalui aplikasi Kliptalog.

Sumber:
petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id