Sudah bukan hal yang baru, pelajaran matematika menjadi pelajaran yang dihindari oleh anak. Kepanikan anak timbul ketika berhadapan dengan soal matematika yang sulit dipahami. Perasaan cemas tersebut akan selalu ada dan dapat membuat kepercayaan diri anak menurun jika tidak segera ditangani dengan baik. Dalam lingkungan belajar di rumah, ada lho yang dapat Moms lakukan untuk mengatasi kecemasan anak terhadap pelajaran matematika. Simak 5 cara jitu berikut ini:
1. Tidak memburu-buru anak untuk cepat memahami.
Anak takut jika berhadapan dengan persoalan matematika karena kurangnya pemahaman terhadap materi. Matematika cenderung dianggap sebagai pelajaran dengan setumpuk rumus yang perlu dihafal. Padahal tanpa menghafal, matematika tidak sulit jika dipahami dengan benar. Sayangnya, setiap anak membutuhkan kapasitas waktu yang berbeda-beda untuk membangun pola pikir matematika. Bimbing anak belajar matematika dengan sabar dan perlahan. Bila perlu, lakukan pengulangan belajar hingga anak paham, namun jangan dimarahi agar pembelajaran tetap menyenangkan.
2. Beri motivasi belajar tanpa menekan anak.
Dalam proses belajar, besar kemungkinan untuk anak melakukan kesalahan saat menyelesaikan soal matematika. Beri kenyamanan seperti memberikan kata-kata atau motivasi bahwa wajar jika salah karena itu adalah bagian dari proses belajar. Cari tau mengapa anak bisa memberikan jawaban yang salah, lalu tuntun anak agar memperoleh jawaban yang tepat. Hindari menekan perasaan anak dengan membandingkan kemampuannya dengan orang lain. Bangun kepercayaan diri anak. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi jika anak berhasil memahami materi.
3. Buat anak percaya bahwa matematika itu mudah.
Anak dengan kecemasan matematika menganggap matematika itu sulit sehingga tidak begitu menyukai jika diberi pertanyaan matematika. Moms dapat mengajukan pertanyaan sederhana hingga kompleks sesuai dengan tingkat pemahaman yang sudah dicapai anak. Tuntun anak untuk memperoleh jawaban dengan cara yang tertata dengan baik sehingga anak mudah memahami. Lalu ajukan pertanyaan baru, dan beri anak waktu untuk menemukan jawabannya sendiri.
4. Bantu anak untuk belajar matematika dari aktivitas sehari-hari.
Membiasakan matematika kepada anak saat aktivitas sehari-hari dapat mengurangi kecemasan anak terhadap matematika. Misalnya, saat anak membantu memasak, Moms dapat mengenalkan besar takaran bumbu dan bahan masakan untuk dikonsumsi satu orang, lalu beri anak tantangan untuk menghitung berapa yang dibutuhkan untuk dikonsumsi satu keluarga. Jika pola pikir anak saat menyelesaikan persoalan matematika di rumah sudah terstruktur dengan benar, anak dapat lebih mudah memahami pelajaran matematika di sekolah.
5. Latih anak untuk mencatat.
Jika sudah takut terhadap matematika, anak cenderung tidak tahu bagaimana mencatat bahkan tidak mau mencatat pengetahuan matematika yang diperoleh di sekolah. Dengan belajar di rumah, Moms dapat melatih anak untuk mencatat hal apa saja yang perlu anak tulis. Dengan mencatat, daya ingat anak serta kesiapan anak dalam belajar dapat meningkat, sehingga anak lebih siap untuk mempelajari materi selanjutnya.
Membutuhkan waktu dan kesabaran untuk membangun kepercayaan diri anak dan menghilangkan perasaan takut anak dalam menghadapi matematika. Tidak memarahi anak dan tidak menekan anak merupakan kunci agar anak tetap mau belajar matematika dan memahami lebih mudah. Beri pengertian ke pada anak bahwa matematika adalah proses belajar untuk menemukan jawaban, bukan pelajaran instan yang dalam sekali baca langsung memperoleh jawabannya.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Bagaimana dengan pemahaman pelajaran matematika anak Moms? Bagikan cerita Moms pada kolom komentar di bawah ini ya.