Ibu-ibu Mari Simak Tips Sukses Mengajarkan Anak Potty Training

Setiap pagi menjemur kasur, karpet, atau bantal bekas ompolan adalah rutinitas yang tidak terhindarkan untuk bunda yang masih mempunyai balita. Selain membuat bunda stres rutinitas ini juga membuat rumah jadi bau pesing…ciri khas rumah yang ada balitanya, itu kata tetangga saya. Tapi siapa yang mau rumahnya berbau ompol, walau sudah mengepel setiap hari, 2x sehari kalau anak sebentar-sebentar ngompol hanya membuat bunda cepat lelah. Belum lagi anak yang mengompol dimana dia mau, di lantai, karpet, kasur bahkan sofa…????

Saat anak sudah mulai lancar berjalan, bunda sudah bisa memperkenalkan anak potty training. Patokan berapa tahun anak seharusnya sudah diajarkan potty training umumnya adalah umur 1,5 – 3 tahun.

Ciri-ciri anak sudah siap di ajarkan Potty Training :

1. Cobalah dengan membeli potty, cari potty dengan bentuk yang menarik atau belilah potty yang ada karakter kesukaan anak dan lihat apakah anak anda tertarik dengan potty yang baru saja anda beli.

 

2. Sudah bisa diarahkan untuk pipis atau pup di kamar mandi, jika menggunakan toilet duduk belilah potty khusus anak-anak yang bisa dipakai untuk toilet duduk. Atau anda bisa meletakkan pottynya ke kamar mandi.

3. Anak sudah bisa mengutarakan jika dia ingin pipis atau pup, atau jika anda bertanya anak sudah bisa menjawab.

4. Popoknya kering atau popoknya terlihat baru kena pipisan satu kali dan saat pagi hari setelah tidur malam popok juga masih kering atau hanya di kena pipisan satu kali.

5. Anak sudah bisa berdiri dan duduk sendiri di potty.

6. Anak sudah bisa duduk diam minimal selama beberapa menit.

7. Sudah bisa membuka dan memakai celananya sendiri, walau masih di bantu.

8. Anak merasa tidak nyaman atau tidak suka saat popok yang dipakai sudah penuh atau ada pupnya

9. Ada kemauan dari anak sendiri untuk pipis atau pup di potty.

10. Anak merasa bangga setelah menggunakan potty.

Umur 1,5 – 3 tahun adalah patokan pada umumnya saja tapi jika bisa dimulai lebih cepat tidak ada salahnya, seperti anak bungsu saya yang sering melihat kakaknya yang kalau mau pipis atau pup langsung ke kamar mandi sendiri, akhirnya hanya mencoba pakai potty hanya sebentar selebihnya anaknya lebih mau pipis atau pup di kamar mandi.

Dukungan orang tua

Setelah melihat ciri-ciri diatas anak tetap masih membutuhkan dukungan penuh dari orang tua agar potty training ini berhasil, caranya adalah sebagai berikut :

1. Tiap 2-3 jam sekali tanya anak apakah mereka mau ke kamar mandi atau tidak, entah kenapa anak cenderung menahan untuk pipis dan baru bilang  saat mereka sudah sangat ingin pipis. Inilah salah satu alasan bunda harus sering bertanya ke anak, apakah mereka mau pipis atau tidak.

2. Ajak anak ke kamar mandi sebelum tidur siang dan sebelum tidur malam, ini adalah rutinitas yang wajib saya lakukan ke anak-anak saya, walau mereka sudah bebas dari popok pun insiden ngompol tetap bisa terjadi, hal ini bisa disebabkan :

  • Bercanda sebelum tidur
  • Kecapean
  • Habis main loncat-loncatan
  • dan terlalu banyak minum air sebelum tidur

3. Larang anak minum air telalu banyak menjelang tidur terutama air yang manis seperti teh atau sirup sebelum tidur, karena akan menyebabkan anak ngompol pada saat tidur.

4. Salah satu cara orang tua dalam mendukung anaknya agar sukses dalam potty training adalah tidak memarahi apabila anda masih mengompol, lebih baik jika anak habis ngompol dikasur, katakan pada anak “Lain kali kalau mau pipis malam-malam bangunin mama atau papa ya…”. Walau besoknya anak masing ngompol tetap ulangi kata-kata anda sampai anak bisa mengendalikan rasa ingin pipisnya dan membangunkan anda untuk menemaninya ke kamar mandi.

Dan jangan anda sampai terlontar kata-kata marah apalagi sampai berteriak ke anak karena mereka membangunkan anda tengah malam karena mereka minta di temani ke kamar mandi, hal ini akan menyebabkan anak lebih memilih ngompol di kasur dari pada membangunkan anda.

5. Jika berpergian dengan jarak yang cukup jauh atau anda berencana mudik membawa serta balita anda yang masih dalam masa potty training, dan tempat pemberhentian masih jauh. Bawa potty yang sudah anda lapisi plastik sebelumnya, plastik berguna untuk memudahkan anda membuang kotorannya saat pemberhentian berikutnya, atau ada anak yang tidak mau pipis di tempat terbuka atau merasa malu. Dengan membawa potty yang biasa dipakai anak, pastilah anak akan merasa nyaman.

Penyebab anak menolak Potty Training

Dan tips untuk bunda nya adalah bersabar, karena yang namanya belajar tidak ada yang namanya instan. Ada anak yang cepat belajar dan ada yang menolak sama sekali untuk potty training, ini bisa di sebabkan beberapa hal juga :

  1. Trauma, anak bisa trauma dan menolak jika sudah mengalami pengalaman buruk saat potty training. Bisa karena anda terlalu memaksa atau pernah ada kejadian yang tidak menyenangkan saat potty training berlangsung, bersabarlah karena jika makin dipaksa anak akan semakin menolak untuk potty training. Ikuti saja sampai anak mau dan sudah siap.
  2. Belum siap, saking inginnya bunda anaknya cepat-cepat potty training membuat bunda tidak mencari tahu apakah anak sudah siapkah atau belum untuk diajak memulai potty training. Jadi jangan lewatkan membaca ciri-ciri anak sudah siap atau belum untuk memulai potty training.
  3. Anak yang takut mengutarakan keinginannya akan susah untuk diketahui kesiapannya, karena mungkin secara fisik anak sudah cukup tapi secara mental anak masih takut. Rasa takut ini bisa dikarenakan sering dimarahi, dibentak dan diteriaki oleh orang tuanya saat anak sedang mencoba bertanya atau akan mengutarakan pendapatnya atau perasaanya, hal ini akan menyebabkan anak menjadi anak yang takut untuk mengutarakan perasaannya, jadi untuk orang tua jadilah orang tua yang sabar dalam mendidik anak. Karena jika anda ingin mempunyai anak yang hebat anda pun harus jadi orang tua yang terbaik untuk anak-anak anda.

Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi dan dari rangkuman dari beberapa sumber, pada dasarnya anak-anak punya sifat yang berbeda-beda dan unik. Penanganan yang biasa kita terapkan di satu anak belum tentu bisa kita terapkan ke anak yang lain walau mereka saudara sekandung, jadi tugas bunda lah yang mengekplorasi sifat dan keunikan anak.

Dan jangan karena anak teman bunda yang berumur 2 tahun sudah bisa potty training sedang anak bunda yang berumur sama belum jadi bunda ngotot memaksakan anak untuk potty training, yang harus menjadi fokus bunda adalah kesiapan anak dan bukan karena malu dikarenakan anak bunda belum bisa potty training.

Sayangnya jaman sekarang usia sekolah pun masih ada yang masih ngompol atau masih belum bisa membersihkan diri nya sendiri selepas buang air kecil atau buang air besar, jika sudah seperti ini orang tua lah yang harus berperan aktif dalam membantu anak nya untuk mulai belajar mengurus dirinya sendiri.

Jika bunda ada pengalaman yang unik atau menarik dalam membuat anak bunda mau potty training silahkan berikan komentar anda di kolom komentar, semoga tulisan ini bermanfaat untuk bunda yang sedang atau berencana mengajarkan potty training pada anak anda dan  Terima Kasih.

Sumber :

  1. http://www.babycenter.com/toddler-potty-training-advice
  2. http://www.parents.com/toddlers-preschoolers/potty-training/tips/potty-training-tips/