Kenali Jenis Masker yang Umum Digunakan Disekitar Kita

Seperti yang kita ketahui, sebelumnya Masker identik digunakan oleh tim medis yang berada di Rumah Sakit, baik dokter maupun perawat, baik ketika bertugas sehari-hari maupun digunakan ketika melakukan tindakan medis. Namun tidak sedikit pula kita temukan banyaknya penggunaan Masker di lingkungan masyarakat umum guna menghindari polusi terutama di kota-kota besar.

Sejak keberadaan Covid-19 (Corona Virus Desease 2019), masker menjadi sahabat keseharian kita. Banyaknya variasi masker saat ini menjadi banyak pula pilihan masyarakat, dengan berbagai jenis, model,  dan harga dapat membuat masyarakat menyesuaikan dengan kebutuhan, pilihan, dan budget mereka masing-masing. Sebelum kita membahas jenis-jenis masker, yuk pahami terlebih dahulu cara penggunaan masker yang tepat menurut WHO berikut::

  1. Cuci tangan sebelum menggunakan masker.
  2. Periksa apakah ada sobekan atau lubang pada masker, jangan digunakan jika terdapat kerusakan pada masker
  3. Untuk jenis masker yang memiliki kawat pada bagian hidung (medis), dapat ditekan hingga menyesuaikan bentuk masker dengan batang hidung, dan pasang masker dengan kencang untuk meminimalisasi jarak apa pun antara masker dan wajah. Jika masker model earloop, pastikan tali sudah terpasang dalam keadaan baik agat tidak jarak antara wajah dan masker tetap terjaga
  4. Hindari sentuhan pada masker saat sedang memakai masker. Bersihkan tangan jika tidak sengaja menyentuh bagian masker.
  5. Gunakan teknik yang tepat untuk melepas masker. Lepaskan masker dari bagian belakang atau tali pada kuping tanpa menyentuh bagian depan masker.
  6. Jangan menggunakan kembali masker sekali pakai yang sudah digunakan dan segera bersihkan tangan setelah membuang masker. Jangan menggunakan masker dengan bergantian dengan orang lain
  7. Jangan melepas masker saat berbicara.
  8. Gunakan sabun atau detergen yang telah digunakan atau lebih baik lagi dengan air panas (minimal 60° Celsius) Jika tidak memungkinkan untuk menggunakan air panas, cuci masker menggunakan sabun atau detergen, dan air dengan suhu ruangan, lalu rendam masker dalam air mendidih selama 1 menit.

Setelah menggunakan, masker dapat disobek terlebih dahulu (untuk menghindar resiko digunakan kembali oleh orang lain karena maraknya penjualan masker bekas pakai yang telah dicuci terlebih dahulu) lalu buang ditempat sampah. Anda juga bisa membawa masker cadangan untuk jaga-jaga apabila masker putus, sobek, kotor, ataupun basah sehingga bisa langsung diganti. Adapun masker yang beredar saat ini terdiri dari banyak merk dan produsen. namun tidak seluruhnya diakui memiliki standar yang tepat. Menanggapi hal tersebut, munculah sebuah standar yang dapat membantu kita untuk memilih masker yang digunakan.

UJI SNI, PFE, DAN SNI

BFE atau Bacterian Filtration Efficiency merupakan standar yang digunakan untuk mengukur efisiensi filtrasi masker. Dengan standar efisiensi maksimum yang ditentukan dalam metode BFE adalah 99,9%, para peneliti menggunakan partikel dengan ukuran yang bervariasi mulai dari 1 hingga 5 mikron untuk mengukurnya.

PFE atau Particle Filtration Efficiency mengukur kemampuan masker dalam menyaring partikel submikron. Ukuran uji partikel yang ditetapkan oleh ASTM (American Standard Testing and Material) untuk uji PFE ini adalah 0,1 mikron dengan efisiensi filtrasi adalah 95%.

Dengan ukuran virus corona yang hanya 0,12 mikron, produsen masker medis harus benar-benar memperhatikan kembali kriteria BFE dan PFE tersebut agar dapat memenuhi standar.

Banyaknya masker yang beredar saat ini mulai dari merk, model, jumlah filter, lapisan, bahkan harga pun menjadi banyaknya juga pilihan masyarakat. Namun, apakah yang menjadi pilihan tersebut sudah sesuai standar? setelah mengetahui standar uji BFE dan PFE diatas, mari simak informasi berikut. Menurut infopublik.id BSN (Badan Standardisasi Nasional) menetapkan adanya karakteristik masker medis yang ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) diantaranya yaitu:

  1. Aman dari bakteri yang sudah teruji perlindungan terhadap bakteri minimal 95%
  2. Nyaman untuk bernafas
  3. Melindungi dari partikel debu
  4. Tidak mudah ditembus percikan darah
  5. Tidak mudah terbakar

JENIS MASKER

Dari penjabaran stadar masker diatas, selanjutnya yuk simak ulasan berikut mengenai beberapa jenis masker yang umum digunakan masyarakat.

  • Masker Bedah/ Medis

Gambar 1.1. Sumber: Google Image

Awalnya masker tersebut biasa digunakan oleh para tenaga medis/kesehatan yang bertugas. Namun saat ini, masker medis adalah masker yang sangat umum digunakan. Sebelum pandemi melanda, selain untuk tenaga kesehatan, masker ini banyak digunakan masyarakat untuk menghindari polusi udara. Masker ini pun tersebar di luaran dengan harga yang relatif murah dan dapat dibeli satuan karena sudah dikemas ulang didalam plastik. Di awal masa pandemi, masker ini pun menjadi masker yang paling banyak dicari bahkan sempat mengalami kelangkaan dan kelunjakan harga karena belum tersedia masker jenis lain selain buff dan masker kain. Saat ini harga masker medis pun beraneka ragam di pasaran tergantung jumlah lapisan dan merknya. Tidak sedikit orang yang lebih memilih untuk membeli masker medis ini dengan hanya satu atau dua lapis saja lalu ditambahkan dengan masker kain diluarnya agar lebih murah. Menurut www.alodokter.com terdapat 3 lapisan dengan fungsi berbeda pada masker medis, yaitu:

  1. Lapisan luar, yang anti air
  2. Lapisan tengah, yang berfungsi sebagai filter kuman
  3. Lapisan dalam, yang berfunsi untuk menyerap cairan dari mulut

Karena hal tersebut, masker ini menjadi rekomendasi untuk digunakan oleh orang yang sedang sakit karena dianggap efektif untuk menghindari penyebaran penyakit menular. Sesuai dengan penjelasan BFE diatas, tidak semua masker medis dapat memenuhi standart BFE tersebut. Menurut https://news.detik.com, masker dengan merk Pokana memiliki filter spesial bernama meltblown yang merupakan serat khusus penahan mikropartikel seperti virus Covid-19 dan sudah terbukti secara medis memiliki tingkat filtrasi BFE 97%. Filter inilah yang membuat masker tersebut lulus uji ISO (International Standard Operation) Medis 13485, ISO 10993 dan bersertifikat CE yang merupakan standar alat kesehatan di wilayah Eropa. Saat ini Surabaya memiliki masker yang telah lulus uji BFE dengan merk Vio99. Manajer Medishop Indonesia  mengungkapkan “Kami berani memastikan bahwa Masker Vio99 memiliki kualitas penyaringan 99 persen (BFE, PFE, VFE) dengan bahan yang memudahkan kita bernafas. Masker Vio99 berada di ASTM (American Standard Testing and Material) level 2 yaitu dengan nilai kemudahan bernafas 3,3 dari poin standar > 5” 

  • Masker KF94

Gambar 1.2. Sumber: Google Image

Masker KF94 atau  yang biasa disebut masker 3D merupakan bagian dari jenis masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) yang masih termasuk dalam golongan masker medis yang saat ini juga banyak digunakan dalam masyarakat. Selain dari bentuknya yang panjang hampir mencapai telinga, masker ini lebih terlihat fashionable serta memiliki sedikit ruang pada bagian depannya sehingga tidak begitu sesak ketika digunakan. Di luaran termasuk dipinggir jalan pun banyak yang menjual masker jenis ini yang juga sudah dikemas ulang di dalam plastik. Masker ini berbentuk pipih yang mana dapat dibuka menjadi lebar untuk menutupi hidung, mulut,  dan dagu

Menurut https://pyfahealth.com/ masker KF94 merupakan salah satu masker yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Masker ini tidak hanya melindungi penggunanya dari paparan cairan yang seukuran dengan droplet, tapi juga hingga cairan berukuran aerosol.  Tingkat efektivitas dalam menyaring udara masker ini terhitung dengan sangat baik, dengan sebagian besar partikel (sampai 99%) berukuran sampai 0,6 mikron.

  • Masker Duckbill

Gambar 1.3. Sumber: Google Image

Ya, sesuai namanya, masker ini dibuat menyerupai paruh bebek yang mana memiliki lapisan ekstra pada bagian tengahnya dan juga terdapat jahitan dibagian tengahnya sehingga dapat dilipat menjadi dua bagian. Masker ini relatif berukuran lebih pendek dan kecil sehingga hanya menutup sebatas dagu dan membuatnya kurang nyaman digunakan untuk wajah yang besar. Meski pada umumnya terdiri dari 3 lapis, masker ini terasa lebih tipis jika dipegang. Namun menurut Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Prof. Budi Haryanto yang dikutip pada https://www.kompas.com/, masker duckbill memiliki kualitas yang sama dengan masker bedah dan dapat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19 jika dibarengi dengan jaga jarak.

  • Masker KN95

Gambar 1.4. Sumber: Google Image

Masker KN95 disebut masker standar Cina yang dibuat dengan bentuk mirip seperti tenda ini dinilai memiliki tingkat perlindungan ekstra dibandingkan masker pada umumnya yang dijual di pasaran dan dapat digunakan di lingkungan dengan tingkat penularan rendah sampai sedang. Masker ini memiliki lapisan lebih tebal yang disebut polypropylene, lapisan tengah berupa elektrete/charge polypropylene dan memiliki jahitan pada bagian tengah sehingga bisa dilipat menjadi dua bagian. Menurut https://kesehatan.kontan.co.id/ masker ini diklaim dapat menyaring partikel aerosol sampai 95 persen. Sama seperti masker KF94, masker ini termasuk dalam kategori Filtering Facepiece Respirator (FFR).  

  • Masker Kain

Gambar 1.5. Sumber: Google Image

Dari namanya saja sudah dapat diketahui bahwa masker ini terbuat dari kain. Berbagai macam bahan kain dapat dibuat menjadi masker kain ini. Dikarenakan berbahan dasar kain, menjadikan masker ini fleksibel. Dalam artian masker ini dapat dibuat dengan berbagai macam model baik menyerupai masker bedah/medis, duckbill, bahkan KF94 atau 3D. Banyak masyarakat yang menggunakan masker kain sebagai lapisan luar yang mana didalamnya telah menggunakan masker medis terlebih dahulu. Menurut dr. Iranita Dyantika dari www.alodokter.com penggunaan masker medis yang didouble dengan masker kain saat ini menjadi yang paling disarankan dibanding dengan menggunakan dua masker medis secara bersamaan karena dinilai tidak meningkatkan kemampuan filtrasi masker. Kementerian kesehatan menghimbau masyarakat agar dapat menggunakan masker kain 3 lapis guna melindungi diri dari virus Corona dengan rincian sebagai berikut:

  1. Lapisan pertama (paling dalam): kain hidrofilik yang berfunsi sebagai penyerap air, contohnya kain katun
  2. Lapisan kedua: kain dengan fungsi filtrasi, bisa terbuat dari katun atau polyester
  3. Lapisan ketiga: kain hidrofobik yang berfungsi sebagai penangkal air, seperti kain polypropylene

Selanjutnya untuk mempermudah penilaian dan pemahaman dalam memilih masker untuk penggunaan sehari-hari, anda dapat melihat tabel berikut:

Itulah berbagai jenis masker yang ramai digunakan dalam masyarakat. Dari berbagai penjelasan, dapat diketahui untuk jenis maker yang biasa anda gunakan. Penjelasan diatas pun dapat menjadi pertimbangan anda dalam memilih dan menggunakan masker. Selain menggunakan masker, jangan lupa untuk tetap mengikuti prokes berupa jaga jarak dan cuci tangan karena merupakan langkah penting untuk hidup di masa pandemi ini.