Manfaat Mengajak Anak Berkebun Sejak Dini

Weekend biasanya dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mengajak anaknya ke wahana bermain atau sekadar menghabiskan waktu untuk belanja di supermarket, dilanjutkan makan bersama di food court favorit keluarga. Ada lho kegiatan lain yang bisa dilakukan bersama anak untuk menghabiskan waktu bersama di akhir pekan. Ya! Berkebun.

Berkebun seharusnya bisa menjadi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menghabiskan waktu bersama anak saat weekend atau di hari libur selain mengajak mereka ke tempat bermain modern. Selain wisata murah dan menyenangkan, berkebun memberi manfaat yang baik untuk anak. Apa saja manfaatnya? Simak beberapa informasi berikut ini:

Membangun Ikatan yang Erat dengan Keluarga Inti

Sumber: pexels.com

Berkebun dapat dimulai dengan menyiapkan bibit tanaman berupa bunga, sayur-sayuran, kacang-kacangan maupun pohon kayu keras jika kondisi rumah dan lingkungan memang memungkinkan untuk ditanam pohon. Selain itu, perlu disiapkan juga media tanah atau pot yang akan digunakan sebagai tempat menanam tanaman. Saat berbelanja kebutuhan berkebun tersebut, ajak anak untuk memilih sendiri jenis bibit yang akan ditanam beserta pot yang akan digunakannya. Hal ini akan membantu me-refresh cara belanja bersama anak. Karena, jika biasanya belanja hanya dinikmati saat dan setelah belanja selesai, belanja alat berkebun justru akan membentuk kegiatan lanjutan yang mungkin saja belum pernah dilakukan anak sebelumnya. Saat-saat berkebun adalah saat dimana anak akan berinteraksi penuh sepanjang waktu dengan saudara dan orangtuanya. Bila dibandingkan saat di wahana bermain yang biasanya hanya ditemani orangtua dari sisi luar arena permainan.

Mengajari anak memegang cangkul atau sekop untuk menanam bibit tanaman dimulai dengan memberi contoh lebih dulu. Hal ini dipercaya dapat membangun ikatan yang erat antara anak dengan orangtuanya. Orangtua bisa memberi contoh bagaimana cara menanam bibit lalu mempersilakan anak untuk menirunya. Setelah anak melakukan penanaman bibit, jangan lupa berikan apresiasi bahwa anak adalah tipe pembelajar yang baik hanya dari sebuah contoh. Ini akan menimbulkan rasa bangga dalam diri anak, sehingga semakin erat lagi ikatan kasih sayang dengan orangtuanya.

Membentuk Rasa Tanggungjawab Anak

Sumber: pixabay.com

Setelah melakukan penanaman bibit, jangan lupa melakukan kontrol terhadap tanaman yang merupakan hasil karya anak. Ingatkan anak untuk senantiasa melakukan penyiraman secara rutin terhadap tanamannya. Demikian halnya dengan pemberian pupuk yang tepat pada waktu yang sesuai. Hal ini akan mengajari anak untuk tetap memiliki rasa tanggungjawab dengan menyiram secara rutin tanamannya maupun memupuk pada waktu tertentu. Pengaturan jadwal pemupukan disiapkan orangtua di kalender atau pengingat di ponsel, membantu anak memiliki kedisiplinan dalam bertanggungjawab terhadap apa yang telah dikerjakannya.

Selain itu, tanamkan dalam diri anak bahwa dia harus menjaga peralatan berkebun miliknya. Suatu saat Moms akan mengajaknya berkebun lagi, baik di lingkungan rumah sendiri maupun di lingkungan konservasi alam yang banyak menawarkan wisata edukasi tentang tanaman kepada anak-anak. Anak akan terpacu bahwa kegiatan berkebun adalah salah satu kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan untuk dilakukan karena memiliki lingkup yang lebih luas selain di petakan rumahnya saja.

Kenalkan Fungsi Warna Pada Anak

Membuat Anak Tidak Takut terhadap Kotor

Sumber: pexels.com

Lingkungan yang bersih dan terjaga, mainan-mainan yang kotor yang dibersihkan oleh Moms atau para ART, membuat anak merasa bahwa itulah lingkungan yang akan mereka hadapi sampai kapanpun. Berada pada lantai rumah yang nyaman dan wangi, lambat laun akan membuat anak merasa bahwa tidak ada yang situasi lain selain daripada kebersihan. Belum lagi jika makanannya masih disuapi, anak akan nyaman dengan kondisi tanpa kotor.

Kegiatan berkebun memungkinkan ada bagian yang kotor pada tubuh anak. Beberapa anak yang tidak terbiasa berkotor-kotoran mungkin akan merasa jijik. Disinilah orangtua dapat berperan untuk menunjukkan kepada anak bahwa tidak selamanya mereka akan selalu berada pada lingkungan yang bersih.  Proses ini memberi bekal untuk anak, kelak, di kemudian hari, mereka akan berada pada lingkungan yang tidak selamanya bersih. Disitulah mereka akan terpacu untuk melakukan pembersihan, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungan tempatnya berada agar layak dan nyaman untuk dihuni.

Melatih Anak Menjaga Kebersihan

Sumber: pixabay.com

Setelah selesai berkebun, ajari anak untuk melakukan cara membersihkan bekas peralatan berkebun dan menyimpannya dengan baik. Membersihkan peralatan berkebun dan menyimpannya akan memupuk rasa memiliki dan bertanggungjawab atas apa yang menjadi miliknya. Apalagi jika orangtua memberikan peralatan berkebun khusus untuk anak seperti sekop hingga cangkul kecil.

Ajak anak membersihkan tubuh mereka dengan cara yang baik pula. Membersihkan kuku yang menghitam akibat memegang tanah atau sela-sela jari kaki yang kotor dan dipenuhi banyak kuman harus dibersihkan segera, agar cacing yang bisa saja menempel, tidak masuk ke dalam kulit. Hal ini akan melatih anak untuk menjaga kebersihan diri sekaligus lingkungannya, terutama kotor yang dihasilkan oleh kegiatannya sendiri.

Tips Agar Rumah Selalu Terlihat Bersih & Sistem Penjadwalannya

Mengajari Anak Arti Kebanggaan atas Sebuah Hasil Pekerjaan

Sumber: pexels.com

Jika telah tiba waktunya untuk tanaman memiliki buah, jangan lupa abadikan anak bersama hasil karyanya. Hal ini akan menimbulkan rasa bangga, bahwa mereka bisa melakukan hal yang berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Apalagi jika hasil tanamannya bisa dinikmati oleh keluarga. Misalnya, Moms memasak sayur atau olahan cabai yang dipetik hasil dari berkebun dengan anak.

Jika yang ditanam adalah berupa bunga, maka ketika kuncup bunganya mulai merekah, tunjukkan kepada anak bahwa keindahan itu adalah bagian dari kerja kerasnya dalam menyiram dan memupuk tanaman tersebut. Sehingga bisa memberi hasil sebuah keindahan yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga. Selain itu, menunjukkan pada anak atas hasil tanamannya yang berhasil berbunga secara tidak langsung akan menunjukkan kepada mereka besarnya kuasa Tuhan. Dimulai dari bibit yang kecil, bahkan kadang sampai tidak terlihat, bisa menghasilkan sebuah tanaman yang indah.

Jadi, Moms, sudah siap berkebun weekend ini?