Pentingnya Menghargai Diri Sendiri

Tanpa disadari, diri sendiri kerapkali menjadi pelampiasan atas segala hal yang tidak bisa ditolerir. Tekanan pekerjaan, asmara maupun hubungan dengan rekan kerja menjadi beberapa faktor munculnya masalah. Kita menganggap bahwa diri kita sendiri yang wajib bertanggungjawab atas hal-hal yang sulit diterima perasaan tersebut. Menyalahkan diri sendiri, berpikir bahwa kita tidak mampu, kehilangan kepercayaan diri adalah sinyal awal kita mulai tidak menghargai diri sendiri. Apa sajakah hal yang membuat kita tidak menghargai diri sendiri?

Menganggap Orang Lain Lebih dari Kita

Kadang, menganggap orang lain lebih dari kita, cenderung memunculkan rasa rendah diri. Fatalnya lagi, kita merasa bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa, bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Terus memunculkan pikiran seperti ini di dalam diri sendiri akan membunuh karakter kita sendiri. Akibatnya kita akan kehilangan akal sehat dan tidak mampu membedakan lagi apa yang bisa kita lakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain.

Untuk mengatasi hal ini kita perlu memberi sugesti pada diri kita sendiri bahwa setiap orang unik dengan kemampuannya masing-masing. Sama seperti ikan yang lihai dalam berenang, sementara kera mahir memanjat. Keduanya bukanlah hal yang bisa dibandingkan karena masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Jika orang lain lebih ahli dalam satu hal, mari coba gali kembali potensi Anda yang mungkin saja terabaikan. Tuhan menciptakan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan yang tidak bisa dibandingkan satu dan lainnya. Anda perlu mencoba setiap hal baru untuk menemukan letak potensi terpendam Anda yang sebenarnya. Sisanya Anda hanya perlu konsisten untuk terus melakukannya, sampai pada akhirnya Anda tahu bahwa Anda berbeda dengan orang lain dan memiliki kelebihan serta keunikan.

Terlalu Sibuk Menyenangkan Hati Orang Lain

Sumber: unsplash.com

Menjadi seorang karyawan pada sebuah perusahaan tentu Anda akan bekerjasama dalam tim. Percayalah, Anda tidak diharuskan untuk menyenangkan hati banyak orang.

Menjadi Yess Man untuk menarik perhatian atasan Anda hanya akan membuat Anda kehilangan kendali terhadap diri Anda sendiri. Jika hal demikian terus menerus dibiarkan berkembang dalam interaksi pekerjaan, maka akan tercipta hubungan yang tidak sehat. Karena Anda tidak akan pernah bisa mengemukakan pendapat Anda yang bisa saja menjadi pertimbangan bagi atasan untuk mengambil sebuah keputusan. Atasan Anda juga akan menilai bahwa diri Anda tidak memiliki nilai tambah untuk dipromosikan dalam posisi atau jabatan baru.

Demikian halnya jika Anda tidak berani mengambil keputusan tegas terhadap tim. Pada akhirnya hanya akan menyisakan tekanan yang menyiksa diri Anda sendiri. Anda akan dihantui pemikiran sebagai atasan yang tidak memiliki karisma atas tim Anda. Mungkin Anda juga berpikir tim Anda menyepelekan Anda. Betapa tersiksanya memiliki perasaan ini setiap kali Anda beraktivitas di kantor bukan? Sampai-sampai Anda akan kehilangan waktu untuk memikirkan diri sendiri sebagai atasan sekaligus bawahan yang baik.

people meeting in room
Sumber: unsplash.com

Mulailah dengan berani mengemukakan pendapat pada atasan Anda. Meskipun pada awalnya ada kemungkinan untuk ditolak, namun semakin sering Anda mencoba maka peluang untuk diperhitungkan akan semakin besar. Sementara itu, bertindak tegas pada tim Anda bukanlah sesuatu yang jahat selama Anda melakukannya pada koridor yang telah ditentukan. Menghindari kata kasar dan menggunakan penyampaian yang lembut akan lebih mempertegas karisma Anda.

Tidak Pernah Merasa Puas

Woman, Face, Insight, Compared To
Sumber: pixabay.com

Rasa puas akan dirasakan jika kita berhasil mencapai salah satu dari keinginan atau tujuan hidup. Karena terlalu sering membandingkan diri dengan pencapaian yang diraih oleh orang lain, Anda sedang mengarahkan diri Anda untuk menjadi seseorang yang haus akan mimpi. Sebuah kesalahan jika Anda tidak menyelipkan waktu untuk rehat sejenak dalam langkah untuk meraih apa yang ingin Anda capai.

Merasa puas bukan berarti Anda diharuskan untuk berhenti pada satu titik prestasi saja. Anda tetap wajib memiliki daftar mimpi untuk dicapai. Yang seharusnya Anda lakukan pada saat berada di titik pencapaian adalah mengambil waktu sejenak. Rasakan dan resapi bahwa tidak semua orang bisa seperti Anda meskipun kelihatannya mereka mampu. Tuhan tidak mungkin menciptakan satu waktu kelahiran bayi di seluruh dunia untuk menjadi sama. Tuhan sudah menetapkan bahwa setiap individu dapat bertumbuh secara unik, ada yang nantinya menjadi seorang tentara, dokter sementara yang lainnya adalah pelaut.

Nikmatilah apa yang telah Anda capai sampai pada titik itu. Jika membandingkan dengan keadaan orang lain menjadi salah satu kebiasaan Anda, maka coba putar balik keadaannya. Dimana Anda bisa melakukannya dan orang lain tidak. Pada saat ini Anda sudah mencapai level mampu berterima kasih kepada diri Anda sendiri. Selanjutnya Anda bisa menyambung kehidupan dengan proses meraih kembali salah satu daftar keinginan yang telah dibuat.

Selamat mencoba menghargai diri Anda sendiri. Karena kalau bukan Anda, siapa lagi? Lalu bagaimana cara menghargai diri sendiri? Simak tulisan berikutnya dan jangan lupa sertakan komentar Anda karena berbagi akan memberi arti.