Hai Januari… Masih pandemi nih, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) masih berjalan, artinya kita masih harus siaga dan selalu menjaga imunitas jangan sampai drop. Kalau untuk urusan daya tahan tubuh, suplemen yang paling pertama ada di benak kita pasti vitamin C. Ascorbic acid atau asam askorbat ini adalah nama kimia dari vitamin C yang memiliki sifat larut dalam air. Jadi kalau kita mengkonsumsinya berlebihan dari yang tubuh butuhkan, maka vitamin C ini akan dikeluarkan tubuh melalui urin namun akan ada efek lain yang menyertainya. Yuk, simak ulasannya.
Vitamin C mudah teroksidasi atau rusak oleh panas, cahaya dan logam karena sifatnya memang sebagai antioksidan. Vitamin C dapat menetralkan radikal bebas diseluruh tubuh karena bekerja secara menyeluruh. Vitamin C mendukung tubuh dari banyak sisi, berikut manfaat vitamin C bagi tubuh :
- Meningkatkan imunitas
- Mendukung produksi kolagen sehingga kulit dan tubuh terlihat segar dan elastis
- Membantu menyerap zat besi sehingga mencegah anemia
- Mencegah sariawan
- Membantu penyembuhan luka
Baca juga Sumber Vitamin C Alami
Vitamin C alami bisa Anda dapatkan dari berbagai macam buah dan sayur. Bisa dari brokoli (51mg), kale (80mg), sawi (195), cabe (109mg), jambu biji (200mg), pepaya (94mg), kiwi (84mg), strawberry (52mg), nanas (49mg), dan lain sebagainya.
Ngomong-ngomong berapa sih kebutuhan vitamin C harian Anda? Berikut datanya diambil dari Angka Kecukupan Gizi atau Recommended Dietary Allowances (RDA). Nilai ini terdapat pada Asupan Referensi Diet (Dietary Reference Intake, DRI)  yang dibentuk oleh the Food and Nutrition Board (FNB) yaitu sistem rekomendasi gizi dari Institute of Medicine (IOM), National Academies (United States). Tabel dibawah ini merupakan angka kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5%) dalam menjaga stamina terutama di masa pandemi. Untuk orang yang defisiensi atau kekurangan vitamin C dan perokok aktif, asupan vitamin C harian yang dibutuhkan akan berbeda tergantung kondisi.
Untuk asupan suplemen vitamin dan mineral yang dibuat pabrikan atau bukan dari sumber alami, difungsikan sebagai pelengkap nutrisi tubuh ya Sahabat Hemat, bukan sebagai pengganti nutrisi. Karena sumber bahan makanan alami tetap yang paling baik dan paling dibutuhkan oleh tubuh kita. Biasanya kita memerlukan asupan tambahan saat berada dalam kondisi khusus seperti saat sedang sakit, hamil, menyusui, menghadapi pandemi, dan kondisi medis lainnya. Saya pribadi mengkonsumsi vitamin C harian dengan dosis 200 mg per hari.
Ada dua cara mengukur vitamin C yaitu level vitamin C di serum darah dan vitamin C di leukosit. Di serum darah level normalnya 0.3-2.7 mg/dL untuk wanita dan 0.2-2.1 mg/dL untuk pria.
Ada berbagai jenis vitamin C yang beredar di pasaran. Ada vitamin C biasa, ada juga yang vitamin C dengan time release (pelepasan berkala). Vitamin C jenis time release bekerja secara perlahan melepas vitamin C di dalam tubuh sehingga bisa diserap perlahan oleh tubuh, tidak memberatkan kerja ginjal serta nyaman di lambung. Vitamin C jenis time release bekerja sekitar 12 jam didalam tubuh.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
Menurut Tolerable Upper Intake Levels (ULs) for Vitamin C yang dikeluarkan oleh FNB, untuk orang dewasa (19 tahun keatas) batas konsumsi harian vitamin C dari makanan dan sumplementasi adalah 2000 mg per hari. Vitamin C dosis tinggi bisa menaikkan kadar urin oxalate dan urin acid excretion yang berkontribusi dalam pembentukan batu ginjal, terutama pada orang dengan masalah ginjal4. Karena itu untuk mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi saya sarankan Anda mengkonsultasikannya dengan dokter agar lebih aman karena suplementasi berlebihan bisa memberatkan kerja tubuh anda. Berikut beberapa pilihan vitamin C yang bisa anda konsumsi sehari – hari yang masih berada di range kadar 500 mg (nilai yang tidak terlalu jauh dari pilihan RDA) :
- Vitalife C-500. Kadar Vitamin C 500 mg.
- Protecal C200. Kadar Vitamin C 200 mg.
- Vitacimin. Kadar Vitamin C 500 mg.
- Ipi vitamin C. Kadar Vitamin C 50 mg. Anda bisa mengkonsumsi 5 – 10 tablet per hari.
- Vitamin C kimia farma. Kadar Vitamin C 250 mg.
- Blackmores vitamin C 500. Kadar Vitamin C 500 mg.
- Vitalong C. Kadar Vitamin C 500 mg.
- Holisticare Ester C. Kadar Vitamin C 320 mg.
Berikut beberapa varian formula Vitamin C yang tersedia untuk konsumen dipasaran :
A. Ascorbic Acid
Varian yang paling murah dan umum ditemukan namun menurut penelitian hanya 30% dosis yang bisa diserap sempurna tubuh dari keseluruhan dosis. Cenderung asam untuk penderita masalah lambung.
B. Ascorbate & Vitamin C Metabolites (Ester-C)
Formula yang sudah dipatenkan dari Calcium-Ascorbate yang diklaim bisa memperbaiki penyerapan dan menghasilkan level vitamin C dalam darah yang lebih baik dibanding ascorbic acid biasa dan aman untuk orang dengan masalah lambung.
C. Vitamin C dengan Bioflavonoids
Kombinasi vitamin C dengan antioksidan bioflavonoids. Study tahun 1988 menunjukkan jenis vitamin C ini memiliki penyerapan 35% lebih baik dibanding ascorbic acid biasa. Jenis formulasi ini lebih baik untuk orang yang memiliki masalah lambung.
D. Ascorbyl Palmitate
Formulasi vitamin C yang dirancang larut dalam lemak. Umumnya dipakai pada vitamin C topikal jadi bisa diserap kulit, pada supositoria dan pengawet makanan.
E. Liposomal Vitamin C
Dirancang untuk meningkatkan penyerapan vitamin C. Study tahun 2020 menunjukkan liposomal vitamin C bisa menurunkan tekanan darah dibanding vitamin C biasa pada tikus di laboratorium.
F. Vitamin C dengan Rose Hips
Sumber vitamin C ini adalah buah bunga mawar liar yang bisa diserap dengan baik oleh tubuh dan mengandung banyak antioksidan.
Banyak sekali ya pilihan vitamin C yang bisa kita konsumsi. Tapi memperbanyak asupan sayuran dan buah sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian Anda. Seperti brokoli, lemon, jambu biji atau sambel cocol pedas maknyus. Sumber vitamin C alami ini bisa Anda dapatkan dengan harga miring di hemat.id atau aplikasi kliptalog. Siap menghadapi hari baru dengan kondisi prima? Semangat Sehat!
sumber :