4 Tips Memilih dan Mengonsumsi Makanan Kaleng dengan Aman

Makanan kaleng sudah tidak asing lagi bagi para ibu rumah tangga, terutama untuk ibu yang bekerja WFH ataupun bekerja kantoran. Makanan kaleng sering dipilih sebagai alternatif lauk atau bahan masakan pelengkap yang praktis dan siap saji.

Makanan kaleng sangat pas dikonsumsi dalam kondisi terburu-buru atau sedang berada di tempat yang susah untuk mendapatkan bahan makanan segar. Apalagi saat bangun kesiangan dan harus menyiapkan sarapan untuk keluarga, atau saat sedang berkemah, berpergian, atau saat sedang tidak siap untuk masak.

Walau sempat ada berita miring tentang makanan kaleng, seperti yang pernah diliput di Liputan6 pada tahun 2013 tentang larangan mengonsumsi makanan kaleng yang berasal dari negara Thailand karena disinyalir pekerja yang mengemas produk mengindap AIDS. Namun tak lama kemudian, BPOM mengeluarkan klarifikasinya pada tanggal 12 November 2014 bahwa informasi tersebut sepenuhnya tidak benar atau hoaks. Dan ada beberapa lagi berita miring lainnya yang bersebaran, tapi pada akhirnya kehadiran makanan kaleng tetap dibutuhkan.

Sumber gambar: Pixabay

Sejarah singkat makanan kaleng

Makanan dalam kaleng menggunakan metode pengalengan, yaitu metode pengawetan makanan dengan memanaskan dalam suhu yang dapat membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupnya dalam kaleng. Metode ini pertama kali dilakukan oleh seorang koki yang berasal dari Prancis, Nicolas Appert, yang menanggapi sayembara yang dibuat oleh Napoleon Bonapatre yang merupakan seorang jenderal Prancis terkemuka, untuk mengawetkan makanan dalam jumlah besar sebagai ransum tentara.

Penemuan Appert menjadi awal dari pengawetan dalam media kaleng yang makin berkembang sampai saat ini. Konsumsinya pun tidak hanya terbatas pada kebutuhan perang saja, tapi sudah menjadi makin populer terutama di Indonesia karena dapat dapat mengawetkan makanan tradisional untuk bisa dikirim bahkan sampai keluar kota dan ke luar negeri.

Jenis-jenis makanan kaleng yang ada di Indonesia

Ada banyak sekali jenis makanan yang dikemas dalam kaleng yang dapat Anda beli, seperti:

  1. Ikan 
  2. Asparagus
  3. Daging
  4. Jagung manis
  5. Kacang polong
  6. Tomat
  7. Gudeg
  8. Rendang
  9. Opor ayam
  10. Macam-macam sup

Cek Harga Promo Harga Ikan Kaleng Terbaru Minggu Ini

Tips Memilih dan Mengonsumsi Makanan Kaleng dengan Aman

Dibalik kepraktisan yang ditawarkan kepada kita, makanan kaleng sering sekali menjadi simalakama, karena kerap disebut sebagai makanan yang tidak sehat dan berisiko mengandung bakteri yang berbahaya untuk kesehatan. Untuk menghindari diri dari hal-hal yang dapat merugikan kesehatan keluarga, maka Anda perlu mengetahui beberapa hal berikut ini:

1. Memperhatikan kondisi kaleng

Pilihlah kaleng dalam kondisi baik: tidak penyok, tidak berkarat, tidak bocor, tidak gembung, dan segel penutup tidak rusak, sehingga dapat dipastikan makanan di dalamnya tidak terkontaminasi dengan bakteri luar. Serta perhatikan kondisi kaleng yang labelnya rusak atau berdebu, karena hal ini mengindikasikan bahwa produk sudah lama disimpan dalam rak. 

2. Membaca komposisi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa makanan kaleng mengandung tinggi garam. Dan jika kita mengonsumsinya secara berlebihan dapat membuat kembung dan retensi air, bahkan sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi.

Makanan kaleng seperti ikan kaleng dan kornet, rata-rata mengandung natrium berkisar antara 200 – 700 mg per porsi. Bahkan sayuran dan buah dalam kaleng termasuk dalam daftar makanan tinggi garam dengan 350 – 500 mg natrium per setengah cangkirnya.

Inilah salah satu alasan utama agar Anda membaca komposisi atau label nutrisi yang ada pada produk makanan kaleng. Jika ada, usahakan untuk lebih memilih makanan kaleng yang mengandung sodium rendah atau bahkan tidak mengandung sodium sama sekali.

3. Memperhatikan tanggal kadaluwarsa

Masa berlaku dari makanan kaleng berlaku di hari makanan kemasan dibuka. Selama disimpan dengan baik dan benar, maka kualitas, rasa dan juga nutrisi dari makanan akan tetap sama. Karena masa kadaluwarsanya yang cukup lama, makanan kaleng sering dimasukkan ke dalam daftar makanan untuk disimpan saat terjadi bencana alam atau dalam situasi darurat lainnya.

4. Memperhatikan cara mengolah

Makanan kaleng harus tetap dimasak walaupun sebenarnya makanan ini sudah matang. Gunakan api sedang untuk memasaknya kembali agar aman dari bakteri berbahaya. Contoh resep andalan saya adalah balado sarden terong, yang bahan masakannya terdiri dari sarden, terong, dan pete. Selain itu, tambahkan juga bawang merah, bawang putih dan cabai untuk memberikan rasa bumbu yang lebih “medok”.

Makanan kaleng mudah untuk didapatkan, di warung pun bisa ditemukan. Tapi untuk mendapatkan harga promo menarik Anda bisa membuka hemat.id untuk promo supermarket, hypermarket dan minimarket di daerah sekitar Anda.

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengalengan
https://news.stanford.edu/
https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/sodium/how-much-sodium-should-i-eat-per-day