Pernah dengar tentang bawang putih hitam alias black garlic? Sebenarnya, black garlic manfaatnya apa sih? Di artikel ini, kamu akan menemukan perbandingan antara bawang putih vs black garlic—dua bahan alami yang sering jadi pilihan karena manfaat kesehatannya.
Banyak yang menyebut black garlic lebih bermanfaat dari bawang putih biasa—nggak heran kalau bahan ini sekarang makin populer. Tapi benarkah demikian?
Ringkasan Bawang Putih vs Black Garlic
- Fermentasi mengubah senyawa aktif dalam bawang putih, menghilangkan allicin dan menciptakan antioksidan baru seperti SAC.
→ Lihat proses pembuatan black garlic - Allicin aktif hanya ditemukan dalam bawang putih mentah. Senyawa ini punya efek cepat, termasuk sifat antimikroba dan antikanker.
→ Lihat senyawa Alicin dan fungsinya - Manfaat anti-kanker dari allicin lebih terasa jika bawang putih dihancurkan, didiamkan 10 menit, lalu dimakan mentah atau ditumis ringan.
→ Lihat cara optimalkan bawang putih
- Black garlic kaya antioksidan stabil seperti SAC, polifenol, dan flavonoid—jumlahnya meningkat 4–5x setelah fermentasi.
→ Lihat apa yang berubah saat bawang putih jadi black garlic? - Rasa manis black garlic alami, berasal dari fruktosa yang terbentuk saat fermentasi—tanpa tambahan gula buatan.
→ Lihat senyawa black garlic - Black garlic lebih aman untuk lambung karena kandungan fruktannya turun hingga 85–99%.
→ Lihat mana yang lebih aman untuk lambung?
- Rasa & tekstur berbeda total: bawang putih mentah cenderung pedas & tajam, sedangkan black garlic manis dan empuk.
→ Lihat tabel perbandingan sensorik - Pilih yang sesuai kebutuhan:
- Bawang putih cocok untuk efek cepat (allicin)
- Black garlic cocok untuk konsumsi rutin, lebih lembut di lambung
→ Lihat kesimpulan
- Ingin coba konsumsi black garlic atau suplemen bawang putih?
→ Lihat rekomendasi produknya
Banyak orang menggunakan bawang putih untuk meningkatkan imun dan menjaga kesehatan jantung sejak dulu. Sementara black garlic, yang melalui proses fermentasi, punya rasa lebih enak dan aroma lebih lembut—dan katanya, lebih ramah di lambung.
Kalau kamu penasaran apa sebenarnya perbedaan manfaat antara bawang putih biasa dan black garlic, bagaimana cara konsumsi terbaiknya, serta apakah ada efek sampingnya, kamu sudah ada di tempat yang tepat! Artikel ini bakal kupas tuntas semuanya berdasarkan fakta, riset ilmiah, dan rekomendasi dari para ahli.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Apr
Manfaat Kesehatan Bawang Putih

Bawang putih bukan cuma penyedap rasa—peneliti medis di berbagai dunia sudah lama mengkaji manfaatnya. Sejak dulu, banyak orang memanfaatkan bawang putih karena efeknya terhadap sistem imun, jantung, dan metabolisme.
Berikut beberapa manfaat kesehatan utama bawang putih berdasarkan data ilmiah.
Senyawa Allicin dan Fungsinya
Salah satu komponen paling penting dalam bawang putih adalah allicin—senyawa aktif yang terbentuk saat bawang putih dihancurkan atau dicincang. Allicin sangat kuat, tapi juga sangat tidak stabil dan cepat rusak oleh panas.
Beberapa fungsi utama allicin:
- Bersifat antibakteri dan antivirus.
Allicin efektif melawan berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, termasuk Helicobacter pylori (penyebab tukak lambung), E. coli, dan jamur seperti Candida albicans. - Antioksidan kuat.
Melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. - Antiinflamasi alami.
Mendukung pemulihan peradangan, baik ringan maupun kronis, seperti pada infeksi atau nyeri sendi.
Studi dari National Center for Biotechnology Information (NCBI) menunjukkan bahwa allicin mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen secara efektif dan juga memiliki potensi antikanker. (Sumber: PubMed ID 10594976 dan PMC6271412)
Namun, allicin sangat tidak stabil dan mudah rusak jika dipanaskan terlalu lama. Untuk mempertahankan khasiatnya, bawang putih sebaiknya dihancurkan dan didiamkan selama 10 menit sebelum dimasak ringan. (Sumber: PubMed ID 11238815 dan PMC11802734)
Efek untuk Tekanan Darah dan Kolesterol
Bawang putih juga terkenal karena efek positifnya pada kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin bawang putih dapat:
- Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Studi menunjukkan penurunan rata-rata 7–8 mmHg, terutama pada penderita hipertensi ringan.
(Sumber: Journal UWKS) - Menurunkan kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat)
Rata-rata penurunan sekitar 10–15% setelah konsumsi bawang putih selama 2–3 bulan.
(Sumber: Meta-analisis oleh Ried et al., 2013) - Meningkatkan kolesterol HDL (baik) dalam jumlah kecil
Membantu menjaga keseimbangan lipid tubuh.
Efek bawang putih akan terasa lebih kuat jika kamu rutin makan dalam bentuk mentah atau ekstrak. Sebaliknya, memasak terlalu lama justru bisa mengurangi manfaatnya.
Apa Itu Black Garlic dan Bagaimana Cara Membuatnya?

Black garlic atau bawang putih hitam adalah hasil fermentasi dari bawang putih biasa (Allium sativum) yang dipanaskan secara perlahan dalam waktu lama. Proses ini mengubah warna, rasa, dan struktur kimia bawang putih, menghasilkan produk yang lebih manis, lembut, dan aromatik—dengan kandungan antioksidan yang meningkat.
Banyak orang menganggap black garlic sebagai “versi upgrade” dari bawang putih biasa karena efek sampingnya lebih ringan dan khasiatnya tetap tinggi.
Proses Fermentasi
Proses pembuatan black garlic tidak menggunakan bahan tambahan atau mikroba khusus, hanya mengandalkan panas, waktu, dan kelembapan yang terkontrol.
Berikut ringkasan proses fermentasinya:
- Bawang putih utuh (dengan kulitnya) disimpan pada suhu sekitar 60–90°C.
- Kelembapan dijaga pada tingkat 80–90%.
- Proses berlangsung selama 15 hari hingga 3 bulan.
- Selama waktu ini, terjadi reaksi Maillard—reaksi kimia antara gula dan asam amino yang mengubah warna, rasa, dan tekstur.
(Sumber: Wikipedia dan PubMed Central 9333422)
Catatan penting:
Ini bukan fermentasi seperti tape atau kimchi (yang pakai mikroba), tapi lebih mirip karamelisasi lambat yang tetap menghasilkan senyawa baru.
Apa yang Berubah Saat Bawang Putih Jadi Black Garlic?
Fermentasi bawang putih (jadi black garlic) bukan cuma soal rasa yang manis atau warna yang gelap. Proses ini secara kimia juga mengubah berbagai kandungan di dalamnya. Berikut ringkasannya:
Komponen | Apa yang Terjadi? | Artinya untuk Tubuh |
---|---|---|
Fruktan | ⬇️ Turun drastis (tinggal 1–15%) | Lebih ramah untuk lambung sensitif / IBS |
Gula larut air | ⬆️ Naik 1.8–7.9 kali lipat | Rasa lebih manis alami tanpa tambahan gula |
Polifenol & Flavonoid | ⬆️ Naik 4–5 kali lipat | Antioksidan meningkat, bantu lawan radikal bebas |
SAC (dari Amadori & Heyns) | ⬆️ Naik 40–100 kali lipat | Antioksidan kuat, lebih stabil dari allicin |
Asam amino tertentu | ⬆️ Leucine, isoleucine, phenylalanine naik | Bantu regenerasi sel, bagus untuk daya tahan tubuh |
Cysteine & Tyrosine | ⬇️ Menurun | Tidak berpengaruh besar jika konsumsinya seimbang |
Yang perlu digarisbawahi:
- Fruktan turun drastis, artinya cocok untuk orang dengan FODMAP sensitivity, seperti yang sering kembung, begah, atau punya IBS.
- Antioksidan (SAC, polifenol, flavonoid) meningkat tajam, ini alasan utama kenapa black garlic dianggap lebih unggul untuk kesehatan jangka panjang.
- Gula alami meningkat, makanya black garlic terasa manis, padahal gak ditambah gula.
Perbandingan Ciri Fisik Bawang Putih vs Black Garlic
Aspek | Bawang Putih Segar | Black Garlic |
---|---|---|
Warna | Putih pucat | Hitam pekat |
Rasa | Tajam, pedas, menyengat | Manis, asam segar, mirip buah kering |
Aroma | Menyengat, sulfur kuat | Lembut, seperti balsamic atau karamel |
Tekstur | Renyah saat mentah | Lembut, lengket, empuk seperti dodol |
Aftertaste | Cukup tajam & melekat | Halus, tidak menyisakan bau mulut |
Sebagai catatan, beberapa orang mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan rasa manis-asam khas fermentasi black garlic.
Kandungan Nutrisi Utama Black Garlic
Meskipun allicin (senyawa utama di bawang putih mentah) rusak selama proses fermentasi, black garlic tetap punya nilai gizi tinggi berkat senyawa baru yang terbentuk.
Senyawa & nutrisi penting dalam black garlic:
Kandungan | Fungsi / Manfaat Utama |
---|---|
S-allyl-cysteine (SAC) | Antioksidan kuat, stabil, mudah diserap tubuh, dan aman untuk lambung |
Polifenol & flavonoid | Menangkal radikal bebas, bantu kesehatan jantung dan kekebalan |
Fruktan (berkurang drastis) | Selama fermentasi, fruktan hanya tersisa 1–15% dari jumlah awal (turun 85–99%) |
Gula alami (fruktosa) | Memberi rasa manis alami tanpa tambahan gula |
Asam amino lain (jumlah kecil) | Mendukung fungsi sel, tapi tidak sebanyak pada bawang putih segar |
Karena kandungan fruktannya jauh lebih sedikit, black garlic lebih nyaman untuk orang yang punya pencernaan sensitif atau sering kembung. Tapi, efek prebiotiknya memang tidak setinggi bawang putih segar.
Secara keseluruhan, black garlic menjadi alternatif sehat untuk kamu yang ingin konsumsi bawang putih tanpa efek samping pedas atau bau menyengat. Karena rasanya lembut dan kaya antioksidan, black garlic cocok kamu makan langsung atau olah bersama makanan favoritmu.

Black Garlic Paling Laris
HSD Black Garlic Solo 220 g
Rp139.500
Ingin tahu produk apa saja yang tersedia di Shopee? Berikut perbandingan harga, bentuk, dan penjualannya: Lihat tabel perbandingan lengkap black garlic dan suplemen garlic.
Perbedaan Manfaat Bawang Putih vs Black Garlic

Meskipun berasal dari bahan yang sama, bawang putih segar dan black garlic memiliki perbedaan besar dalam hal manfaat, terutama karena perubahan senyawa selama proses fermentasi.
Kalau kamu butuh allicin aktif, bawang putih mentah jadi pilihan. Tapi kalau mengutamakan antioksidan dan rasa yang lembut di lambung, black garlic lebih unggul. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
Manfaat Kesehatan Black Garlic
Berikut ini adalah berbagai manfaat black garlic (bawang putih hitam), termasuk kandungan antioksidan tinggi dan efeknya untuk imun serta lambung.
Antioksidan dan Efek Anti-Inflamasi
Black garlic bukan pengganti total bawang putih segar—keduanya punya manfaat unik yang saling melengkapi.
Bawang Putih Segar:
- Mengandung allicin, senyawa sulfur aktif yang bersifat antibakteri, antivirus, dan anti-inflamasi.
- Allicin sangat kuat, tapi tidak stabil, dan mudah rusak oleh panas.
- Manfaatnya lebih terasa jika dikonsumsi mentah atau ditumis ringan setelah dihancurkan dan didiamkan ±10 menit. (Sumber: PubMed ID 11238815)
Black Garlic:
- Kandungan allicin sudah berubah selama fermentasi, namun digantikan oleh S-allyl-cysteine (SAC).
- SAC bersifat:
- Antioksidan kuat
- Lebih stabil dan mudah diserap tubuh
- Memiliki efek anti-inflamasi dan neuroprotektif
Berdasarkan hasil uji DPPH (Jurnal STIFI, 2020), ekstrak black garlic menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada bawang putih segar, dengan nilai IC50 lebih rendah (46,61 ppm vs 149,49 ppm).
Jadi, kalau kamu butuh efek cepat melawan infeksi, bawang putih segar bisa lebih efektif. Tapi untuk konsumsi harian yang lebih stabil dan lembut di tubuh, black garlic unggul dari sisi antioksidan jangka panjang.
Mana yang Lebih Aman untuk Lambung?
Banyak orang menghindari konsumsi bawang putih karena masalah perut seperti kembung, perih, atau mual. Nah, di sinilah black garlic unggul jauh.
Bawang Putih Segar:
- Mengandung fruktan tinggi → bisa memicu gas, begah, atau sakit perut pada orang dengan pencernaan sensitif atau IBS/FODMAP.
- Kalau kamu makan bawang putih mentah tanpa makanan lain, rasa tajamnya bisa bikin perut nggak nyaman.
Black Garlic:
- Fruktan berkurang drastis (tinggal 1–15% dari bawang putih segar).
- Tidak pedas, tekstur lembut, dan tidak memicu iritasi lambung.
- Banyak direkomendasikan untuk orang dengan gangguan lambung ringan, seperti maag atau mudah kembung.
Jadi, untuk kamu yang punya pencernaan sensitif, black garlic adalah pilihan yang jauh lebih aman daripada bawang putih mentah atau tumis pedas.
Kalau kamu cari black garlic yang lebih ramah di lambung, produk seperti SBG Black Garlic 125 gr bisa jadi pilihan.

Black Garlic Terhemat
SBG Black Garlic 125 g
Rp45.000
Catatan penting:
Meski black garlic umumnya lebih aman untuk lambung, reaksi tiap orang bisa berbeda. Bila punya riwayat gangguan pencernaan, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.
Cara Konsumsi yang Benar dan Aman

Setelah tahu perbedaan manfaat bawang putih segar dan black garlic, pertanyaan berikutnya adalah: bagaimana cara terbaik untuk mengonsumsinya agar manfaatnya optimal dan aman untuk tubuh? Berikut penjelasannya.
Makan Mentah vs Dimasak
Bawang putih mentah mengandung allicin, yaitu senyawa aktif yang punya banyak manfaat—mulai dari melawan infeksi, menurunkan tekanan darah, sampai bersifat anti-inflamasi. Tapi allicin ini hanya terbentuk saat bawang putih dihancurkan atau dicincang, lalu didiamkan sekitar 10 menit sebelum dimakan. (Sumber: PubMed ID 11238815)
Masalahnya, rasa bawang putih mentah sangat tajam. Kalau kamu makan dalam jumlah banyak atau saat perut kosong, perut bisa terasa perih atau kembung.
Sementara itu, menumis bawang putih terlalu singkat, misalnya hanya 1 menit, tidak cukup untuk menghancurkan senyawa yang bisa mengiritasi usus. Penelitian pada hewan menunjukkan, bawang putih yang hanya dipanaskan sebentar justru bisa merusak lapisan usus dan mengganggu penyerapan nutrisi. (Sumber: PubMed Central 8779480)
Sebaliknya, kalau kamu memasak bawang putih lebih lama—sekitar 5–10 menit dengan api kecil—bahan ini jadi lebih aman untuk lambung dan usus. Tapi proses ini juga bisa mengurangi kandungan allicin.
Tumis, Fermentasi, atau Ekstrak?
Metode Konsumsi | Manfaat Utama | Kekurangan |
---|---|---|
Dimasak / Tumis | Tetap enak, lebih aman untuk lambung | Allicin rusak saat dimasak, manfaat jadi berkurang |
Fermentasi (Black Garlic) | Antioksidan tinggi, ramah lambung, rasa manis | Allicin hilang karena proses fermentasi |
Suplemen (Aged Garlic Extract) | Praktis, dosis pasti, cocok untuk terapi jangka panjang | Bukan bentuk alami, perlu pilih produk terpercaya |
Mentah | Allicin aktif, efek cepat terasa | Bau tajam, bisa ganggu lambung |
Jadi, kalau kamu ingin cara yang praktis dan lebih aman untuk lambung, black garlic atau ekstrak aged garlic bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu ingin efek allicin secara langsung, kamu bisa makan bawang putih mentah—asal tidak berlebihan dan kondisi lambungmu mendukung.
Untuk kamu yang lebih nyaman konsumsi praktis, Blackmores Garlic Odourless Tablet termasuk suplemen yang populer dengan rating tinggi di Shopee.

Suplemen Rating Tertinggi
Blackmores Odourless Garlic
Rp190.000
Waktu Terbaik Konsumsi (Pagi vs Malam)
Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa waktu konsumsi bawang putih—baik sebelum makan, setelah makan, atau saat perut kosong—secara signifikan memengaruhi manfaat kesehatannya.
Berdasarkan kebiasaan tradisional dan pengalaman beberapa orang, panduan konsumsi berikut ini mungkin bisa kamu terapkan sesuai kebutuhan.
Waktu Konsumsi | Cocok Untuk | Catatan Penting |
---|---|---|
Pagi (perut kosong) | Banyak dipercaya untuk imun & detoks | Belum ada bukti ilmiah kuat. Bisa menyebabkan perih pada lambung sensitif. |
Sebelum makan | Dipercaya membantu mengatur nafsu makan & gula darah | Tidak ada data khusus, tapi lebih aman daripada saat perut kosong |
Setelah makan | Umumnya lebih nyaman untuk lambung | Cocok untuk orang dengan pencernaan sensitif |
Malam (sebelum tidur) | Dihubungkan dengan efek antioksidan dan pemulihan sel saat tidur | Pilih black garlic agar tidak mengganggu lambung saat tidur |
Karena belum ada studi ilmiah yang fokus pada waktu konsumsi, sebaiknya ikuti cara yang paling nyaman untuk tubuhmu sendiri. Jika lambung kamu kuat, boleh coba pagi hari. Tapi kalau mudah kembung atau perih, lebih baik setelah makan atau pilih black garlic.
Efek Samping dan Siapa yang Harus Hati-Hati

Menurut WebMD, meskipun bawang putih—termasuk black garlic—tergolong aman bagi kebanyakan orang, tetap ada kemungkinan munculnya efek samping pada sebagian kecil orang.
Jadi, perhatikan reaksi tubuh setiap kali kamu makan bawang putih, apalagi kalau kamu memilih bentuk suplemen atau makan dalam jumlah besar.
Berikut ini beberapa kondisi yang perlu lebih berhati-hati:
Risiko Interaksi Obat & Pengencer Darah
Bawang putih dapat mengencerkan darah secara alami, sehingga berpotensi menambah risiko perdarahan jika:
- Sedang konsumsi obat seperti aspirin, warfarin, atau clopidogrel
- Akan menjalani operasi atau prosedur medis
- Sedang konsumsi obat antivirus HIV (saquinavir)
Tips aman:
Beri jeda minimal 7 hari sebelum operasi, dan konsultasikan ke dokter jika sedang konsumsi obat rutin atau suplemen herbal lain. (Sumber: PubMed Central 3954349)
Alergi atau Gangguan Lambung
Meski jarang, sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi atau ketidaknyamanan setelah konsumsi bawang putih atau black garlic.
Gejala yang mungkin muncul:
- Gatal, ruam, kulit meradang
- Hidung tersumbat, bersin, mata berair
- Perut mulas, mual, muntah, kembung, atau diare
- Sesak napas (reaksi berat – segera ke dokter)
Tips aman:
Mulai dari jumlah kecil, hindari konsumsi mentah jika punya lambung sensitif, dan pertimbangkan black garlic yang lebih ramah untuk pencernaan.
Kehamilan dan Suplemen
Bawang putih dalam makanan sehari-hari umumnya aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Namun, dalam bentuk suplemen atau dosis tinggi, belum cukup bukti bahwa aman untuk ibu hamil. (Sumber: NCCIH)
Tips aman:
Selama hamil atau menyusui, hindari suplemen bawang putih kecuali atas saran dokter. Nggak masalah kalau kamu mau pakai bawang putih sebagai bumbu masakan.
Kesimpulan

Bawang putih, baik dalam bentuk segar maupun black garlic, menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan—mulai dari menurunkan tekanan darah, melawan infeksi, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun, cara konsumsi sangat memengaruhi efeknya.
- Mentah = allicin aktif, efek cepat, tapi bisa mengiritasi lambung
- Dimasak = lebih aman, tapi kandungan allicin menurun
- Black garlic / ekstrak = antioksidan tinggi, aman untuk lambung, tapi allicin sudah hilang
Rekomendasi Konsumsi Harian (Berdasarkan Data Ilmiah)
Bentuk | Dosis Harian Umum | Sumber |
---|---|---|
Bawang putih mentah | 1–2 siung per hari (±3–6 gram) | Healthline |
Black garlic | 1–3 siung per hari | WebMD (estimasi sebanding) |
Suplemen garlic | Hingga 2400 mg/hari (dewasa) Hingga 900 mg/hari (anak-anak) | WebMD – Garlic supplement |
Rekomendasi Produk Black Garlic & Suplemen di Pasaran
Untuk kamu yang tertarik mencoba black garlic atau suplemen bawang putih, berikut ini beberapa produk yang tersedia di pasaran. Tabel ini memuat informasi seputar bentuk, isi, harga, rating, hingga harga per gram yang bisa kamu jadikan pertimbangan sebelum membeli.
Produk | Isi | Harga | Terjual | Cek harga |
---|---|---|---|---|
SBG Black Garlic | 125 gr | Rp45,000 Rp360 per gr | 10,000 sold | Shopee |
HSD Black Garlic Solo | 220 gr | Rp139,500 Rp634 per gr | 10,000 sold | Shopee |
HSD Black Garlic Solo | 100 gr | Rp74,250 Rp743 per gr | 10,000 sold | Shopee |
Musa Black Garlic Kapsul | 100 kapsul | Rp162,000 Rp1,620 per kapsul | 10,000 sold | Shopee |
HSD Black Garlic Solo | 500 gr | Rp281,060 Rp562 per gr | 7,900 sold | Shopee |
Alamme Black Garlic | 100 gr | Rp54,500 Rp545 per gr | 6,000 sold | Shopee |
Alamme Black Garlic | 500 gr | Rp229,500 Rp459 per gr | 2,100 sold | Shopee |
HSD Black Garlic | 84 gr | Rp45,375 Rp540 per gr | 2,000 sold | Shopee |
Blackmores Odourless Garlic | 90 tablet | Rp190,000 Rp2,111 per tablet | 1,800 sold | Shopee |
Alamme Black Garlic Eclipse | 250 gr | Rp87,500 Rp350 per gr | 767 sold | Shopee |
Serambi Black Garlic Kating | 200 gr | Rp140,000 Rp700 per gr | 583 sold | Shopee |
Disclaimer:
Harga & stok bisa berubah sewaktu-waktu. Data berdasarkan penelusuran Shopee per 8 April 2025.
Catatan harga:
Bawang putih biasa umumnya dijual dengan harga Rp40.000–Rp48.000/kg, sedangkan black garlic bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp700.000/kg, tergantung merek dan bentuknya.
Perbedaan harga ini disebabkan oleh lamanya proses fermentasi (bisa 15–90 hari), penyusutan berat, dan peningkatan nilai gizi.
Jenis | Harga per kg (±) | Catatan |
---|---|---|
Bawang Putih Segar | Rp40.000–Rp48.000 | Harga pasar biasa, tersedia luas |
Black Garlic | Rp300.000–Rp700.000 | Fermentasi lama, rasa manis, premium |
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Bawang Putih vs Black Garlic

Supaya nggak bingung lagi, ini dia ringkasan tanya-jawab seputar manfaat, cara konsumsi, dan efek samping bawang putih dan black garlic.
Tentang Perbedaan & Manfaat
Bawang putih segar mengandung allicin aktif, tapi rasanya tajam dan bisa mengiritasi lambung. Black garlic adalah bawang putih yang difermentasi, rasanya lebih manis, antioksidannya tinggi, dan lebih aman untuk pencernaan.
Black garlic mengandung antioksidan lebih tinggi dan lebih ramah untuk lambung. Tapi, bawang putih mentah tetap unggul dari sisi allicin aktif yang memberi efek cepat, terutama untuk infeksi dan imunitas.
Keduanya bisa membantu menurunkan tekanan darah. Bawang putih mentah bekerja lewat allicin, sementara black garlic lewat antioksidan dan senyawa sulfur lain yang lebih stabil.
Black garlic diproses selama 2 minggu hingga 3 bulan dengan suhu & kelembapan terkontrol. Selama proses ini, beratnya menyusut, kandungan antioksidan meningkat, dan rasa berubah jadi manis alami.
Semua itu membuat harga black garlic bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp700.000/kg, jauh lebih tinggi dibanding bawang putih biasa yang rata-rata hanya Rp40.000–Rp48.000/kg.
Jadi, meskipun lebih mahal, kamu juga mendapatkan manfaat, rasa, dan kandungan nutrisi yang lebih kompleks.
Black garlic kaya antioksidan seperti SAC dan polifenol, serta lebih aman untuk lambung karena kadar fruktan yang rendah. Manfaatnya antara lain: mendukung imun, menurunkan tekanan darah, dan membantu melawan radikal bebas.
Tentang Cara & Waktu Konsumsi
Umumnya 1–2 siung bawang putih mentah per hari sudah cukup. Dalam studi klinis, konsumsi hingga 4 siung per hari juga digunakan. Untuk black garlic, 1–3 siung per hari aman untuk konsumsi rutin.
Boleh, tapi belum ada bukti ilmiah yang menyatakan manfaatnya lebih besar. Bagi orang dengan lambung sensitif, lebih baik makan bawang putih setelah makan agar terhindar dari rasa perih atau mual.
Tentang Efek Samping & Keamanan
Walaupun lebih aman untuk pencernaan, black garlic tetap bisa menimbulkan reaksi alergi atau interaksi obat (seperti obat pengencer darah atau saquinavir). Konsultasikan ke dokter jika kamu punya kondisi medis tertentu.
Dalam bentuk masakan rumah, umumnya aman. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen atau dosis tinggi bawang putih tanpa anjuran dari dokter.
Jadi, baik bawang putih segar maupun black garlic punya manfaat yang berbeda. Pilih saja yang paling cocok untuk kondisi tubuhmu.
Semoga artikel ini bisa bantu kamu memilih dengan lebih bijak. Jangan lupa share kalau menurutmu bermanfaat ya!
Tertarik dengan artikel seputar bahan alami lain yang bermanfaat untuk kesehatan? Cek juga artikel kami lainnya tentang Perbandingan Vitamin Blackmores dan Nutrimax untuk Ibu Hamil dan Perbedaan Clover Honey dengan Madu Lainnya. Yuk terus hidup sehat dengan pilihan cerdas!
Tinggalkan Balasan