Beberapa waktu belakangan ini mengonsumsi makanan organik mulai menjadi trend ya Sahabat Hemat. Salah satunya adalah beras organik. Tapi apa sih perbedaannya dengan beras yang biasa kita konsumsi sejak jaman dulu? Apa benar lebih sehat? Yuk disimak penjelasannya.
Beras organik adalah beras yang ditanam mengikuti aturan pertanian organik yaitu tanpa menggunakan bahan pupuk kimia, tanpa pestisida kimia, ditanam di lahan organik dan dibuktikan dengan sertifikasi organik dari lembaga yang terakreditasi. Saya pribadi kurang setuju dengan penyebutan “non organik” karena semua beras nyatanya adalah bahan pangan organik. Saya lebih suka menyebutnya beras organik dan beras konvensional. Yang membedakan keduanya adalah proses menanamnya. Dimana beras konvensional ditanam dengan metode konvensional dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida kimia.
Baca juga : Perbandingan Beras Porang dan Beras Shirataki, Mana yang Paling Sehat dan Rendah Kalori?
Daftar Isi
Perbedaan cara budidaya atau penanaman
Anda bisa melihat perbedaan cara budidaya antara beras organik dan non organik pada tabel di bawah ini.
Beras organik | Beras non organik | |
---|---|---|
Pupuk | Menggunakan pupuk alami atau kompos yang sekaligus menutrisi tanah | Menggunakan pupuk kimia yang bisa mencemari tanah dan air tanah |
Pestisida | Menggunakan pestisida dari bahan alami yang difermentasi yang disebut biopestisida | Menggunakan pestisida kimia yang bisa mencemari air dan tanah |
Residu pestisida | Beras bebas residu pestisida | Beras mengandung residu pestisida |
Lahan untuk menanam | Lahan harus ditanami dengan metode organik selama 2 tahun baru produk hasil pertaniannya bisa mendapatkan sertifikasi organik. Lahan terjaga keseimbangan ekosistemnya | Lahan biasa dengan metode penanaman biasa/konvensional. Tanah dan air tercemari pestisida dan pupuk kimia |
Bibit | Bibit yang digunakan harus bersetifikasi organik dan merupakan beras lokal | Bibit beras biasa |
Pasca panen | Saat penanganan beras pasca panen tidak menggunakan bahan pengawet, pemutih, pengharum atau bahan lainnya untuk proses pemolesan dan tidak difortifikasi. | Terkadang menggunakan bahan kimia dalam proses pasca panennya dan mendapatkan fortifikasi |
Pelabelan dan sertifikasi | Beras organik harus disertifikasi lebih dulu sebelum diberi label organik sesuai peraturan Menteri Pertanian No. 64/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Sistem Pertanian Organik. | Tanpa label organik |
Perbedaan fisik beras organik dan non organik
Dari tampilan fisik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara beras organik dengan beras non organik. Dari segi rasa, beras organik terasa lebih pulen dibandingkan beras non-organik. Aromanya pun berbeda, beras organik aromanya lebih sedap alami.
Jika dimasak, beras organik matangnya lebih cepat dan air yang dibutuhkan untuk memasak berasnya lebih sedikit. Adapun ketika dilihat dari keawetan nasinya, beras organik lebih tahan lama. Beras organik yang dibudidayakan di Indonesia menggunakan beras lokal karena padi jenis lokal lebih responsif terhadap pupuk organik lokal sehingga proses penanamannya lebih mudah. Hal ini juga sejalan dengan prinsip untuk mengonsumsi makanan as local as possible dan memajukan perekonomian petani lokal.
Perbedaan harga beras organik dan non organik
Secara harga tentu beras organik lebih mahal dibandingkan beras non organik ya Sahabat Hemat, tapi menurut saya harga tersebut sesuai dengan manfaat dan nutrisi yang diberikan.
Promo Shopee 10.10 Cashback 15%!
Dapatkan cashback hingga Rp40.000 dengan minimum pembelian Rp200.000 di semua kategori!
SHP09LAZS
Kunjungi ShopeeBerlaku hingga 17 Okt 2024
Beras organik | Beras non organik | ||||
---|---|---|---|---|---|
Contoh beras | Harga per kemasan | Harga per kilo | Contoh beras | Harga per kemasan | Harga per kilo |
Rp108.800/5kg | Rp21.760 | Rp74.500/5kg | Rp14.900 | ||
Rp52.900/kg | Rp52.900 | Rp77.000/kg | Rp15.400 |
Rekomendasi produk
Perbedaan nutrisi beras organik dan non organik
Sekarang mari kita lihat perbedaan kandungan nutrisi beras organik dan non organik per 100g pada tabel di bawah ini. Pada tabel perbandingan di bawah ini, data yang saya dapatkan menunjukkan dominasi nilai yang tinggi dimiliki oleh beras non organik, tapi perlu diingat bahwa beras organik memiliki nilai plus lain yaitu tanpa kandungan pestisida, sustainable farming dan dampak positif untuk kesehatan dan sosial.
Zat gizi | Beras Gasol Organic white rice | Beras non organik Rojolele |
---|---|---|
Energi total | 236 kkal | 357 kkal |
Lemak total | 2 g | 1.7 g |
Protein | 4.43 g | 8.40 g |
Karbohidrat total | 45 g | 77.1 g |
Serat | 1 g | 0.2 g |
Fortifikasi | tidak | Ya |
Kelebihan dan kekurangan beras organik dan non organik
Berdasarkan pengalamanku, beras organik cenderung mudah berkutu karena nutrisinya tinggi dan tanpa pengolahan pasca panen dengan bahan kimia sehingga kutu mudah muncul. Untuk memudahkan Anda membandingkan kelebihan dan kekurangan antara beras organik dengan beras non organik, mari kita lihat melalui tabel dibawah ini.
Beras organik | Beras non organik | |
---|---|---|
Cara budidaya | Beras organik dibudidayakan dengan metode alami dengan menggunakan pupuk dan pestisida alami |
Dibudidayakan dengan metode konvensional dengan pupuk dan pestisida kimia |
Nutrisi | Beras bernutrisi tinggi tanpa residu pestisida. Kandungan protein dan zat besi beras organik lebih tinggi dibandingkan beras non organik. |
Nutrisi lebih rendah dibandingkan beras organik dengan kandungan residu (sisa) pestisida dan pupuk kimia |
Fisik | Terlihat lebih kusam dibandingkan beras non organik karena memang tidak melalui proses pemutihan. |
Tampilan fisik cerah terutama untuk beras premium |
Rasa | Beras organik terasa lebih enak dilidah menurutku karena lebih pulen dengan wangi alami khas beras |
Beberapa beras terasa hambar dan kurang pulen |
Proses memasak | Air untuk memasak lebih sedikit dan nasi tidak cepat basi | Air yang digunakan lebih banyak dan nasi tidak tahan lama |
Dampak lingkungan | Ramah lingkungan karena proses penanamannya tidak menggunakan bahan kimia yang bisa merusak keseimbangan flora tanah |
Tidak ramah lingkungan karena tanah bisa tercemar oleh kontaminasi pestisida dan pupuk kimia yang bisa berujung mencemari air tanah juga |
Dampak sosial | Mensejahterakan petani lokal karena beras organik biasanya dibudidayakan oleh petani lokal |
Tidak mensejahterakan petani lokal karena kebanyakan merupakan beras impor |
Harga | Lebih mahal dibandingkan beras non organik | Lebih murah dibandingkan beras organik |
Baca juga : Review Beras Fukumi Beras Porang, Baik untuk Kesehatan?
FAQ
Apakah beras organik Sehat?
Iya, karena tidak mengandung residu pestisida dan pupuk kimia serta memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan beras non organik.
Apakah beras organik mengandung gula?
Iya karena karbohidrat pada beras akan dipecah menjadi gula di dalam pencernaan kita jadi konsumsi beras organik pun tetap harus mindful ya Sahabat Hemat.
Bagaimana membedakan beras organik dengan non organik?
Pastikan Anda membeli beras organik yang memiliki sertifikasi organik yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Organik terakreditasi.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa beras organik jelas lebih sehat dibandingkan beras non organik. Meskipun sedikit lebih mahal, tapi manfaat kesehatan, lingkungan dan sosial yang diberikan dari pertanian organik jauh lebih menguntungkan dan sustainable dibandingkan jika kita mengonsumsi beras non organik. Saat ini pilihan beras organik juga sudah banyak dan mudah ditemukan di pasaran. Jadi berminat mengganti beras Anda dengan beras organik?