Bila anak sudah memasuki usia 2 tahun, disarankan agar sudah harus di sapih. Hal ini disebabkan ASI sudah tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak. Lalu metode apa yang anda lakukan untuk menyapih si kecil?
Apakah anda salah satu ibu yang menyapih anaknya dengan melumuri payudara anda dengan jamu pahit, obat merah, atau bahkan dengan lipstik? Yup, saya salah satunya. Tahukah anda, bahwa dengan melakukan cara-cara tersebut sang anak bisa trauma. Setelah banyak bertanya dan mencari tahu saat anak kedua saya mendekati umur 2 tahun, saya mulai mempersiapkan diri dan anak saya, bertekad untuk menyapih si kecil dengan cinta atau weaning with love (WWL).
Berikut beberapa hal yang saya pelajari selama ini dan melewati trial error dengan anak pertama dan kedua saya. Semoga juga bisa membantu anda yang akan menyapih si kecil.
1.Persiapkan diri anda terlebih dahulu
Ada anak yang mudah sekali untuk di sapih dan ada anak yang sulit sekali untuk di sapih, maka dari itu kesiapan ibu dan ayah sangat penting. Adanya dukungan dari keluarga inti akan sangat membantu proses menyapih untuk bisa berjalan dengan lebih kondusif dan juga bebas dari stress.
2. Memberi anak waktu
Awali dengan menyusui hanya sebentar lalu di sambung dengan susu pengganti, lakukan terus menerus dan kurangi terus waktu menyusui sampai anak sudah bisa benar-benar lepas dari ASI.
Mengawali dengan perlahan bisa mencegah baik ibu dan bayi menjadi stres. Akan lebih baik saat anda mencoba menyapih, dilakukan saat tidak ada pekerjaan lain yang harus dilakukan. Lakukan menyapih si kecil saat anda benar-benar memiliki waktu luang. Ketahui pula bahwa berhenti menyusui secara mendadak bisa menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada puting.
3. Mencoba mengalihkan perhatian anak
Saat anak meminta ASI padahal anda sudah memberikan sesuai takarannya, maka pada saat itu anda bisa mengalihkan perhatiannya. Alihkan perhatiannya dengan mengajak mereka bermain dengan mainan, berdongeng, bernyanyi atau mengajak mereka bermain di luar ruangan. Jika mereka masih juga merengek meminta disusui, coba gendong dan susui baik melalui gelas maupun botol. Lakukan ini agar anak tetap merasa di sayang dan diperhatikan.
Voucher Watsons Diskon 30K!
Nikmati diskon Rp30.000 hanya dengan minimum pembelian Rp180.000!
Berlaku sampai 30 Nov
4. Mulai memperkenalkan susu pengganti
Mulailah memperkenalkan anak dengan susu pengganti ASI dengan takaran yang sedikit tapi sering. Kenali juga tanda-tanda alergi atau sesuaikan dengan selera mereka atau belum. Ada anak yang cocok minum susu UHT ada yang cocok minum susu bubuk, maka lebih baik beli produk susu dalam kemasan kecil dahulu. Apabila anda ingin anak mencoba susu UHT, pilihlah susu segar yang rendah lemak dengan rasa plain atau tanpa rasa karena susu ini memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik daripada susu segar yang memiliki varian rasa.
5. Siapkan air putih di malam hari
Saat anda sedang menyapih, malam hari adalah saat yang cukup menantang karena anak akan benar-benar mengetes anda dengan tangisan dan rengekan untuk mendapatkan ASI. Anda harus berada dalam kondisi tenang, berikan anak air putih dan jika mereka menolak biarkan saja dahulu untuk mereka menangis lalu tawarkan lagi agar anak meminum air putih. Lakukan berulang-ulang sampai mereka mau minum air putih hingga anak tertidur kembali.
Cek di hemat.id untuk mencari susu pengganti ASI yang ada di Supermarket, Hypermarket, dan Minimarket di sekitar anda. Jangan sampai ketinggalan promo-promo menariknya ya. Bagikan juga cerita anda saat menyapih bayi anda. Apa saja yang anda lakukan agar sukses menyapih anak dan apa peran suami didalamnya, tuliskan di kolom komentar di bawah ini ya.
Sumber :