Ini Yang Terjadi Saat Anak Kecanduan Gawai!

Wah, saat mulai menulis ini saya langsung flashback ketika anak-anak saya berumur 6 dan 3 tahun, selama 24 jam dalam 7 hari, kerjaannya di rumah hanya memegang handphone. Bahkan sampai ke kamar mandi pun handphone selalu di tangan. Dulu saat si kakak mulai memasuki TK B, intensitas bermain handphonenya mulai berkurang karena bersekolah. Namun justru si adik yang menjadi kecanduan karena sejak kecil sudah mengenal handphone dari kakaknya. Moms, berikut ini pengaruh negatif dari kecanduan gadget atau gawai yang seringkali dialami oleh anak-anak :

1. Malas untuk bersosialisasi

Sumber : Pixabay.com

Saat anak belum terlalu terpengaruh oleh gawai, mereka suka sekali bermain keluar bersama teman-temannya baik bermain sepeda atau hanya bermain kerumah temannya. Namun semenjak mengenal gawai, anak seringkali seperti asik dengan dunia nya sendiri. Sibuk dengan gadget di genggaman, mereka cenderung lebih suka sendiri dibandingkan harus keluar rumah dan bermain dengan teman sebayanya.

2. Tantrum

Sumber : Pixabay.com

Saat gawai diambil dari tangan mereka, mereka dapat melakukan perlawanan yang keras. Baik dengan mempertahankan gawainya, menangis sejadi-jadinya, bahkan sampai berani memukul orang yang mengambil gawainya. Tidak hanya yang berhubungan dengan gawai, tapi semua hal yang tidak sesuai dengan kemauan anak, mereka akan lebih mudah untuk tantrum dan tidak akan berhenti merengek sampai kemauan mereka terpenuhi.

3.  Asyik dalam dunianya sendiri

Sumber : Pixabay.com

Saat anak sedang memegang gawainya kadang sulit sekali untuk merespon ketika dipanggil. Saking terlalu sibuk dengan dunianya (gawai), hingga bisa membuat anak seperti tidak mendengar walaupun kita sudah memanggilnya dengan jarak yang dekat secara fisik.

4. Sulit untuk konsentrasi

Sumber : Jagad.id

Saya perhatikan semenjak anak saya mulai kecanduan gawai, mereka mudah sekali pecah konsentrasinya. Apakah Moms mengalami hal yang sama? Saat anak sedang belajar atau sedang menghafal mereka akan mudah sekali terpecah fokusnya. Bisa jadi karena aktivitas anak yang dilakukan melalui gadget dapat membuat mereka menjadi tidak fokus. Untuk hal sepele saja anak bisa langsung teralihkan perhatiannya.

5. Malas untuk main dengan mainan

Sumber : Pixabay.com

Karena sering menonton video-video di Youtube, anak saya sering sekali meminta mainan kepada kami orangtuanya. Kami pikir tidak apalah membelikan mainan yang mereka mau asal mereka tidak hanya berfokus ke gawai mereka saja. Namun ternyata saya salah! Mainan yang kadang sudah kami belikan hanya dimainkan beberapa menit saja, lalu mereka akan kembali sibuk dengan gadget-nya.

6. Kesehatan

Sumber : Pixabay.com

Sebagai orangtua yang awam, saya melihat anak-anak dengan aktivitas gadget-nya akan membuat mereka jarang bergerak. Kebanyakan yang mereka lakukan hanya duduk terdiam dan mata tertuju pada layar handphone hingga tablet untuk jangka waktu yang cukup lama.

Saya bersyukur mata anak-anak saya masih dalam keadaan baik. Saya sering menyediakan mereka makanan-makanan sehat dan juga berkonsultasi ke dokter mata perihal kesehatan mata mereka. Dengan saran Dokter yang pastinya harus mengurangi waktu main anak dengan gawai.

Penelitian yang dilakukan oleh National Nutrition Council (NNC) menunjukkan bahwa 3% anak yang kecanduan gawai memiliki masalah kegemukan dan masalah pada matanya. Melihat hal ini akhirnya suami dan saya bertekad untuk memotong waktu bermain gawai anak hanya di hari Sabtu dan Minggu. Setiap 1-1,5 jam, anak harus berhenti untuk break kemudian 3-4 jam kemudian boleh bermain dengan gawai lagi, begitu seterusnya.

Walau awalnya ada perlawanan yang cukup sengit dari anak-anak saya. Akhirnya mereka mau mengikuti aturan yang sudah diberikan orangtua mereka. Saya menerapkan cara ini dengan terus-menerus mengingatkan kepada si kecil bahwa ini bukan cara Mama dan Papa “menghukum” mereka, namun ini menjadi peraturan untuk kebaikan mereka sendiri.

Setelah kami mulai menerapkan hal ini pun anak-anak mulai memiliki hobi baru yang tidak berhubungan dengan gawai, yaitu menggambar dan melukis. Meski mereka tidak seperti dulu yang suka keluar rumah untuk bermain, namun setidaknya mereka tidak selalu bermain gawai sepanjang hari dirumah bukan?. Sebenarnya tidak melulu penggunaan gawai itu negatif lho Moms. Ada Manfaat Gadget Untuk Anak-Anak yang bisa Anda simak di artikel hemat.

Sebagai orangtua, saya mulai belajar untuk membuat kue-kue dan melakukan kegiatan-kegiatan yang bisa melibatkan anak-anak. Agar antara anak dan orangtua dapat memiliki waktu berkualitas bersama. Simak 21 Cara Pintar Menyibukkan Si Kecil ini sebagai referensi bagi Anda berkumpul bersama anak-anak tercinta.

Yuk Moms, mulailah dari sekarang untuk memberikan batasan penggunaan gawai pada anak. Anda bisa memulai dengan misalnya tidak ada gawai saat makan, belajar atau saat kumpul bersama keluarga. Bagikan cerita Anda mengenai pengaruh negatif gawai yang dialami anak-anak Anda. Ceritakan juga bagaimana cara mengatasinya ya!

Sumber :

//worldvision.org.ph/stories/keeping-children-away-bad-effects-gadget-overuse/