Tepache Si Minuman Probiotik yang Menyegarkan

Sahabat hemat ada yang sudah pernah mendengar minuman probiotik tepache? Atau sudah pernah membuatnya? Atau malah mengkonsumsinya secara rutin? Saya salah satu pecinta tepache dan mengkonsumsinya secara rutin dirumah. Tepache hampir setiap hari saya minum, selang-seling dengan makanan atau minuman probiotik lainnya seperti yoghurt, kimchi atau sauerkraut. Hampir semua makanan probiotik ini saya buat sendiri dirumah. Selain memastikan bahan-bahannya aman untuk saya sekeluarga, membuat semua makanan fermentasi ini sendiri juga sangat menghemat budget bulanan. Seperti yang kita tahu, mensiasati pengeluaran bulanan bisa membuat kita memiliki tabungan lebih atau mengalokasikan uang tersebut untuk hal lain yang bermanfaat.

Cek resep simple homemade yoghurt disini

Omong-omong apa sih tepache itu? Untuk anda yang baru pertama kali mendengar pasti rasanya aneh di telinga karena tepache memang bukan minuman asli Indonesia. Cara membaca tepache adalah te-pehk. Tepache berasal dari Amerika Latin, tepatnya Meksiko. Meksiko adalah negara terbesar ketiga di Amerika Latin dengan mayoritas berbahasa Spanyol. Tepache sering disebut juga pineapple “Beer” atau pineapple cider karena memiliki rasa yang katanya mirip bir atau cuka. Di Meksiko, tepache dibuat dengan gula piloncillo, gula merah dari tebu yang mirip dengan gula jawa.

Saya pertama kali mendengar tepache saat bergabung dengan whatsapp grup yang membahas tentang pola hidup sehat. Awalnya saya nggak begitu “ngeh” dan kurang tertarik. Tapi saat founder zerowaste.id sharing story kalau membuat tepache itu salah satu cara untuk zerowaste life style karena dibuat dari limbah kulit nanas, saya langsung tertarik. Karena setiap bulan saya selalu membuat minuman probiotik dari nanas dan madu untuk anak saya dan limbah kulit nanasnya selalu berakhir ditempat sampah atau komposter. Saya pikir, tepache adalah solusi bagus untuk memanfaatkan limbah kulit nanas tersebut dengan maksimal sebelum membuangnya. Lalu saya pun mencoba membuatnya dan berhasil. Suami dan anak saya yang berumur dua tahun pun sangat menyukainya. 

Karena proses fermentasinya menghasilkan soda dan rasa alkohol seperti tape, untuk menjaga kehalalannya saya memastikan proses fermentasinya tidak lebih dari tiga hari sesuai Fatwa MUI Nomor 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol agar kandungan alkoholnya tidak lebih dari 0.5%. Tepache paling enak disajikan dingin karena rasa asam, manis dan sodanya akan terasa semakin segar.

Tepache juga bisa menjadi solusi sampah kulit nanas saat menjelang lebaran dimana banyak orang yang membuat selai nanas untuk bahan pengisi kue nastar. Kulit nanasnya bisa dibuat minuman sehat untuk berbuka puasa. Selain itu tepache akan memenuhi kebutuhan probiotik baik untuk usus kita. Tepache biasanya diperkaya dengan tambahan cengkeh dan kayu manis sehingga rasanya jadi sangat menarik di lidah. Penasaran bagaimana cara membuatnya? Sungguh sangat mudah, tidak sampai 10 menit prosesnya sudah selesai. Yuk cek resep lengkapnya dibawah ini. 

Bahan

  • Kulit nanas 300gr atau daging nanas juga boleh
  • 1000 ml air matang
  • 200 gr gula merah
  • Cengkeh dan kayu manis secukupnya

Cara Membuat

  • Masukkan 1000 ml air matang ke wadah. Sebaiknya wadah kaca agar tidak bereaksi dengan soda dan alkohol yang terbentuk.
  • Larutkan gula merah didalam air tersebut.
  • Masukkan potongan kulit nanas yang sudah dicuci bersih, cengkeh dan kayu manis kedalam wadah. Pastikan kulit nanas tenggelam dalam larutan gula. Tapi tidak apa jika diakhir fermentasi muncul dipermukaan cairan.
  • Tutup dengan kain lalu diikat dengan karet gelang.
sumber : dokumentasi pribadi
  • Simpan di suhu ruang yang tidak terkena cahaya matahari langsung selama 3 hari. 
  • Di hari ketiga biasanya akan muncul gelembung atau buih putih di permukaan tepache. Hal ini adalah tanda fermentasi berjalan dengan baik. Cukup buang buih dan kulit nanasnya, lalu simpan tepache di kulkas yang bisa bertahan hingga 2 minggu.
sumber : dokumentasi pribadi

Sebaiknya tepache dikonsumsi setelah satu hari dikulkas agar proses fermentasinya berhenti dulu sehingga lebih aman untuk perut yang sensitif.

Bagaimana sahabat hemat, mudah sekali kan membuatnya? Mudah, murah dan sehat. Yuk sajikan minuman probiotik sehat ini dirumah untuk keluarga anda agar lebih fit menghadapi era new normal ini. Info promo bahan untuk membuatnya bisa anda dapatkan di hemat.id dan aplikasi kliptalog. Jika ada saran dan pertanyaan boleh ditulis di kolom komentar dibawah ini ya.

Referensi :

  1. halalmui.org
  2. chicagotribune.com
  3. happyhourcity.com
  4. weexpats.com