Tips Jitu Menghemat Gas

Semenjak melakukan karantina mandiri dirumah, saya lebih banyak masak sendiri. Membayangkannya saja masih membuat saya menghela nafas panjang, dari sarapan, makan siang, sampai makan malam. Tapi demi keamanan dan kesehatan keluarga saya akan berusaha memberikan yang terbaik.

Ditambah lagi anak-anak yang masih harus menjalankan belajar secara daring dan suami yang juga masih WFH, membuat mereka jadi sering lapar di jam-jam kritis seperti jam 10 pagi dan jam 3-4 sore. Saya pun harus selalu mempersiapkan camilan untuk mereka. Pastinya, hal ini membuat gas di rumah cepat sekali habis, tapi saya punya jurus jitu untuk mengatasinya :

1. Rutin service

Buatlah jadwal rutin untuk melakukan pemeriksaan pada kompor Bunda. Buatlah setidaknya satu sampai dua bulan sekali atau maksimal empat bulan sekali. Terutama di bagian burner pada kompor, karena jika api yang dikeluarkan tidak stabil, bisa membuat proses memasak menjadi lebih lama dan penggunaan gas lebih banyak dari biasanya. Perhatikan juga jika api yang dihasilkan berwarna orange, kuning atau nyala api yang terlihat tidak beraturan, segara bersihkan.

Selain burner, cek juga secara berkala selang dan regulatornya agar tidak terjadi kebocoran yang menjadi penyebab gas menjadi boros. Pastikan selalu menggantinya secara rutin tiap satu sampai tiga tahun sekali, tergantung pada pemakaiannya.

Apabila regulator sudah terasa kendur dan tidak terikat sempurna segeralah ganti dengan regulator yang baru. Sebelum jalan ke supermarket untuk membeli regulator dan selang baru, buka dulu hemat.id ya. Untuk mendapatkan info promo terhemat dan lokasi supermarket terdekat yang menjual regulator dan selang yang bunda butuhkan.

Sumber : Freepik.com

2. Bersihkan setiap selesai memakainya

Lemak dan sisa makanan yang menumpuk pada sela-sela burner kuningan bisa menyebabkan tersumbatnya aliran gas untuk menyalakan api. Jika burner ini tersumbat, Bunda jadi harus memutar knob beberapa kali untuk bisa menyalakan api. Bayangkan berapa banyak gas yang terbuang tiap kali Bunda akan menyalakan kompor?

Bersihkan sisa-sisa minyak dengan tissue dapur yang memang khusus untuk menyerap minyak dan menggunakan produk khusus pembersih jika diperlukan. Untuk mendapatkan produk-produk pembersih khusus dapur bunda bisa membuka hemat.id, agar mendapatkan harga promo terhemat.

3. Cabut selang

Setiap kali kami akan bepergian dan meninggalkan rumah paling tidak dua hari, suami selalu mencabut regulator dari gas. Ini dilakukan untuk menghindari kebocoran atau jika terjadi konsleting listrik yang bisa menyebabkan percikan api yang bisa menyambar selang gas yang masih dialiri gas. 

Sumber : Freepik.com

4. Alat masak yang tepat

Ternyata selain memberikan perhatian pada kompor dan aksesorisnya, alat masak yang digunakan pun harus diperhatikan. Kenapa? Karena ini erat hubungannya dengan berapa gas yang dikeluarkan agar alat masak ini cepat panasnya, jika kita menggunakan alat masak yang materialnya tidak mudah panas maka gas yang digunakan pun akan semakin banyak.

Berikut material alat masak yang menghantar panas lebih cepat :

  • Stainless steel

Kelebihannya : Cepat panas, aman, tidak bereaksi dengan bahan makanan, awet, tidak berkarat dan mudah dibersihkan.

Kekurangannya : Harganya relatif mahal.

  • Alumunium

Kelebihannya : Harganya terjangkau, mudah ditemukan, ringan dan menghantarkan panas dengan baik.

Kekurangan : Tipis, mudah aus, merubah warna makanan

  • Tembaga :

Kelebihannya : Memiliki warna yang unik (orange keemasan), tidak bereaksi terhadap bahan makanan, penghantar panas yang baik.

Kekurangan : Harganya relatif mahal, masih sulit ditemukan

  • Besi tempa

Kelebihan : Kuat, tahan lama, panasnya merata.

Kekurangan : Berat, panasnya merata tapi memakan waktu yang cukup lama, masih susah ditemukan dan mudah berkarat.

5. Masakan dengan proses lama

Ada beberapa masakan yang proses memasaknya membutuhkan waktu yang lama, seperti memasak daging, bubur, bubur kacang hijau, maupun kacang merah. Memasak jenis masakan ini membuat gas jadi cepat sekali habisnya. Ada dua hal yang bisa dilakukan agar Bunda tetap bisa menikmati masakan dengan bahan masakan seperti ini tapi tetap menghemat gas, yaitu pressure cooker. Walau masih tetap menggunakan gas, memasak dengan pressure cooker bisa memangkas waktu memasak bunda setengahnya. Jika menggunakan panci biasa waktu yang diperlukan untuk membuat daging lunak adalah dua sampai tiga jam. Maka jika Bunda menggunakan pressure cooker Bunda bisa memasak daging hanya selama 30 menit saja.

6. Gunakan penutup

Jika akan merebus air misalnya, selalu gunakan penutupnya agar panas tidak terbuang dan masakan jadi cepat matang. Pastikan juga untuk menggunakan api yang sedang agar masakan lebih matang sempurna dan menghemat gas.

Sumber : Freepik.com

7. Makan bersama

Apa ya hubungannya makan bersama dengan menghemat gas? Tentu ada. Dengan makan secara bersama-sama Bunda tidak perlu menghangatkan makanan berulang-ulang. Jika memang belum bisa makan secara bersama-sama, misal suami belum pulang kerja, sebaiknya simpan makanan di kotak makan tahan panas agar makanan tetap hangat.

8. Nyalakan api saat siap masak

Pastikan bahan-bahan masakan sudah lengkap, sudah dikupas, dipotong, dan berada di area yang mudah dijangkau sebelum Bunda menyalakan kompor, agar api tidak menyala sia-sia.

9. Bersihkan bagian bawah wajan

Jangan abaikan kerak-kerak yang menempel pada bagian bawah wajan bunda, karena kerak ini bisa mengurangi aliran panas ke wajan. Hal ini bisa meningkatkan konsumsi gas sebanyak 10%.

Itulah beberapa tips dan berbagi pengalaman yang berguna untuk Bunda menghemat gas. Selain itu dengan melakukan perawatan terhadap kompor Bunda juga meningkatkan keamanan kompor gas karena gas pada kompor mudah sekali terbakar.

Sumber :

  1. //www.miyako.co.id/
  2. //www.sahabatnestle.co.id/
  3. //www.pcra.org/