Jenis Tanaman Hias untuk Membersihkan Udara di Dalam Kamar

Berita tentang batuk, pilek dan masalah pernapasan lainnya dari teman, tetangga ataupun berita di media sedang heboh akhir-akhir ini. Polusi udara memang sedang naik daun ya Sahabat Hemat. Apakah Anda juga merasakan dampaknya terhadap kesehatan Anda dan keluarga? Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi polusi dari rumah salah satunya adalah memperbanyak tanaman hijau. Simak yuk pembahasannya!

Baca juga : Memilih Tanaman Hias Daun Indoor Teras

Apa sih polusi udara itu?

Sebelum membahas tanaman, kita pahami dulu yuk apa sih polusi udara itu. Polusi udara atau disebut juga pencemaran udara disebabkan masuknya zat pencemar berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara dengan jumlah tertentu sehingga mengganggu makhluk hidup yang menghirupnya. Penyebab utama polusi udara yang sedang heboh akhir-akhir ini adalah kendaraan bermotor dan aktivitas industri terutama PLTU yang menggunakan batu bara. Tempat pembuangan akhir (TPA) juga menjadi salah satu penyebab pencemaran udara karena menghasilkan gas metan. Beberapa dampak kesehatan yang disebabkan polusi udara adalah sebagai berikut :

  1. Masalah pernapasan seperti batuk, pilek, infeksi saluran pernapasan akut, paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, tuberkulosis, asma, jantung dan kanker paru
  2. Glaukoma yang bisa menyebabkan kebutaan permanen

Polusi udara bisa masuk melalui pernapasan (inhalasi), pencernaan (ingestasi) dan pori-pori kulit (penetrasi kulit). Jadi polusi kita dapatkan nggak cuma lewat udara yang kita hirup aja ya Sahabat Hemat. 

Kualitas udara

Kualitas udara yang kita hirup biasanya diukur dengan indeks kualitas udara. Dengan indeks kualitas udara kita bisa melihat pencemaran udara di daerah kita. Indeks kualitas udara ini memiliki standar yang berbeda di setiap negara tergantung standar kualitas udara di setiap negara masing-masing. Di Amerika menggunakan AQI (Air Quality Index) yang dinilai berdasarkan lima jenis polutan yaitu ozon, particulate matter (PM), karbon monoksida, belerang dioksida, dan nitrogen dioksida. Di Indonesia menggunakan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penggunaan ISPU diatur melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2020 yang dinilai berdasarkan tujuh jenis polutan (pencemar) yaitu partikel PM10, PM2.5, NOx (nitrogen oksida), SO2 (sulfur oksida), CO (karbon monoksida), O3 (ozon), dan HC (hydrocarbons). Nilai ISPU tidak memiliki satuan dan dibagi menjadi lima kategori sesuai rentang nilainya yang bisa dilihat pada tabel di bawah ini.

Sumber : ditppu.menlhk.go.id

Cara cek kualitas udara

Kualitas udara kita dipantau selama 24 jam oleh stasiun pemantauan otomatis kontinu yang dimiliki KLHK. Kita bisa mengecek kualitas udara kita dari aplikasi ISPU net. Nilai ISPU untuk parameter PM2.5 disampaikan kepada masyarakat setiap jam selama 24 jam. Sedangkan ISPU untuk enam parameter lainnya disampaikan minimal dua kali dalam sehari biasanya pada pukul 09:00 WIB dan 15:00 WIB. Hal yang perlu kita ketahui adalah acuan standar (baku mutu) polutan PM2.5 di setiap negara itu berbeda dan tidak selalu mengacu dengan standar yang ditetapkan WHO. Mari kita lihat perbedaannya pada tabel dibawah ini.

Sumber : ditppu.menlhk.go.id

Bisa dilihat pada tabel diatas bahwa standar yang ditetapkan WHO cukup ketat sehingga jika dikomparasi dengan nilai kualitas udara di negara kita, maka kemungkinan kita akan selalu berada pada kategori “tidak sehat” atau lebih buruk. Karena itulah di setiap negara menetapkan standarnya masing-masing disesuaikan dengan kondisi di negaranya masing-masing. Jadi jika Anda mencari data kualitas udara, sebaiknya Anda melihat data dari ISPU saja. Agar tidak panik saat melihat data yang beredar yang dibandingkannya dengan standar WHO. Di bawah ini saya berikan contoh hasil kualitas udara di tempat saya tinggal yang saya ambil dari aplikasi ISPU net.

Sumber : aplikasi ISPU net

Nah pada contoh di atas dapat dilihat bahwa nilai ISPU di wilayah saya adalah 63 yang masih masuk dalam kategori SEDANG (Nilai ISPU 51-100) yaitu kualitas udara yang masih dapat diterima oleh manusia, hewan dan tumbuhan. 

Cara memperbaiki kualitas udara

Kita bisa memulai melakukan beberapa aksi untuk membantu memperbaiki kualitas udara yang kita hirup. Beberapa cara untuk memperbaiki kualitas udara yaitu :

  1. Menggunakan kendaraan dengan sumber energi terbarukan atau sumber energi ramah lingkungan.
  2. Menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi dari asap kendaraan kita.
  3. Melakukan aksi hemat listrik karena saat ini sumber energi listrik kita mostly berasal dari PLTU dengan bahan bakar batu bara. 
  4. Melakukan reuse, reduce dan recycle untuk mengurangi jumlah sampah yang kita buang ke TPA atau ke perairan. Tahukah Anda, sumber utama oksigen kita bukan dari hutan melainkan dari lautan? Berdasarkan akun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), laut merupakan penyumbang oksigen bumi hingga 85% yang berasal dari fitoplankton yang hidup di laut. Jadi sangat penting menjaga agar sungai dan laut kita tidak tercemar agar kehidupan di dalamnya tetap seimbang.
  5. Menggunakan produk daur ulang atau yang lebih sustainable alias tidak sekali pakai.
  6. Melakukan reboisasi atau penanaman pohon untuk penghijauan. Aksi nyata kecilnya bisa berupa memperbanyak tanaman hias di rumah sendiri.
  7. Menggunakan air purifier di dalam rumah untuk membersihkan cemaran partikel.

Temukan promo air purifier disini

10 Tanaman hias pembersih udara

Berikut beberapa pilihan tanaman hias yang bisa hidup dengan baik di dalam ruangan :

  1. Lili Paris (chlorophytum comosum) bisa membantu Anda membersihkan zat beracun formaldehida dan xylene. Anda hanya perlu menyiram 2-3 kali dalam seminggu. Jual Lili Paris  
    Gambar Lili Paris dari Freepik
  2. Bambu Jepang (dracaenas) bisa membantu Anda membersihkan zat beracun formaldehida, xylene, toluene, benzene dan trichlorethylene. Tanaman ini nggak perlu terlalu sering disiram. Catatan penting terkait tanaman ini adalah menjauhkannya dari hewan peliharaan Anda karena jika daunnya termakan bisa menyebabkan hewan keracunan. Jual Bambu Jepang  
    Gambar Bambu Jepang dari CNN
  3. Sirih gading (devil’s ivy) bisa membantu Anda membersihkan zat beracun formaldehida, xylene, benzene, karbon monoksida. Anda hanya perlu menyiram sirih gading saat tanahnya terlihat kering. Termasuk tanaman favorit saya. Jual Sirih Gading  
    Gambar Sirih Gading dari Freepik
  4. Palem kuning (chrysalidocarpus lutescens) bisa menyerap racun benzene, karbon monoksida, formaldehida, dan xylene di rumah Anda. Palem kuning tumbuh bagus di tempat terang jadi pastikan dia diletakkan di tempat yang selalu terkena cahaya.
    Gambar Palem Kuning dari iStock
  5. Krisan (chrysanthemum morifolium) mampu menyerap amonia, formaldehida, xylene dan benzene. Perlu diingat daun tanaman ini beracun jika termakan binatang peliharaan Anda.
    Gambar Krisan dari iStock
  6. Daun ivy (hedera helix) mampu membersihkan benzene, karbon monoksida, formaldehida dan trichlorethylene. Tapi sayangnya daun ivy beracun untuk hewan dan manusia. Getahnya bisa menyebabkan dermatitis kontak sehingga sebaiknya Anda meletakkannya di area yang tidak mudah terjangkau. 
    Gambar Daun Ivy dari CNN
  7. Sri rejeki (aglaonema) yang sempat hits di kalangan ibu-ibu ini mampu menyerap benzene, karbonmonoksida dan formaldehid. Perawatannya juga cukup mudah.
    Gambar Sri Rejeki dari Flickr
  8. Lidah mertua (Sansevieria) sudah lama dikenal bisa menetralisir racun di udara. Perawatannya juga termasuk mudah. Hanya perlu disiram sesekali dan dibiarkan terkena cahaya matahari langsung seminggu sekali. Jangan biarkan tanah dalam pot terlalu basah karena lidah mertua akan membusuk.
    gambar lidah mertua dari shutterstock- Adam
  9. Peace lily dikenal sebagai tanaman hias yang bisa menghalau jamur. Letakkan tanaman ini di dalam ruangan yang terasa lembab untuk mencegah jamur berkembang biak.
    gambar peace lily dari Georgina198-Getty Image
  10. Palem bambu memiliki kemampuan menyerap racun benzene, karbon monoksida, formaldehida, dan xylene seperti palem kuning. Tampilannya akan membuat rumah Anda terasa segar.
    palem bambu dari ibadgarden

Apakah tanaman hias bisa mengurangi polusi udara ?

Dalam ilmu pengobatan klasik, tumbuhan hijau tidak hanya baik untuk paru-paru kita, tapi juga baik untuk recharge energi tubuh. Bagi saya pernyataan ini tepat sekali. Setiap kali merasa penat, saya pergi ke teras lalu melihat daun bergoyang, merasakan angin bertiup dan sinar matahari bisa memperbaiki mood. Rasa fresh itu juga mungkin dihadirkan oleh oksigen yang diproduksi oleh tanaman hias tersebut. Karena itu memperbanyak tanaman hias di rumah akan membantu udara yang Anda hirup menjadi lebih segar dan membantu mood Anda menjadi lebih bahagia. Tapi tanaman hias hanya bisa menyerap gas beracun tapi tidak dengan partikel seperti PM2.5, sehingga pencegahan dengan menggunakan air purifier adalah penanganan yang tepat untuk polutan particulate matter (PM).

Apakah boleh meletakkan tanaman di dalam kamar?

Sumber : vectormine

Tumbuhan berfotosintesis pada siang hari saat ada matahari karena fotosintesis bisa berjalan jika ada cahaya. Fotosintesis membutuhkan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Sedangkan pada malam hari tumbuhan bernapas sama seperti kita dengan menggunakan oksigen dan melepaskan karbondioksida. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan meletakkan tanaman di dekat Anda saat tidur. Jika Anda ingin meletakkan tanaman di kamar, sebaiknya keluarkan tanaman dari kamar saat malam hari agar tidak menyerap oksigen yang Anda butuhkan saat tidur.

Baca juga : 5 Tips Menata Kamar Tidur yang Sehat & Nyaman

Tips memilih dan merawat tanaman untuk dipajang di dalam ruangan

Berikut beberapa tips dalam memilih dan merawat tanaman indoor :

  1. Perhatikan lokasi meletakkan tanaman hias. Beberapa tanaman hias beracun bagi manusia ataupun hewan karena bisa menyerap polusi udara sehingga kandungan polutan berbahaya tersebut berada dalam tanaman. Beberapa membutuhkan sinar yang cukup.
  2. Sesekali keluarkan tanaman Anda untuk mendapatkan cahaya sinar matahari langsung karena cahaya lampu tetap tidak bisa menggantikan manfaat sinar matahari bagi tanaman
  3. Keluarkan tanaman dari kamar Anda saat malam hari.
  4. Sesuaikan durasi menyiram tanaman dengan jenis tanaman yang Anda pilih. Beberapa tanaman butuh banyak air, beberapa lagi hanya butuh air sesekali saja.
  5. Singkirkan daun yang mati agar tanaman tumbuh dengan baik.
  6. Beri pupuk dan gemburkan tanah secara berkala.

Semoga artikelnya cukup membantu Anda untuk memilih tanaman hias ya Sahabat Hemat. Saya sendiri memiliki dua pot sirih gading yang diletakkan di dalam pot berisi air di dapur. Saya tidak meletakkan tanaman di kamar dengan pertimbangan takut dijadikan mainan si kecil juga. Tapi saya memenuhi teras dengan berbagai tanaman karena memang bahagia rasanya melihat tanaman apalagi di saat penat.

Sumber :

  1. sehatnegeriku.kemkes.go.id
  2. p2ptm.kemkes.go.id
  3. ditppu.menlhk.go.id