Para orang tua pasti senang melihat sang anak tumbuh aktif dan bernergi setiap saat. Tetapi, apakah pernah melihat sang anak sedang asyik bermain tiba-tiba suhu badannya meningkat drastis alias demam? Menurut Dr. Marissa Tania S. Pudjiadi, Sp.A mengatakan bahwa sebab demam itu terjadi karena 3 hal, yaitu demam biasa, demam karena influenza, dan juga demam karena radang tenggorokan. Selain itu para orang tua harus tahu, bahwa suhu normal tubuh anak adalah 36,5 sampai 37,5 derajat celcius.
Jika anak mengalami demam, jangan terlalu panik dan khawatir. Demam juga bisa diatasi dengan cara alami. Bagaimana cara megatasi demam pada anak secara alami, yuk simak pembahasan dibawah ini:
1. Mandi Air Hangat
Pada saat anak sedang demam, janganlah memandikannya dengan air dingin. Sebab dia akan menggigil dan memperburuk kondisinya. Coba mandikan dengan air hangat, bisa juga dicampur essential oil agar memberikan efek rileks. Mandi air hangat dapat memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh serta melemaskan sendi dan otot-otot yang tegang. Mandi air hangat juga bisa menghilangkan rasa pegal dan cape, sehingga anak bisa beristirahat dengan nyaman. Karena pada saat demam, sang anak harus banyak beristirahat agar cepat pulih.
2. Kompres
Mungkin ini adalah cara yang paling sering dilakukan orang tua ketika sang anak demam. Mengompres dahi dengan kain yang sudah direndam air hangat, dapat membantu mengurangi demam pada anak. Mengapa harus air hangat? Karena air hangat dapat membuka pori-pori dan mengeluarkan suhu panas pada tubuh anak.
3. Kipas Angin
Sebagian orang tua mungkin menganggap menyalakan kipas angin saat anak demam, dapat memperburuk kondisinya. Itu salah, justru menurut Dr. Jennifer Shu dalam babycenter.com dengan menggunakan kipas angin, demam pada anak bisa menurun.1Asalkan penggunaannya tepat, tidak mengarahkan langsung kipas angin kepada tubuh anak. Tetapi pantulkanlah ke tembok, serta atur agar anginnya tidak terlalu kencang.
4. Pijat dengan Ramuan Herbal
Ini cara yang tergolong kuno tetapi ampuh untuk menurunkan demam. Dengan dipijat, sang anak dapat merasakan efek rileks serta nyaman. Cukup dengan menyiapkan bawang merah (yang ditumbuk tidak terlalu halus) dan dicampur dengan minyak telon. Lalu balurkan ke tubuh sang anak di bagian dada, perut, lengan, telapak kaki, dan punggung. Bawang merah dipercaya ampuh menurunkan demam karena, dalam bawang merah mengandung asam glutamate yang merupakan natural essence (penguat rasa alamiah), terdapat juga senyawa propil disulfide dan propil metil disulfide yang mudah menguap. Jika dimanfaatkan sesuai dosis yang tepat maka bawang merah dapat digunakan sebagai penurunan suhu tubuh khususnya pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami peningkatan suhu tubuh (Jaelani, 2007).
5. Perbanyak Asupan Cairan
Dehidrasi bisa menjadi penyebab anak demam karena tubuh kekurangan cairan. Tubuh sangat bergantung pada asupan cairan agar dapat berfungsi secara optimal, jika kekurangan cairan, maka tubuh tidak dapat mengontrol suhu dan akan terus menghasilkan panas dalam tubuh. Jika anak demam, perbanyaklah minum serta berikan jus buah yang mengandung banyak air seperti semangka, belimbing, strawberry, jeruk, dan nanas.
6. Air Kelapa Muda
Selain rasanya yang nikmat dan segar, ternyata air kelapa memiliki banyak manfaat dan mengandung tonik. Tonik adalah zat yang merangsang nafsu makan dan mengembalikan kondisi normal jaringan.. Saat demam, tubuh akan banyak kehilangan cairan. Tetapi jangan khawatir, kekurangan cairan tubuh dapat diatasi dengan mengkonsumsi air kelapa. Karena air kelapa merupakan sumber elektrolit alami. Selain mengandung elektrolit, air kelapa juga mengandung vitamin c, protein, kalsium, dan serat makanan.
Itulah cara alami untuk mengatasi demam pada anak, hindari penggunaan obat tanpa resep dokter. Jika suhu tubuh melebihi 39 derajat dan demam tidak turun dalam waktu 3 hari, serta diikuti gejala muntah, diare, dan kejang. Hendaklah dibawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Referensi:
1//www.babycenter.com/404_how-can-i-reduce-my-childs-fever-without-using-medicine_10338495.bc
2//lppm.akperpamenang.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/0610.pdf
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/psp/article/download/5583/4758